Hampir 1 Jam Lisa menjalankan tugasnya dengan baik, dengan tergesa-gesa gadis jangkung itu kembali ke ruangannya karena dirinya mendapatkan pesan dari sang istri, jika Jennie mengalami pusing dan muntah. Pada saat Gadis bermata hazel itu memasuki ruangannya namun istri mungilnya tidak ada.
"Babyy!!! kamu dimana?" Seru Lisa mengedarkan pandangan "uhuk uhuk hueeek huuekkk"
"ahh itu suaranya!" Gumam lisa langsung memasuki kamar mandi dan benar saja Jennie tengah muntah-muntah langsung menahan tubuh istrinya yang hampir jatuh.
"uhuk hueeekkk huekkk"
"stttt, mual humm" tanya Lisa hanya diangguki lirih oleh Jennie
"hiks hiks kenapa mual sekali honey" Rintih Jennie
"Kajja aku periksa, masih ingin muntah?" Tanya Lisa setelah menggendong Jennie
"Anniyo, memelukmu mualku hilang"Jawab Jennie membenamkan wajahnya di lekuk leher milik Lisa
"benarkah itu baby? jika pusingnya bagaimana?" Tanya Lisa berjalan menuju ranjang
"masih sedikit pusing honey, tidak separah saat kamu tidak ada" Jawab Jennie lemas
perlahan Lisa membaringkan istri mungilnya, lalu memeriksanya dengan telaten bahkan Jennie sesekali terkekeh geli melihat tingkah pujaan hatinya yang begitu serius memeriksa kondisinya. namun pada saat dibagian perut gadis bermata hazel itu terdiam cukup lama, bahkan ia memastikan berulang kali jika yang ia prediksi adalah benar.
"Hon ada apa?" Tanya Jennie mengelus tangan Lisa membuat mata hazel itu teralihkan "sebentar aku sudah memanggil dokter kandungan" Jawab Lisa
"hah? kandungan?" Tanya Jennie panik
"sttt, semoga dugaanku benar sayang" Jawab Lisa berusaha tenang
"hum, baiklah semoga benar ya honey" lirih Jennie
"nde baby, apapun hasilnya kamu dan aku akan selalu berdoa lalu berusaha" Sahut Lisa "hmm, aku sangat mengharapkannya Honey" Gumam Jennie
"stt, kita berdoa ya semoga Baby L sedang berulah saat ini" Ucap Lisa
"hummm" Gumam Jennie memeluk lisa sangat erat
Lisa menenangkan istrinya, karena hasil pemeriksaan menunjukan bahwa gadis mungilnya ini tengah mengandung namun dirinya tidak bisa meyakinkan secara pasti karena itu berbeda dengan ranahnya. mungkin Jenlisa dapat membantu segala hal yang berkaitan dengan medis namun jika berhubungan dengan kondisi kandungan pasti keduanya akan menyerahkan ke Dokter ahli Obgyn.
"selamat pagi dokter" Sapa Dokter Lee
"Pagi dok" Sapa Jenlisa
"wah sepertinya, ada yang ragu dengan hasil pemeriksaannya" Goda Lee "hehe, saya hanya takut salah prediksi dok" Sahut Lisa terkekeh pelan "baiklah, Dokter Kim saya izin memeriksa kondisimu ya"Ucap Lee
"ya, Silahkan dok" Sahut Jennie tersenyum
sama halnya dengan Lisa, Lee tampak serius memeriksa kondisi Jennie jelas membuat pasutri itu sedikit cemas dengan diagnosa pada hasil pemeriksaannya. bahkan gadis bermata kucing itu diminta untuk mengambil tes darah sampai urinenya untuk dicek secara detail.
"Sudah berapa lama kamu mual?" Tanya Lee
"hampir 1 minggu dok, tapi jarang tidak sering" Jawab Jennie "kalo mens terakhir kapan, kamu ingat tidak?" Tanya Lee
"Bahkan bulan ini aku baru ingat jika belum mens dok, padahal ini sudah akhir bulan" Jawab Jennie dengan polos
"Dokter Manoban, kau ini bagaimana? istri telat Mens kenapa tidak diperiksa?" Tanya Lee "Bahkan saya tidak ingat dok hehe" Jawab Lisa meringis
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons For Falling in Love
FanfictionGadis bermata kucing itu bernama Jennie Kim, Gadis mandu itu sangat mudah merajuk karena memang sejak kecil dimajakan oleh keluarga sampai sahabatnya yaitu Kim Jisoo dan Park Chaeyoung. Kehidupan Jennie semakin berwarna ketika mengenal sosok Lalisa...