Malam itu, Asyala duduk di depan laptopnya, merasakan dorongan untuk berbagi kenangan terindah yang pernah ia miliki bersama Aiden. Setelah beberapa saat menimbang-nimbang, ia memutuskan untuk mengunggah foto-foto dari konser di Instagram, termasuk foto berharga bersama Aiden dan para artis yang berpose ceria di belakang panggung.
Setelah memilih beberapa foto, Asyala mengetikkan caption yang keluar dari lubuk hatinya:
“Terima kasih, Aiden Bhayangkara, karena selalu ada di sampingku. Dalam setiap langkah dan tawa, kau selalu mendukungku. Aku pun merasakan kebahagiaan saat bisa membantu dan berbagi pengalaman bersamamu. Semoga tenang di sana, Aiden. Sekarang kau sudah tidak sakit lagi. ❤️”
Dengan satu klik, ia mengunggah postingan tersebut, dan seketika harapannya untuk berbagi rasa kehilangan dan cinta kepada Aiden mulai terwujud. Ia merasa lega, seolah menyampaikan pesan terakhirnya kepada Aiden di dunia maya.
Tak lama setelah itu, notifikasi di ponselnya mulai bermunculan. Komentar demi komentar memenuhi unggahan tersebut. Teman-teman sekelas, sahabat, dan bahkan artis-artis yang pernah berfoto bersamanya memberikan ucapan dukacita. Mereka semua tergerak untuk memberikan dukungan, banyak di antara mereka menyatakan betapa mereka juga kehilangan sosok Aiden.
“Selamat jalan, Aiden. Kau akan selalu dikenang!” tulis Rizky Febian.
“Terima kasih telah membuat kita semua tersenyum. Semoga kau tenang di sana,” tulis Tiara Andini.
Melihat komentar-komentar tersebut, air mata Asyala tak tertahan lagi. Ia merasa seolah semua orang yang mencintai Aiden berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir.
Tiba-tiba, notifikasi DM masuk. Beberapa artis dari grup yang sama ikut menghubunginya, bertanya-tanya apakah ia baik-baik saja dan mengungkapkan rasa simpati mereka. “Asyala, kami mendengar tentang Aiden. Jika ada yang bisa kami bantu, jangan ragu untuk menghubungi kami,” tulis Juicy Lucy.
Salah satu artis bahkan meminta alamat Asyala, mengatakan ingin mengirimkan sesuatu sebagai pengingat tentang Aiden dan untuk memberi semangat padanya. Dalam kebingungannya, Asyala hanya bisa tersenyum sambil menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
Bunda Aiden kemudian memasuki ruangan, melihat Asyala yang terlihat emosional. “Sayang, bagaimana kabarmu?” tanya Bunda dengan lembut, menghampiri Asyala.
Asyala mengangguk, meski matanya masih berkaca-kaca. “Bunda, semua orang berkomentar tentang Aiden. Mereka sangat baik. Ini membuatku merasa tidak sendirian.”
Bunda Aiden duduk di sampingnya, melihat layar yang dipenuhi komentar dukungan. “Aiden memang menyentuh banyak hati. Dia tidak hanya meninggalkan kenangan di hidup kita, tetapi juga di hidup banyak orang lainnya.”
“Aku merasa beruntung bisa mengenalnya, Bunda,” kata Asyala sambil mengusap air mata. “Aku ingin memastikan semua yang dia ajarkan padaku tidak akan pernah hilang.”
Malam itu, Asyala melanjutkan untuk membalas beberapa DM yang masuk, menerima setiap ungkapan kasih sayang dengan penuh rasa syukur. Meskipun hatinya masih diliputi kesedihan, ia menyadari bahwa cinta dan kenangan Aiden akan selalu hidup dalam dirinya.
Postingan yang ia buat tidak hanya menjadi penghormatan untuk Aiden, tetapi juga menjadi pengingat bahwa meskipun fisik Aiden telah tiada, semangatnya akan terus hidup dalam setiap langkah yang ia ambil. Di dalam grup DM Instagram, artis-artis tersebut mulai merencanakan sebuah tribute untuk Aiden, menandai awal baru bagi Asyala untuk menjadikan kenangan itu sebagai kekuatan dalam hidupnya.
Setelah menyelesaikan beberapa balasan DM, Asyala merasakan semangatnya mulai pulih. Ia menatap layar ponselnya dengan penuh harapan, mengetahui bahwa Aiden telah meninggalkan dampak yang besar bagi banyak orang, termasuk dirinya. Dalam suasana hangat itu, ia memutuskan untuk mengirimkan alamatnya ke grup chat yang berisi para artis.
