28. Makan malam keluarga.

5.2K 814 63
                                    

Haloo!

Untuk menghargai penulis tekan bintang sebelum membaca.❤⚘

Terimakasih!

Typo tandai!
.
.
.
.

Perempuan dengan gaunnya yang menjuntai ke lantai itu melangkahkan kakinya dengan gayanya yang angkuh ke ruangan kerja sang suami. Daeva rupanya ingin menyampaikan sesuatu pada yang mulia kaisar.

Pria tampan yang sedang menandatangani sebuah document hanya melirik sekilas sang istri yang sedang berada tepat di hadapannya. "Ada apa?" tanya Alaric dengan datar.

'Cih selalu seperti ini tak bisakah dia tersenyum padaku,' batin Daeva merasa sedikit kesal dengan tingkah laku suaminya yang selalu saja dingin terhadapnya.

"Yang mulia kita sudah lama tidak makan malam bersama karena kesibukan anda, tidak bisakah kita makan bersama hari ini. Ini permintaan putra kita, tolong perhatikan Jonathan jangan hanya memperhatikan putra bungsu anda yang mulia," ucap Daeva.

Mata biru Alaric kemudian melirik istrinya dengan tatapan tajam."Kau menuduhku pilih kasih?"

Tak! Bulpoint yang di pegang Alaric patah karena pria tampan nan gagah itu menekannya hingga benda rapuh itu patah menjadi dua bagian.

Daeva menunduk,"Saya tidak berani yang mulia hanya saja saya merasa anda terlalu memperhatikan pangeran bungsu dengan berlebihan sehingga Jonathan sedikit merasa terabaikan."

"Daeva putra bungsuku dia lahir tanpa seorang ibu di usianya yang sekarang bukankah sangat penting agar ia tak merasa kekurangan kasih sayang. Jonathan putramu itu aku yakin dia anak yang mandiri dan ada kau juga sebagai ibunya. Lagi pula aku tak merasa pilih kasih hanya saja karena Emilo lahir tanpa seorang ibu sehingga aku sedikit memberi perhatian lebih padanya."

Alaric memang bukan ayah yang pilih kasih, Kaisar tampan itu bahkan sering bertanya pada Flint tentang para putra-putranya di kala dirinya sibuk pada urusan kekaisaran.

Daeva merasa tidak puas dengan jawaban yang di lontarkan Alaric."Bukan hanya itu saja anda bahkan tidak pernah mengunjungi kediaman saya semenjak kita menikah. Cinta anda pada ibunya membuat anda memberi perhatian lebih pada anak itu!" Daeva berbicara dengan agak keras, wanita itu sudah di selimuti api cemburu.

BRAK! Alaric menggebrak meja. Kilatan kemarahan tampak menyala dalam bola mata sebiru samudra itu. "Ulangi perkataanmu?!" Kata Alaric dengan penuh penekanan.

Mengetahui bila Alaric marah Daeva dengan cepat menunduk,"Maafkan saya kalau saya salah yang mulia, saya harap anda mau makan malam dengan kami malam ini. Salam bagi Matahari kekaisaran damaskus semoga anda selalu sehat." Daeva memilih undur diri dari hadapan Alaric. Suaminya terlihat menyeramkan saat ini.

Alaric menghela nafas setelah kepergian Daeva, 'Dasar wanita serakah, setelah ku beri dia jabatan tertinggi dan juga status dirinya malah ingin meminta hati yang jelas-jelas tak bisa ku berikan.'

"Flint katakan pada Erico, vanderson, Adelio dan juga Emilo putra bungsuku. Sampaikan pada mereka kita akan makan malam bersama hari ini."

"Baik yang mulia." Flint Morrie dengan cepat melaksanakan perintah Alaric.
.
.
.
.
.
Alopex tiduran di atas rumput sembari memperhatikan Emilo yang sedang mengejar dan menggiring bola menuju area gawang.

Sesekali Emilo akan terjatuh dan terguling di atas rumput karena tersandung kaki pendeknya sendiri pada saat mengejar bola.

Alopex yang memperhatikan Emilo hanya menghela nafas saat melihat tingkah bodoh tuanya. "Jadi ayah anda mengajak anda makan malam dengan yang mulia ratu serta pangeran Jonathan?" Alopex tiba-tiba bertanya.

Baby TitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang