Halooo!
Tekan bintang dulu sebelum membaca.♡♡♡
Typo tandai!
.
.
.
.
.
Emilo sedang bermain di area taman istana alpen rose tempat kakaknya Erico tinggal, sang ayah telah mengijinkannya pergi keluar dan bermain bersama para kakak-kakaknya yang lain. Jika itu masih dalam kawasan istana Alaric tak masalah asal Emilo tak bersikap usil dan patuh maka Alaric akan membiarkannya main kemanapun.Bocah penuh lemak itu saat ini telihat asik menangkap serangga yang warnanya unik dan menarik lalu memasukannya kedalam toples kaca kecil.
"Tuan kumbang kemali cini-cini jangan telbang tinggi-tinggi, ntal Milo kecucahan tangkap!" Emilo terlihat sedang berusaha menangkap serangga. Bocah gendut itu bahkan mulai melompat-lompat kecil.
Alopex yang sedang tiduran di atas rumput pun hanya bisa mendengus melihat tingkah majikannya yang menurutnya sangat kekanakan sekali.
Emilo tidak sendiri ada Adelio si pangeran malas yang sibuk tertidur di atas sebuah gazebo atau pondok taman, mungkin Adelio kelelahan karena di ajak lari-lari dan bermain petak umpet beberapa menit yang lalu.
Tadi kakaknya Vanderson juga menemaninya bermain tetapi pergi lebih dulu karena harus melatih para perajurit kekaisaran. Sedangkan kak Erico ijin pergi untuk melakukan sesuatu yang entah apa itu.
Saat sedang asik dengan kegiatannya, seekor kelinci putih tiba-tiba datang dan secara spontan mulai tergeletak di atas rerumputan membuat mata ungu permata Emilo terbelalak kaget. Balita itu dengan panik menghampiri hewan tak berdaya yang baru ia temui itu.
"Tuan kelinci napa bica beldalah-dalah!" Emilo menggendong sang kelinci dengan tangannya yang berbalut sarung tangan, Emilo takut akan menyakiti hewan lucu itu makanya ia dengan hati-hati menggendong hewan berbulu lembut itu, mengabaikan sarung tangan dan bajunya yang penuh darah akibat darah kelinci yang menempel.
Ayahnya, kaisar Alaric mengingatkan bahwa jika menyentuh sesuatu, agar sesuatu itu tidak hancur maka Emilo harus memakai sarung tangan supaya sihirnya terdapat penghalang walau itu hanya selembar kain wol.
"Kak Lioooo! bangun buluan. Liat apa yang Milo temukan." Emilo segera menghampiri Adelio yang masih saja asik tertidur walau sudah di bangunkan berkali-kali. Ia ingin bercerita tentang sesuatu yang baru ia temukan sekaligus meminta tolong.
"Zzzzz...zzz." Adelio tidak mendengarkan pangeran itu malah asik mendengkur dengan keras.
"Ic, Pemalac cekali olang catu ni tidul teluc cepelti ceekol kuda nil." Emilo cemberut pipi gembilnya memgembung lucu.
Plak! Karena kesal tidak bangun-bangun, Emilo dengan penuh perasaan menggeplak wajah tampan Adelio. Kemudian menggigit hidung sang kakak.
"Lacakan gigitan maut Milo..." Emilo dengan penuh cinta menggigit Adelio dengan gigi susunya setelah sebelumnya menggampar wajah tampan itu.
"Akkhhh!" Adelio berteriak kesakitan. Sedangkan si gembul penuh lemak itu segera turun dan berlari meminta bantuan pada kakaknya yang lain.
"Kak Elico! Celamatkan kelinci ni!" Si gembul dengan cepat berlari untuk memanggil kakaknya. Emilo yakin bahwa kelinci itu akan mati beberapa jam lagi jika tidak segera diobati. Bocah penuh lemak itu sepenuhnya mengabaikan protesan Adelio karna mengganggu waktu tidur siangnya yang berharga.
Duk, duk, duk! Emilo terlihat menggedor sebuah pintu besar berbahan jati dengan brutal. Hingga Erico yang sedang meracik sesuatu seperti ramuan di dalam ruangan terlihat kaget.
Erico dengan tergesa segera membuka pintu. "Ada apa? bukannya kakak hanya meninggalkanmu sebentar?" Erico ingin membuat sesuatu untuk Emilo jadi ia membiarkan si bulat itu main di taman, sementara dirinya sibuk meracik sesuatu. Lagipun ada adik-adiknya yang lain jadi Erico tak khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Titan
RandomJust brothership not bl! vote dulu sebelum membaca! Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-benar terjadi! Milo benar-benar masuk ke dalam buku cerita yang ibunya bacakan untuknya terakhir kali! ...