Mencoba Memaafkan

313 21 0
                                    

Setelah kejadian histerisnya gadis bermata kucing itu butuh setidaknya 2 bulan untuk masa pemulihan Jennie. Kini rasa ketakutan dan kecemasannya terkadang masih kambuh jika gadis mungil itu terlalu banyak pikiran.

1 bulan setelah kejadian itu Orang tua Jenlisa kembali membicarakan hal ini, Jennie sudah lebih tenang karena sudah melakukan terapi dengan Chaeng. Jennie sangat Syok

mendengarkan penjelasan mengenai hubungan Kai dengan Diana.

Hati gadis bermata kucing itu pada dasarnya memang sangat bersih, Jennie meminta Lisa sebagai pasangan hidupnya untuk memaafkan Diana karena merasa kasihan, bagaimanapun dia sahabat kecil Lisa. gadis mungil itu sangat berbaik hati memaafkan atas perilaku Diana selama ini terhadapnya, namun sampai saat ini semuanya belum mengetahui hubungan antara Diana dan Kai. bahkan Jennie sudah menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat.

"Lili kamu tidak boleh dendam seperti itu" Ucap Jennie

"aku tidak akan pernah melupakan tingkahnya Je.biarkan dia penjara Je!" Sahut Lisa tegas

"Hei, lihat aku Honey" Ucap Jennie menarik tangan Lisa agar lebih dekat dengannya

"aku paham, aku mengerti bagaimana perasaan kamu. aku tau dia melakukan kesalahan lili, dia hanya takut kehilangan kamu. kamu dengan Diana sudah bersama sejak kecil Honey, bukankah wajar jika seorang sahabatnya takut kehilangan sahabat kecilnya? hum, maafkan dia Honey. aku sudah baik-baik saja sekarang, bahkan aku dan kamu sudah menikah apa yang perlu kamu takutkan hum?" Ucap Jennie

"aku tidak suka dengan caranya Je! aku sampai kapanpun tidak mau memaafkannya!" Sahut Lisa kesal

"oke kamu tidak mau memaafkannya, tapi kamu bisa melepaskannya bukan? orang tuanya sampai memohon kepadamu Honey, kenapa lili sangat keras kepala?" Tanya Jennie

"bodo amat! emang aku peduli" Jawab Lisa ketus namun masih memeluk Jennie

"Hon kamu bisa melepaskan dia dengan syarat. Walaupun Diana bebas namun dia dalam pantauan polisi dan perjanjiannya bisa melibatkan orang tuanya kan?" Sahut Jennie

"aaahhh, kamu terlalu baik Je! aku gak mau! jangan paksa aku!" Rengek Lisa kesal

"ayolah honey, cintaku sayangku" Rayu Jennie

"huh, tapi ini demi kamu! aku melakukan ini demi istriku tercinta!" Sahut Lisa kesal "gomawo Honey" Ucap Jennie memeluk Lisa erat

"hmm. beri aku ciuman" Gumam Lisa

"Cup eeummhhh Cup Cup"

"hihi kena kan!" Gumam Jennie menyeringai dalam hati, menatap lilinya tengah menikmati ciuman keduanya

"Euughhh, ahhh liliihhhh"

"yas baby, cup cup" Sahut Lisa memberikan tanda di lekuk leher istrinya itu

"ashhh, Hon"

"dasar manoban! mesum sekali! merajuk tapi pengennya dirayunya kaya gini" Gerutu Jennie dalam hatinya

Blesshh

"Yakkk euummhhhh Honeyyy!!!" Gadis mandu itu dibuat terkejut oleh Lisa karena Gadis jangkung itu tiba-tiba menyatukan bagian intim milik mereka. Karena posisi Jennie memang sedang memakai rok pendek, senada dengan pakaian Lisa.

"hihi aku tak kuat baby" Gumam Lisa menyeringai dalam ciuman keduanya

"aaaahhhhhh, Honnnnnnn" Rengek Jennie

"Humm, cup cup"

entah kapan mereka melepas pakaiannya, kini keduanya sudah telanjang bulat bahkan posisi mereka itu berada di Sofa dekat balkon. Gadis Bermata Kucing itu masih berada di pangkuan Lisa bahkan mereka sudah menyatu namun Gadis jangkung itu masih asik menyusu membuat Jennie menggelinjang kegelian karena aksi Lilinya.

"Hon lebih dalam assshhhhh"

"cup cup euuummhhh"

Lisa menyadari Gadis mandu itu perlahan bergerak namun sangat pelan, dengan segera Gadis jangkung itu menekuk kaki mungil itu dan mendekap Jennie secara spontan Lisa mempercepat gerakan penyatuan Jenlisa.

