14. Alive

1.1K 147 24
                                    

Sepulangnya dari desa tempat suaminya bertugas, (Name) memutuskan untuk berkunjung diam-diam ke rumah Sylus. Ia sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi di desa tersebut.

Ia sempat bertanya pada Zayne, namun suaminya menjawab ia tidak mengetahui apapun. (Name) tahu Zayne berbohong, pria itu selalu menghindar jika berhubungan dengan masa lalunya sendiri.

Ini adalah kunjungan pertama (Name) ke rumah Sylus semenjak terakhir kali bertemu dimana Sylus memperkenalkan diri sebagai kakak iparnya. Tentu saja kunjungan ini hanya bisa dilakukan setelah Zayne pergi bekerja di rumah sakit.

Suasana halaman rumah Sylus sangat sunyi. Walau mereka bertetangga, tapi (Name) tidak mengetahui apapun keseharian Sylus. Ia mencoba menekan bel rumah Sylus.

(Name) menunggu jawaban sembari melihat sekelilingnya. Terdapat kolam ikan kecil di halaman rumah Sylus. Disana juga ia melihat ada ayunan kosong, benar-benar terlihat sepi dan damai.

Setelah menunggu sekitar 1 menit, pintu pun terbuka. (Name) menoleh ke arah pintu dimana yang membukakan adalah seorang gadis cantik yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

          'Tunggu, ini aku tidak salah alamat kan?'  gumam (Name) dalam hatinya.

Gadis itu menatap (Name) penuh tanda tanya, tanpa membuang-buang waktu lagi, (Name) menjelaskan maksud dan tujuannya datang kemari.

          "Apa Sylus ada?"

          "Siapa yang bertamu?" timpal suara berat dari belakang.

Belum sempat gadis itu menjawab namun pria yang ia cari akhirnya menampakkan diri dari balik pintu. Melihat kedatangan (Name), Sylus menyambutnya dengan baik. Ia segera menyuruh (Name) untuk masuk ke dalam rumahnya.

          "Oh? Masuklah"

(Name) mengangguk, ia kemudian melangkah masuk. Disana (Name) duduk di sofa begitupun juga dengan Sylus, sedangkan gadis yang ia tidak ketahui namanya itu memilih menyiapkan minuman untuknya.

         "Aku terkejut dengan kedatanganmu, apa ada sesuatu yang kau inginkan dariku?" tanya Sylus santai.

         "Ya. Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu" jawab (Name) langsung inti.

Sylus terdiam menunggu pertanyaan dari (Name). Sebelum (Name) bertanya, pandangannya terfokus pada gadis yang berada di dalam rumah Sylus. Gadis itu meletakkan minuman di atas meja serta beberapa cemilan, setelahnya ia ikut duduk di samping Sylus, (Name) menerka kalau gadis itu merupakan kekasih Sylus.

          "Beberapa hari yang lalu, aku ikut menemani Zayne bertugas ke sebuah desa di dekat N109 Zone. Disana aku melihat ada keanehan yang terjadi pada penduduk desa. Mereka seperti trauma dengan kedatangan petugas medis yang ingin memberikan pelayanan kesehatan" (Name) terdiam sejenak sebelum melanjutkan.

          "Mereka juga sempat menyalahkan pemerintahan terkait pelayanan yang diberikan sebelumnya. Perilaku mereka juga agresif, aku bahkan sampai terkena dampaknya" lanjut (Name) seraya menunjukkan tangannya yang sempat terkena luka cakaran. Baik Sylus maupun gadis disampingnya sama-sama terkejut.

          "Tapi mereka selalu mengatakan mereka mempercayaimu. Zayne tidak mau menjelaskan apapun padaku, dia juga terlihat seperti ketakutan saat aku menerima luka cakaran" jelas (Name).

Sylus menghela nafas panjang, ia bingung harus menjelaskan darimana terlebih dahulu. Inti nya Sylus mengerti tentang apa yang terjadi pada desa itu, tapi dia juga tidak yakin kalau (Name) akan mempercayainya.

          "Aku tidak pernah mempengaruhi mereka sama sekali untuk mempercayaiku dan juga Onychinus. Tentang perilaku mereka yang agresif itu murni kesalahan pemerintah" jawab Sylus singkat.

Enigma [Zayne X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang