"semua yang aku alami dulu tidak sepenuhnya aku lakukan sendiri, aku hanya mabuk bersama bambam, bahkan aku hanya dekat dengannya dan bercerita tentang masalahku sebelum aku menghilang selama 2 minggu itu. bambam menjadi saksi betapa hancurnya hidupku saat kalian tidak mempercayaiku, aku terpaksa mengakui itu karena aku sudah lelah dengan semua ini"
"Aku selalu mendapatkan ancaman, dan perlakuan kasar hiks hiks, aku ingin mengatakan yang sebenarnya tapi aku gak punya nyali untuk melakukan itu semua. sampai akhirnya aku mengalami koma dan aku sudah menjadi pasangan hidup kamu lili"
"aku merasa kotor sampai saat ini, aku ingin menghapus jejaknya dari tubuhku bahkan aku kehilangan anakku yang sangat aku harapkan kehadirannya. hiks hiks kenapa mereka sangat jahat kepadaku, kenapa hiks hiks"
isak tangis gadis bermata kucing itu sangat pilu, bahkan aku dan Chaesoo ikut meneteskan air mata kesedihan. aku , Jisoo dan Chaeng menyimak semua kisah yang terjadi dulu di antara kami. kami mendengarnya secara langsung dengan isakan pilunya, sungguh kami merasa sangat sakit. Selama ini memang kami belum pernah mendengarnya secara langsung selain dari Bambam, karena kondisi Jennie yang memang harus dijaga agar tidak trauma tidak kambuh, itu membuat kami takut untuk menyinggung masa kelam itu. aku hanya menatapnya sendu, sungguh menyakitkan sekali untuknya bodohnya aku yang melakukan itu semua kepadanya.
"baby" panggilku membuatnya menatapku dengan air mata
"kami sangat menyesal dengan kejadian itu, aku dan diana tidak pernah melakukan apapun selain berpelukan baby. bahkan ciuman pertamaku adalah kamu sayang, hanya kamu. gomawo baby sudah berjuang untuk kami, aku memang tidak bisa menghapus kenangan pahit kita dulu tapi aku akan memberikan kebahagiaan untukmu sampai kamu lupa bagaimana rasanya bersedih. Ucapku
"kita akan mendapatkannya kembali sayang, aku akan memberikannya untukmu. jangan bersedih ne, sekarang kita nikmati waktu bersama ne. aku wanita kuatku, kamu sangat hebat aku sangat bangga padamu sayang. tetaplah disisiku sayang, katakan apapun itu kepadaku atau kepada sahabat kita. jangan pernah menutupi apapun dari kami, karena aku sangat paham bagaimana kamu menutupi rasa sakit selama ini. Arraseo baby" Lanjutku seraya menghapus air matanya lalu perlahan kutarik istri mungilku kedalam pelukanku
"Arasseo Hon" Sahut Jennie terbata
"Je, jangan sungkan kepada kami. ingat kami juga sahabat dan saudara untukmu, ceritakan apapun itu pada kami" Ucap Jisoo seraya mengelus rambut panjang Jennie
"benar, kau adalah princess kami jadi jangan pernah menutupi apapun. kami doakan kamu akan segera mengandung kembali, tetaplah semangat dan berjuang arasseo?" Ucap Chaeng
"arasseo, gomawo guys" Sahut Jennie lirih
"Kami sangat menyayangimu Je" Ucap Chaesoo membuat istri mungilku tersenyum
Kami berusaha menghiburnya karena teringat masa-masa kelam itu, kami sedang asik mengobrol di ruang tamu sambil membicarakan perihal kepergianku dan Jennie nanti.
"Jeeeee maiiin yuuuuuuu sama abangg" Seruan seseorang itu menggelegar di penthouse kami
"Bammy" Ucap Jennie menatap kearah pintu utama
"haiiii guyss!!!" Sapa Bambam
"berisik!" Sahutku dan Chaeso membuat Jennie terkekeh pelan
"gua mau nyulik Je hari ini boleh gak?" Tanya Bambam membuat Jennie melirik ke arahku
"gak! Je harus istirahat!" Jawabku ketus
"hanya sebentar, gua butuh teman curhat" Ucap Bambam melas
"gak! cerita aja disini! gak usah ngadi-ngadi!"Sahutku menatapnya tajam
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons For Falling in Love
Fiksi PenggemarGadis bermata kucing itu bernama Jennie Kim, Gadis mandu itu sangat mudah merajuk karena memang sejak kecil dimajakan oleh keluarga sampai sahabatnya yaitu Kim Jisoo dan Park Chaeyoung. Kehidupan Jennie semakin berwarna ketika mengenal sosok Lalisa...