gadis jangkung dan Chaesoo sedang berusaha meyakinkan Jennie agar mau diterapi oleh Chaeng, karena kondisi gadis mungil itu memang perlu penanganan Khusus saat ini.
"baby kamu diterapi ya? bersama Chaeng nanti aku temani" Ucapku
"gak mau! hiks hiks aku tidak gila!" Seru jennie
"baby bukan seperti itu sayang, agar kamu bisa cepat pulih baby" Ucapku
"gak mau! hiks hiks! aku tidak gila! aku hanya kotor!" Serunya
"stttt tidak boleh berteriak sayang" Ucapku
"gak mau! jangan melakukan itu! hiks hiks cukup lili cukup!"Pekik Jennie
"nde ngga sayang engga, sini sini aku gendong sini" Sahutku meraih tubuh mungilnya
isak tangisnya masih terdengar, suhu tubuhnya kian meningkat dengan terpaksa Chaesoo memberikan obat tidur untuk gadis mungil itu karena sedari tadi terisak dan meracau karena dirinya menganggap tubuhnya sudah kotor karena sentuhan yang diberikan oleh Kai.
"huh, Je harus segera diterapi Lisa" Ucap Chaeng
"nanti aku coba untuk merayunya, tadi saja dia menolak dengan keras" Sahutku
Terhitung 1 Minggu full mendapat perawatan intensif, akhir-akhir ini Jennie mengamuk ingin pulang karena sudah bosan dan sekarang Gadis bermata kucing itu diperbolehkan pulang, gadis mungil itu sangat manja dengan Lisa membuatnya tidak bisa beraktifitas selain bersama Jennie.
Jenlisa dan Chaesoo langsung beristirahat untuk tidur lebih awal karena hari ini sangat melelahkan untuk mereka, ditambah hujan sedang turun membuat semuanya memilih untuk tidur. angin memasuki cela-cela jendela membuat gadis bermata hazel itu terbangun dari tidurnya.
"Eughh, Baby" gumamku meraba kasur karena ia tak merasakan keberadaan Jennie
"Je? Kemana dia?" Seruku panik langsung terduduk dari tempat tidur
Angin tiba-tiba terasa kencang menghembus ke dalam kamarnya membuat Gadis jangkung itu menghampiri pintu balkon.
"Baby, hei sedang apa? Kenapa tidak memakai jaket sayang" ucapku langsung melakukan back hug membuat gadis mandu itu tersentak kaget
"Mian baby, kamu terkejut" ucapku memeluknya erat memberi kehangatan untuknya
"Kamu sedang apa? Udaranya masih sangat dingin karena habis hujan sayang, kamu nanti demam lagi sayang kajja kembali tidur" ajak ku
Entah apa yang dipikirkan oleh Jennie gadis bermata kucing itu hanya diam sejak tadi dengan tatapan kosongnya.
"aku gendong ne" ucapku langsung menggendongnya
"Lili" panggilnya sangat lirih
"Ne baby kenapa?" Sahutku menatapnya lekat
"Takut" cicitnya
"Stt tak perlu takut, aku disini bersamamu" sahutku menenangkannya
"Hmm" Gumam Jennie semakin membenamkan wajahnya di lekuk leher Lisa
"Bobo lagi yah? Kamu baru tidur sebentar, aku temani oke?" Ajakku di angguki olehnya
Gadis bermata hazel itu kembali menimang pujaan hatinya dalam gendongannya, ia paham Jennie masih diselimuti rasa ketakutan dan kecemasan pasca kejadian buruk itu.
"Sttt, tidur yang nyenyak ne" Gumamku setelah membaringkan Gadisnya yang sudah terlelap dengan tenang.
Clekkk
"Li, gimana kondisi Je?" Tanya Jisoo diikuti Chaeng yg membawa makan siang
"Huh, gua takut Trauma Je semakin parah" Jawab Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons For Falling in Love
FanfictionGadis bermata kucing itu bernama Jennie Kim, Gadis mandu itu sangat mudah merajuk karena memang sejak kecil dimajakan oleh keluarga sampai sahabatnya yaitu Kim Jisoo dan Park Chaeyoung. Kehidupan Jennie semakin berwarna ketika mengenal sosok Lalisa...