Dengan jari yang sedikit bergetar, Asyala mengetik pesan:
“Hi semuanya! Terima kasih banyak atas semua dukungan dan kata-kata manis kalian. Ini alamatku jika ada yang ingin mengirimkan sesuatu untuk mengenang Aiden: [alamat]. Aku sangat menghargainya. Dan aku ingin memperkenalkan Fauzan, sahabatku, yang akan membalas chat jika ada yang ingin berkomunikasi lebih lanjut. ❤️”
Ia menambahkan Fauzan ke dalam grup chat, merasa bahwa kehadiran sahabatnya akan menambah rasa nyaman di antara mereka. Asyala tahu bahwa Fauzan bisa memberikan dukungan yang dibutuhkan, terutama dengan sikapnya yang ramah dan pengertian.
Beberapa detik setelah mengirimkan pesan, notifikasi mulai bermunculan lagi. Beberapa artis menyambut Fauzan dengan hangat.
“Selamat datang, Fauzan! Senang bisa berkenalan!” tulis Mahalini.
“Terima kasih, Asyala, atas alamatnya. Kami akan menjaga kenangan ini untuk Aiden,” tulis Naura Ayu.
Fauzan segera membalas, “Terima kasih, semuanya. Aku di sini untuk mendukung Asyala dan Aiden. Jika ada yang bisa aku bantu, silakan beri tahu.”
Asyala merasa lega melihat semua respons positif dan dukungan yang mengalir. Ia tersenyum saat membaca balasan-balasannya, merasa bahwa meskipun kehilangan Aiden menyakitkan, ia tidak sendirian dalam perjalanan ini.
Selanjutnya, artis-artis tersebut mulai mendiskusikan rencana tribute yang mereka rencanakan. Beberapa dari mereka menyarankan untuk membuat sebuah video mengenang Aiden, menampilkan momen-momen indah dari konser serta pesan-pesan inspiratif yang Aiden bagikan. Asyala merasa sangat tersentuh oleh ide tersebut, dan hatinya dipenuhi rasa syukur atas kebaikan teman-teman artisnya.
Setelah beberapa saat berdebat tentang rincian, Juicy Lucy menyarankan, “Bagaimana jika kita mengumpulkan video dari masing-masing kita dan mengeditnya menjadi satu? Kita bisa menambahkan foto-foto dari konser juga.”
“Bagus! Aku bisa membantu mengeditnya,” sahut Tiara Andini.
Asyala menyadari bahwa mereka semua benar-benar peduli. “Aku juga akan mengirimkan beberapa foto dari konser yang kami ambil,” ujarnya, merasa lebih bersemangat.
Saat perbincangan terus berlanjut, Asyala merasa beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang memahami rasa sakitnya dan ingin merayakan kehidupan Aiden. Meskipun kehadiran Aiden tidak akan pernah tergantikan, dukungan ini membantu meringankan beban di hatinya.
Dengan penuh semangat, mereka mulai merencanakan detail-detail untuk tribute tersebut, menetapkan tenggat waktu untuk pengumpulan video dan foto. Asyala menyadari bahwa setiap momen yang dihabiskan bersama Aiden akan hidup dalam setiap gambar dan kenangan yang mereka bagi.
Setelah sesi panjang diskusi itu, Asyala menatap ponselnya dan merasa lebih kuat. Ia tahu bahwa dengan dukungan dari Fauzan dan teman-teman artisnya, ia bisa melewati masa-masa sulit ini. Kenangan akan Aiden tidak hanya akan disimpan dalam hati, tetapi juga akan hidup di setiap video, foto, dan cerita yang mereka ciptakan bersama.
Malam itu, saat Asyala bersiap untuk tidur, ia merasakan semangat baru untuk menjalani hidup. Kenangan indah bersama Aiden akan terus menginspirasi dan memotivasi, memberinya kekuatan untuk terus maju dan menghargai setiap momen yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiden Bhayangkara (Proses Terbit)
Teen FictionAiden Bhayangkara, mahasiswa Manajemen yang dulunya berasal dari jurusan IPA, tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah dengan cara ini. Ketika ia ditugaskan sebagai mentor untuk Asyala, seorang siswi SMA yang dikenal dengan sifat malasnya, Ai...