"aaahhkkkkkk Honnnn"

"Kamu selalu enak baby ashhhh"

"cup euummmhhhh"

desahan keduanya terus bersahutan, Jenlisa yang awalnya bertujuan untuk mengobrol terutama menenangkan Lisa kini malah mencari kenikmatan dan kepuasan. entah berapa gaya yang peragakan, Jennie selalu memberikan yang terbaik, dan Lisa sangat menyukai hal itu.

"ashhh Hon Lelahh" Rengek Jennie

"Last baby Last asshhhhh"

"akhhhh Hon, jang aassshhhh" Desahan gadis mungil itu sangat kencang, karena Lisa terus memompanya ditambah dengan tangannya ikut bermain di bawah sana membuat Gadis bermata kucing itu kembali mengerang dengan segera Lisa membungkam mulut manisnya. Suasana kamar Jenlisa terasa sangat panas, AC di kamar itu tidak berguna karena kegiatan Jenlisa sungguh ekstrim kali ini. kasur tidak berbentuk, sofa sampai karpet pun menjadi saksi bisu permainan Jenlisa.

plak

plak

plak

"Aaaaashhhhh Hoonn, Babyyyyyyyyy" Sssssrrrrrrrrrhhhhh

Sssssrrrrrrrrrhhhhh

Deru nafas keduanya menyatu seperti cairan cinta yang sudah bersatu ditambah cairan Squirt milik gadis mungil itu keluar untuk kesekian kalinya.

"Gomawo baby gomawo" Gumam Lisa menatap Jennie penuh cinta

"Ne Honey" Gumam Jennie lalu mereka menyudahi kegiatan itu diakhiri kecupan manis. Gadis bermata kucing itu mengeratkan pelukan kepada lilinya, seakan lisa tidak boleh beranjak dari sisinya.

"Kajja mandi baby, lihatlah kamar kita sayang" Ucap Lisa terkekeh pelan

"ini semua karena ulah kamu, Aku gak mau tau! gendong! milikku sakit, kamu sangat kasar hari ini" Rengek Jennie

"nde baby, Kajja kita berendam" Ajak Lisa segera menggendong Jennie menuju kamar mandi

"muaachh muaachh" gadis mungil itu masih asik mengendus dan mengecup leher lisa

"hihi geli sayangku, katanya lelah? jangan sampai aku memulai lagi ya?" Ucap Lisa

"aaaa tidak tidak! aku hanya suka wangi kamu" Sahut Jennie mengeratkan pelukannya

"ashhh hangat" Gumam Jenlisa bersamaan saat tubuh keduanya masuk ke dalam bath up "Hon, aku ngantuk" Cicit Jennie dengan sayu

"tidurlah, nanti aku yang membereskan semuanya" Suruh Lisa

"Humm, Gomawo Hon" Gumam Jennie

"Nde sayang, bobolah" Sahut Lisa mengelus punggung polos itu

Gadis mungil itu benar-benar kelelahan dibuatnya, bahkan Lisa membersihkan tubuh mungil itu dia tidak terusik sama sekali. terkadang melihat tingkahnya seperti ini Gadis bermata hazel itu dibuat gemas, dia seperti memiliki bayi. dirasa sudah rapi kembali Lisa membaringkan Jennie dikasur tak lupa menyelimuti dan mengecup setiap inci wajah Jennie.

"dasar bayi, mian sayang membuat kamu lelah" Gumam Lisa terkekeh pelan

"euughhh"

"sttttt, sayang bobo yang nyenyak yah" Gumam Lisa mengelus punggung Jennie

"lili peyuk" Rintih Jennie

"Nde sayang. sini sini" Sahut Lisa menarik Jennie kedalam dekapannya

"Huuumm hahhh"

"gemes banget ya tuhan, muach muach" Gumam Lisa gemas dengan tingkah Jennie

setelah puas mengecup pucuk kepala Jennie, membuat gadis mungil itu semakin membenamkan dirinya kedalam pelukan Gadis bermata hazel. Elusannya selalu memberikan Jennie tenangan tanpa disadari gadis bermata hazel juga ikut terlelap hari ini hari Weekend mereka menghabiskan waktu di Penthouse saja. sedangkan Chaesoo dengan ngedate untuk merayakan anniversary mereka dan menghabiskan waktu diluar.

Setelah hari itu Jenlisa sepakat membuat penyataan diatas materai yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu Diana melakukan hal yang mengancam nyawa Jennie dan para sahabatnya.

Reasons For Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang