01

50.7K 2K 63
                                        

Bijaklah dalam berkomentar!

⚠️

SENJANI adalah judul novel yang pernah Ciya baca sebelumnya. Novel cinta remaja yang berlatar belakang di sebuah sekolah menengah atas swasta yaitu PHS (Permata High School).

Senjani Fatma adalah seorang gadis pindahan dari kota lain. Senja bukanlah tipe female lead yang miskin, lemah dan modal nangis doang. Senja di kenal sebagai gadis yang kuat, bisa beladiri, pintar dan juga berasal dari keluarga kaya.

Pertemuan Senja dengan male lead bisa di bilang sangat klasik. Sama seperti novel lainnya. Senja menolong Sabinta Nugroho yang di keroyok musuh bisnis ayahnya. Mereka berdua berkelahi melawan 10 orang. Sabin sangat kagum dengan Senja dan saat tau mereka satu sekolah Sabin mulai menjalin pertemanan.

Hubungan keduanya sangat bagus apalagi teman-temannya Sabin menerima Senja di sekitar mereka. Mereka juga sama seperti Sabin, merasakan kekaguman kepada Senja. Karena kedekatan itu perasaan mulai muncul. Saat pertengahan semester, Sabin menembak Senja dan di terima baik oleh gadis itu. Keduanya jadian.

Tapi hubungan mereka tidaklah mulus. Karena antagonis perempuan datang. Kamila Andini pulang dari luar negeri. Mulai menganggu hubungan keduanya. Kamila adalah tunangan Sabin, mereka di jodohkan secara bisnis namun Kamila jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Sabin.

Kamila di bantu dua teman nya membully namun Senja dengan tegas melawan. Kalau di pukul maka Senja akan balas dengan bogeman, kalau di jambak maka senja balas dengan tendangan. Bisa di bilang itu adalah perkelahian bukan pembullyan. Kamila yang geram merencanakan penculikan untuk Senja. Tentu saja tidak berhasil, Senja adalah ahli beladiri. Setelah terbongkar siapa dalang penculikan, Kamila kembali di kirim ke luar negeri oleh keluarganya. Lalu Senja dan Sabin hidup bahagia hingga akhir hayat. TAMAT.

***

Ciya yang menyadari bahwa jiwa nya masuk ke dalam novel berjingkrak kesenangan. Namun rasa senang nya hilang saat sadar dirinya adalah orang yang tidak penting di sini. Hanyalah seorang figuran tanpa nama bahkan sangat lah miskin. Ciya menggigit kuku nya cemas, kalau dia miskin maka ia akan tertindas bahkan sebelum menjamah para tokoh utama.

"Aku harus melakukan sesuatu!"

Tanpa membersihkan diri nya, Ciya keluar dari sebuah gubuk yang sudah mulai reyot itu. Dengan membawa tas punggung kecil berbentuk kelinci yang sudah berubah warna menjadi agak kecoklatan.

Keringat dingin membasahi pelipis Ciya yang sudah berjalan cukup jauh. Kaki nya juga mulai gemetar, Ciya tidak tahu kalau tubuh ini sangatlah lemah. Mungkin karena belum makan. Perutnya mual, air liurnya juga mulai terasa asam. Sudah pasti ini adalah gejala asam lambung. Sambil bernafas melalui mulut, Ciya terus berjalan. Saat sampai di jalan besar ia menghadang mobil yang bergerak.

Ckitt

Brak

Pengemudi itu panik, bahkan wanita yang duduk di samping pengemudi itu berteriak.

"Mas cepat periksa keluar!" suruh kepada suaminya yang terlihat syok itu. Mendengar suruhan istrinya, ia segera turun. Nafasnya terdengar normal saat melihat kalau ia tidaklah menabrak tubuh gadis itu.

Karena melihat kondisi gadis itu yang agak mengenaskan, pria itu menggendongnya.

"Senja! Ayo bergeser, papa ingin menaruhnya di sini." Melihat suaminya menggendong seorang gadis kecil membuat istrinya menoleh untuk mengamati. "Mas biarkan aku yang memangku nya." ujar nya.

"Baiklah,"

Setelah meletakkan gadis asing itu di pangkuan istrinya dengan benar, pria itu menjalankan mobilnya kembali membelah jalanan malam yang sepi.

"Pa, ini bukan jalan ke rumah." celetuk gadis di belakang. Yang sempat di panggil Senja itu.

Pria itu melirik lewat kaca spion yang tergantung di tengah mobil. "Kita akan ke rumah sakit dulu."

Mereka adalah keluarga Senja. Pria ituーDevan Pratama. Lalu wanita yang memangku seorang gadis yang tak lain adalah Ciya, dia adalah istri DevanーDerasih Fatma. Dan di kursi penumpang adalah Senjani Fatma.

"Mas badannya sangat panas!" seru Dera panik. Nafas Ciya pun terdengar putus-putus bahkan dengan jelas sekali Dera lihat gadis di pangkuan nya ini bernafas melalui mulut.

"Aku akan menambahkan kecepatan." ujar Devan. Menginjak pedal gas lebih dalam. Sedangkan Senja hanya mendengus sambil bergumam pelan, "Lemah!"

.
.
.

Ciya adalah pembaca. Ia tahu kejadian apa saja yang terjadi kepada Senja. Contohnya sekarang ini. Dia pergi mengorbankan nyawa nyーtubuh baru nya ini dengan tujuan bertemu dengan keluarga gadis itu. Di novel di sebutkan kalau Devan di undang ke acara peresmian hotel baru dari ayah Sabin. Karena ayah Sabin tahu, Senja membantu putranya.

Ya, novel sudah berjalan dengan setengah alur. Kedekatan Senja dan Sabin sudah mulai dekat dengan yang namanya jadian. Ciya bertekad untuk merebut itu semua. Ia akan merebut apapun milik Senja di dunia ini.

"Ssttt ... Sebentar lagi sampai, tenang ya.." bisik Dera kepada Ciya.

"Ci-ciya ... Ha―us.."

"Kita sampai!" seru Devan. Ia dengan cepat keluar dan mengambil alih Ciya. Menggendong dan membawanya ke dalam rumah sakit dengan tergesa-gesa. Dera pun menyusul, Senja yang di tinggalkan berdecak kesal. Pinggang dan kakinya sudah sakit, bukannya pulang ke rumah untuk istirahat mereka malah membawa orang asing ke rumah sakit.

Tbc

Jangan lupa vote ya hehe

Figuran Pick Me [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang