S2. 1. Happy Birthday

1.1K 132 66
                                    

Hari yang dinanti akhirnya tiba, yaitu hari dimana Zayne berulang tahun. (Name) sudah mulai sibuk mempersiapkan acara kecil-kecilan dirumah tentu tanpa sepengetahuan suaminya.

Ia juga meminta bantuan beberapa temannya untuk mempersiapkan acara. Beruntungnya Tara dan juga Xavier mau membantu mendekor taman di belakang rumah menjadi tempat acara.

Saat ini (Name) tengah sibuk membuat beberapa kue kering yang nanti akan ia suguhkan kepada tamu-tamu yang (Name) undang. 

Disaat masing-masing sedang disibukkan oleh kegiatan, (Name) sudah kedatangan tamu lagi dimana rupanya Sylus ikut berkunjung. Dia tidak sendirian melainkan membawa kedua anak buahnya. Mau tak mau (Name) menemui Sylus terlebih dahulu di luar rumah.

        "Oh? Sylus? Kau datang cepat sekali, tapi acaranya belum mulai" kata (Name) sembari mengusap kedua tangannya pada apron yang tengah ia gunakan.

        "Aku tau, aku kesini membawa bala bantuan untukmu" ucap Sylus pede.

(Name) nampak heran dengan maksud ucapan Sylus, namun ia melirik kearah Luke dan juga Kieran yang sudah siap membawa peralatan dekor tambahan.

Melihat itu (Name) tersenyum cerah, ia jadi tidak perlu repot-repot membeli kekurangan yang ada. Ia menerima bantuan Sylus dengan senang hati.

         "Wah aku sangat terbantu, terima kasih ya" kata (Name) ramah.

Sylus manggut-manggut, ia lalu menyuruh kedua anak buahnya untuk bergabung membantu Tara dan juga Xavier yang berada di belakang rumah. Setelah kedua anak buahnya pergi, kini tersisa Sylus dan juga (Name) diluar rumah.

         "Walaupun Zayne tidak menyukaimu, tapi aku harap kau hadir di acara nanti malam, anggap saja itu undangan dariku setelah kau mau membantuku hari ini" lanjut (Name).

         "Tentu saja, setiap tahun aku selalu mengucapkan Happy Birthday pada Zayne, ya meskipun ujungnya aku diusir karena terlalu effort" balas Sylus santai.

(Name) speechless mendengarnya. Sylus juga pantang menyerah untuk diakui oleh Zayne sebagai keluarga, (Name) cukup kasian oleh pria itu, tapi ia tidak bisa berbuat banyak. Disaat lagi termenung sesaat, (Name) tiba-tiba teringat akan kue nya yang berada di dalam oven.

         "Astaga kue ku!"

Buru-buru (Name) berlari ke dalam rumah untuk mengecek keadaan kue buatannya. Saat ia membuka oven, kue itu sudah nampak gosong. (Name) menghela nafas berat, dia pikir dia sudah menjadi istri sempurna, namun nyatanya (Name) masih harus banyak belajar tentang memanggang kue.

Dari belakang rupanya Sylus mengekori (Name) ke dapur, ia berdiri disamping (Name) yang sedang frustasi dengan kue buatannya, melihat itu ia jadi iba.

         "Kau membuat kue?" tanyanya sukses mengagetkan (Name) yang baru sadar kalau ada Sylus dibelakangnya.

         "Ya, tapi gosong..." lirih (Name).

         "Kenapa harus repot-repot buat kue kalau bisa beli?" timpal Sylus enteng. (Name) menatap Sylus sinis.

         "Kau tidak mengerti rasanya ingin membuat pasanganmu bahagia dengan kue buatanmu kan? Dasar pria ilegal!" umpat (Name) sembari berjalan untuk membuang kue gosong buatannya ke tempat sampah.

Sylus tidak menjawab, dia melirik kearah bahan-bahan yang berada di dapur (Name). Hanya dari bahan-bahan saja, Sylus tau (Name) berniat membuat kue kering yang bentuknya menggemaskan.

Pria itu merogoh saku celananya, mengambil sebuah ponsel genggam miliknya lalu mencoba menelepon seseorang. (Name) hanya memperhatikan Sylus, ia curiga kalau pria itu merencanakan sesuatu.

Enigma [Zayne X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang