Prolog

102 26 3
                                    

HAI? INI CERITA KEDUA YANG KU BUAT DI DUNIA OREN, SEMOGA END

CERITA INI BARAL UPDATE SETIAP HARI GABUT.

MAAF JIKA ADA TYPO!

BUAT READERS BARU, SILAHKAN FOLLOW DULU AKUN AUTHOR SUPAYA DAPAT NOTIP DARI SAYA

Ig: @anmshyi & @nuraufadel

SELAMAT MEMBACA ❤️

____

Aiden Bhayangkara, seorang mahasiswa jurusan Manajemen, menjalani kehidupan yang tampak monoton di kampus. Setiap hari terasa sama, diwarnai tugas kuliah, presentasi, dan buku-buku tebal. Namun, rutinitasnya mulai berubah ketika ia mendapat tugas tak terduga dari kantor bimbingan mahasiswa: menjadi mentor untuk seorang siswi SMA bernama Asyala. Tugas ini tampaknya tidak menyenangkan bagi Aiden, apalagi setelah mendengar reputasi Asyala sebagai siswi yang malas dan tidak peduli dengan sekolah.

SMA Harapan, tempat Asyala bersekolah, tampak biasa saja, namun suasananya asing bagi Aiden. Ketika pertama kali bertemu, Asyala terlihat seperti yang sudah ia duga: tidak tertarik, dengan wajah yang malas dan acuh tak acuh. Sesi pertama mereka dipenuhi dengan keheningan dan sikap apatis dari Asyala. Aiden mencoba untuk tetap sabar, tetapi semakin jelas bahwa ini bukanlah tugas yang mudah. Ia harus berhadapan dengan lebih dari sekadar kemalasan Asyala ada rasa ketidakpastian dan kurangnya motivasi yang lebih dalam.

Namun, Aiden tidak menyerah. Setelah beberapa pertemuan, ia mencoba pendekatan berbeda dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata, sesuatu yang dapat dirasakan Asyala lebih relevan. Hari demi hari, perlahan, Aiden mulai melihat perubahan kecil. Asyala mulai bertanya, meski dengan nada malas, tetapi pertanyaan itu menunjukkan ketertarikan yang tersembunyi. Aiden terus mendorongnya dengan sabar, mencoba berbagai cara untuk menarik minat gadis itu pada pelajaran yang awalnya ia anggap tak penting.

Suatu hari, ketika mereka sedang belajar di perpustakaan, Aiden mengambil kesempatan untuk bertanya langsung tentang apa yang sebenarnya diminati oleh Asyala. Ternyata, Asyala memiliki passion di bidang desain, sesuatu yang selalu ia pendam karena orang tuanya lebih menekankan pentingnya nilai akademis. Aiden melihat ini sebagai celah untuk menjembatani pelajaran dan minat pribadi Asyala. Mereka mulai merancang proyek yang menggabungkan konsep-konsep matematika dengan desain grafis, sesuatu yang perlahan-lahan menarik perhatian dan semangat Asyala.

Dengan berjalannya waktu, Asyala tidak lagi tampak malas setiap kali mereka bertemu. Proyek desain grafis yang mereka kerjakan bersama mulai mengubah cara pandang Asyala terhadap pelajaran, dan secara tidak langsung juga mengubah hubungan mereka. Aiden mulai melihat dirinya tidak hanya sebagai mentor akademis, tetapi juga sebagai teman yang mendukung Asyala dalam menemukan jalan hidupnya sendiri.

Malam itu, ketika Aiden pulang ke kamar, ia merenungkan perjalanan mereka. Asyala mulai berubah, tidak hanya dalam pelajaran tetapi juga dalam cara ia memandang masa depannya. Aiden merasa puas dengan peran yang telah ia mainkan, namun ia tahu bahwa tantangan masih ada di depan. Namun, ia siap untuk melanjutkan perjalanan ini, berusaha membantu Asyala menemukan arah yang benar sambil menguatkan persahabatan yang mulai tumbuh di antara mereka.

~BERSAMBUNG~

Jika belum update tunggu sebentar karena update di kala gabut atau balik kampus.

Jangan lupa untuk komentar dan share.

Tag spesial:
@anmshyi
@nuraufadel

Aiden Bhayangkara (Proses Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang