Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Asyala dan Fauzan tiba di venue konser yang telah dipersiapkan dengan sangat meriah. Para artis yang pernah tampil bersamanya telah mengorganisir konser gratis sebagai bentuk penghormatan untuk Aiden Bhayangkara. Meskipun ini adalah acara yang penuh kebahagiaan, Asyala tidak bisa mengabaikan perasaan haru yang menyelimuti hatinya.
Saat memasuki area konser, Asyala merasakan aura yang penuh semangat dan cinta. Para penggemar berkumpul, menantikan penampilan artis favorit mereka. Fauzan menggenggam tangan Asyala, memberikan dukungan yang sangat dibutuhkannya.
“Ini untuk Aiden. Kita harus berbahagia seperti yang dia inginkan,” Fauzan berbisik, membuat Asyala tersenyum meski air mata menggenang di matanya.
Asyala mengambil napas dalam-dalam dan mengingat kembali semua kenangan indah yang ia miliki bersama Aiden. Saat ia mendengar lagu-lagu favorit mereka berkumandang, kenangan itu kembali menghampiri—momen ketika Aiden membantunya belajar, tawa mereka saat berbagi cerita, dan saat-saat penuh cinta yang kini terasa semakin berharga. Di tengah keramaian, ia tidak bisa menahan tangisnya.
“Seharusnya kau ada di sini, Aiden. Aku sangat merindukanmu,” ucap Asyala pelan, merasakan kerinduan yang mendalam.
Tidak lama setelah itu, para artis mulai berkumpul di belakang panggung untuk memberikan informasi dan mengadakan doa bersama untuk Aiden. Mereka saling berpegangan tangan, menciptakan lingkaran keakraban. Suasana hening dan haru menyelimuti mereka saat masing-masing menyampaikan kenangan indah tentang Aiden, bagaimana ia telah menginspirasi banyak orang di sekitarnya.
“Dia adalah cahaya dalam hidup kami,” kata Rizky Febian dengan suara bergetar. “Mari kita doakan agar Aiden beristirahat dengan tenang. Dia akan selalu ada dalam hati kita.”
Doa pun dipanjatkan, dan Asyala merasakan kedamaian menyelimuti dirinya. Ia tahu bahwa Aiden kini melihat semua ini dari tempat yang lebih baik. Selesai berdoa, mereka merangkul satu sama lain, menciptakan momen kehangatan dan kebersamaan.
Setelah doa selesai, Asyala dan Fauzan diminta untuk berfoto bersama dengan para artis di belakang panggung. “Ayo, Asyala! Ini saat yang tepat untuk mengabadikan momen ini,” seru Naura Ayu sambil menariknya ke tengah.
Asyala merasa sedikit canggung, tetapi saat ia melihat senyum penuh kasih dari teman-temannya, rasa canggungnya menghilang. Ia berdiri di samping Fauzan, dikelilingi oleh para artis yang pernah berbagi panggung dengannya dan Aiden.
“1, 2, 3! Senyum!” teriak Tiara Andini sambil memegang kamera.
Kamera mengklik, menangkap momen berharga itu, di mana meskipun ada kesedihan, ada juga semangat untuk merayakan hidup dan kenangan yang ditinggalkan. Asyala berharap Aiden tahu betapa dicintainya dan betapa banyak yang merindukannya.
Setelah foto selesai, Asyala dan Fauzan kembali ke tempat mereka dan menikmati konser yang dimulai. Lagu-lagu yang dinyanyikan tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga mengingatkan mereka akan kenangan bersama Aiden. Masing-masing artis membawakan lagu-lagu yang mengingatkan Asyala pada momen-momen spesial yang mereka bagi, membuat suasana semakin emosional.
Malam itu bukan hanya tentang merayakan bakat musik, tetapi juga tentang cinta, kehilangan, dan bagaimana kenangan bisa terus hidup dalam hati setiap orang. Asyala merasa bahwa meskipun Aiden tidak lagi bersama mereka secara fisik, semangatnya akan selalu ada dalam setiap nada yang dinyanyikan dan setiap kenangan yang diabadikan.
Konser dimulai dengan sorakan meriah dari para penggemar. Setiap artis tampil dengan semangat, memberikan penampilan terbaik mereka untuk menghormati Aiden. Lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu yang Aiden sukai, dan setiap liriknya terasa begitu menyentuh hati Asyala. Ia melihat banyak orang di sekitar yang juga terharu, mengenang kenangan mereka bersama Aiden.
Di antara lagu-lagu tersebut, Juicy Lucy membawakan lagu yang penuh emosi. Saat ia bernyanyi, Asyala merasakan air mata mengalir di pipinya. Dia teringat saat Aiden mendengarkan lagu ini bersama dengannya dan bagaimana mereka bercanda tentang menjadi penggemar berat Juicy Lucy. Di saat itu, kenangan indah itu terasa seperti pelukan hangat yang menyentuh hati.
Sementara itu, Fauzan yang berdiri di sampingnya menepuk punggungnya dengan lembut. “Kita harus berusaha tersenyum untuk Aiden,” katanya. Asyala mengangguk, berusaha menahan tangisnya dan mengganti air mata dengan senyuman.
Konser berlanjut dengan penampilan yang mengesankan dari Rizky Febian, yang menyanyikan lagu tentang persahabatan dan kehilangan. Saat ia menyanyikan bagian yang paling emosional, seluruh penonton bersatu dalam menyanyikannya, menciptakan suasana yang begitu intim. Asyala merasakan rasa kebersamaan di antara semua orang yang hadir, seolah-olah mereka semua merasakan kesedihan yang sama.
Setelah beberapa penampilan, para artis berkumpul kembali di panggung untuk berbagi momen penghormatan. Mahalini berdiri di depan mikrofon dan berkata, “Aiden adalah sosok yang selalu memberikan inspirasi bagi kita semua. Mari kita nyanyikan bersama lagu terakhir sebagai penghormatan untuknya.”
Semua artis kemudian mulai menyanyikan lagu kebangsaan yang diubah liriknya menjadi penghormatan untuk Aiden. Penonton bergabung dengan penuh semangat, menciptakan suara yang menggetarkan jiwa. Saat menyanyikan lirik tersebut, Asyala merasakan sebuah harapan baru lahir di dalam dirinya.
Setelah penampilan itu, konser berakhir dengan tepuk tangan yang meriah dan sorakan. Para artis berterima kasih kepada penonton dan mengajak mereka untuk menjaga kenangan tentang Aiden selamanya. Asyala berdiri di sana, merasa lebih kuat dan terinspirasi oleh dukungan yang mengalir dari semua orang.
Setelah konser, para artis mengundang Asyala dan Fauzan untuk bergabung dalam sesi foto bersama di belakang panggung. Asyala merasa senang, meskipun sedikit gugup. Ia menyadari bahwa ini adalah kesempatan langka, dan momen ini akan menjadi kenangan berharga bagi dirinya.
Saat mereka berkumpul, Naura Ayu berkata, “Mari kita buat momen yang indah untuk Aiden!” Dia mengarahkan kamera dan meminta semua orang untuk berpose dengan senyuman lebar. Asyala merasa terharu melihat semua artis bersatu, dan untuk sejenak, semua kesedihan terasa lebih ringan.
Setelah sesi foto selesai, mereka semua berbagi cerita tentang pengalaman mereka bersama Aiden. Setiap cerita menambah kehangatan di hati Asyala dan memperkuat ikatan di antara mereka. Asyala berbagi momen spesial ketika Aiden membantunya belajar dan betapa banyak ia belajar dari sosoknya.
Sebelum mereka berpisah, Juicy Lucy menepuk bahu Asyala. “Jangan ragu untuk menghubungi kami jika butuh dukungan. Kita semua di sini untukmu,” katanya dengan tulus.
Asyala tersenyum, merasakan betapa besar cinta dan dukungan yang dikelilinginya. Ia tahu bahwa meskipun Aiden tidak ada, ia memiliki keluarga baru di antara teman-teman artisnya.
Dengan hati yang penuh harapan, Asyala dan Fauzan meninggalkan venue konser, membawa kenangan indah dan semangat baru. Meskipun jalan di depan masih terasa berat, mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian. Bersama, mereka akan terus merayakan kehidupan Aiden dan melanjutkan langkah mereka dengan kekuatan dan cinta yang telah ia tinggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aiden Bhayangkara (Proses Terbit)
JugendliteraturAiden Bhayangkara, mahasiswa Manajemen yang dulunya berasal dari jurusan IPA, tidak pernah membayangkan hidupnya akan berubah dengan cara ini. Ketika ia ditugaskan sebagai mentor untuk Asyala, seorang siswi SMA yang dikenal dengan sifat malasnya, Ai...