Side Story : Fredi Dan Alicia

7.3K 370 2
                                    


Alicia Keyna sebenarnya ingin memanfaatkan Fredi Antonio untuk alat balas dendam nya sesuai instruksi dari Ciya namun siapa sangka ternyata dirinya malah terpikat karena pria itu adalah orang yang lembut.

"Aku tidak akan terluka, percaya lah Edi!" cetus Alicia. Dirinya berada dalam pelukan pria itu sejak beberapa menit yang lalu. Fredi sendiri terpikat dengan Alicia sejak pandangan pertama. Katakan saja dirinya pedofil. Fredi tidak peduli.

"Tapi aku khawatir, pria itu licik." gumam Fredi.

Alicia bergerak tidak nyaman karena nafas Fredi yang menerpa lehernya. Nafas panas itu membuat Alicia benar-benar tidak nyaman.

"Sayang," bisik Fredi dengan suara berat.

Alicia bergeming, sedang memikirkan rencana untuk menyingkirkan Abigail secara cepat. Apakah dirinya harus melakukan apa yang Ciya katakan sebelumnya?

"Aku akan menemani Bianca sesuai rencana besok," ujar Alicia yang membuat Fredi mengangkat wajahnya.

"Dan kamu akan temui pria tua itu, lalu katakan siapa yang mengirimkan paket padanya." tukas Alicia.

"Hadiah ku?"

Alicia berdecak. "Aku akan memberikan apapun!" Fredi tersenyum sumringah mendengar itu membuat Alicia merinding.

"Baiklah. Aku akan menjalankan rencana ini dengan benar!"

.
.
.

"Sudah selesai, mana hadiah ku?" tagih Fredi kepada Alicia. "Kamu ingin apa?" tanya Alicia.

"Dirimu."

Fredi langsung membungkam bibir Alicia. Mencium bibir itu dengan lembut dan penuh perasaan. Alice tentu saja kaget mendapatkan itu. Dirinya tidak mengira kalau Fredi akan meminta sesuatu seperti ini. Apakah orang dewasa memang mesum?

"Enghh... E-edi-ahh.."

Alicia menahan tangan Fredi yang membuka bajunya. Dia menggeleng dengan netra berkaca-kaca. "Aku masih kecil!" rengek Alicia.

Fredi menggenggam tangan Alicia yang terasa sangat kecil di genggaman nya. Kemudian mengecup nya.

"Maaf, aku hampir khilaf."

Fredi memindahkan tubuh Alicia ke atas pangkuannya. Lalu mengecupi wajah mungil gadis itu.

"Aku ingin kembali bekerja."

"Tidak boleh! Kamu cukup fokus sekolah Lici. Soal uang itu akan menjadi bagian ku."

Alicia merengut, "Tapi aku terbiasa kerja!"

"Boleh ya.." bujuk Alicia. Tangan gadis itu melingkari leher Fredi.

"Tidak!"

"Nyebelin!" marah Alicia. Gadis itu berdiri meninggalkan Fredi yang mengusap wajah nya kasar karena kekasih kecil nya merajuk.

Dengan lekas dirinya menyusul Alicia ke kamar. Membujuk gadis itu, bisa gawat kalau dirinya di diamkan oleh Alicia. Dia tidak akan mendapatkan jatah morning kiss dan cuddle lagi.

"Sayang jangan marah," bisik Fredi lembut.

Dia memeluk tubuh mungil Alicia dengan pelan seakan tubuh kekasih kecil nya adalah benda rapuh yang bisa pecah.

"Sayang," panggil Fredi.

Alicia berbalik menatap Fredi. Lalu menyembunyikan wajahnya di dada pria itu. "Bagaimana kalau berjualan bunga di akhir pekan, boleh?" Suara Alicia teredam namun masih dapat Fredi dengar.

"Baiklah, aku akan mencarikan toko bunga yang dekat dengan sekolah mu."

Alicia mengangkat wajahnya. Bibir nya melengkung sempurna. "Aku cinta Edi selama nya!"

Figuran Pick Me [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang