Awal atau Akhir Perjuanganku!?

349 27 3
                                    

hampir 1 minggu Jennie diam di kamar hotel tanpa keluar bahkan tidak mengikuti kegiatan akhir perkuliahan, gadis bermata kucing itu enggan melakukan apapun ia hanya melamun, menangis terkadang merintih kesakitan yang membuat nafasnya sesak. Gadis bermata kucing itu hanya mengobati luka miliknya secara pribadi gadis itu enggan untuk ke rumah sakit.

"aku harus bagaimana tuhan? aku lelah menjalani ini semua. aku tau awalnya memang aku yang salah mengartikan kedekatanku dengan Kai, aku tau aku egois, tapi aku melakukan ini semua karena hatiku juga sangat sakit, aku tidak bisa menahan rasa kesal jika Lisa selalu mengutamakan Diana. aku butuh mereka tuhan, aku sangat lelah" gumam Jennie memandang kosong ke arah balkon

"sepertinya aku harus diam disini, tidak mungkin aku kembali dengan kondisiku yang sangat buruk. bahkan sudah 7 hari tak ada yang mencariku, mungkin mereka sudah tak peduli lagi denganku" Gumamnya lagi

kini kondisi Jennie sudah lebih baik, ia berusaha menghubungi Para sahabatnya untuk bertemu namun sangat sulit karena para sahabatnya itu masih marah dengannya. Jennie terus menghubunginya walaupun tidak ada respon dari sahabatnya itu.

"Lili "

"Lili bisakah bertemu?"

"sibuk"

"ayolah hanya sebentar Lili"

"tidak!!"

.

"Jichuuu"

"Jichu bisakah kita bicara?"

"?"

"aku mohon, hanya sebentar"

"sibuk"

.

"Chaengku"

"Chaeng apa kau juga sibuk?"

"ada apa?"

"aku ingin bicara"

"beri aku waktu"

Hari demi hari Jennie melewati rasa sakitnya seorang diri, bahkan bambam mencarinya namun tidak menemukannya di hotel karena Jennie sudah berpindah hotel agar tidak ada yang mengetahui kondisinya. Gadis bermata kucing itu mengobati lukanya namun tidak ada penanganan khusus dari dokter, menurutnya ia bisa menyembuhkan luka hasil kekerasan itu.

'Lisayaaaaa" Panggil Diana

"nde, ada apa?" Sahut Lisa

"kamu kenapa sih? murung gitu?" Tanya Diana

"enggak biasa aja kok" Jawab Lisa dengan mengunyah makan siangnya

"kemana dia njir! mana susah dihubungi!, bikin khawatir aja si Jen!" Gerutu bambam kesal

Sedangkan Bambam sangat cemas karena Jennie menghilang, berbeda dengan ChaeLiSo mereka tampak tenang, karena tertutup ego ditambah Diana terus mengompori jelas membuat sahabat Jennie mempertahankan ego mereka tanpa mencari kebenarannya.

"Li lo dimana? bisa ketemu gak?"

"gua di apartemen kenapa Bam?"

"ada yang perlu gua bicarain, penting"

"tumben, oke kirim lokasinya"

"oke di Liny Coffe ya"

"ne"

"ehh bentar-bentar Li"

"kenapa bambam?

"minggu depan deh ketemunya, gua harus pulang"

Reasons For Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang