Halooo!
Tekan bintang dulu sebelum membaca!Terimakasih❤
.
.
.
.
.Pyarrr!
Barang-barang hancur dan berterbangan di ruangan gelap itu.
"Kau lengah anak itu ada disini tadi aku merasakan sedikit hawa keberadaannya di sekitar sini," asap hitam itu berbicara pada Smith yang bersujud di lantai memohon ampun.
"Tetapi dia ada bersama kami, saya bahkan menyuruh orang lain untuk mengawasinya," bantah pria tua itu.
Pyar! kaca-kaca di ruangan itu semakin pecah.
"Bodoh anak itu bahkan terlalu pintar untuk mengelabui orang bodoh sepertimu!"
.
.
.
.
.Alaric menepuk pantat bulat Emilo, Sedari tadi putranya itu hanya membolak-balikkan badan tanpa mau tertidur, Alaric memang mengambil waktu freenya seharian ini, makanya ia bisa menemani putranya tidur sampai besok pagi selepas mereka pulang dari kuil.
"Kenapa putra ayah tidak mau tidur? malam semakin larut apa tidur dengan ayah tak menyenangkan?"
Emilo tiba-tiba bangun balita gembul nan buntal itu menggeleng keras.
"Cama cekali tidak ayah," Emilo naik ke tubuh ayahnya ia memeluk badan besar nan kekar Alaric.
"Lalu?"
"Ayah Milo penacalan apa ayah punna caudala kembal?" Emilo menatap ayahnya dengan tatapan ingin tau apakah sebenarnya ayahnya ada dua? Apakah ayahnya memang bisa di gandakan.
"Tidak sama sekali, Kenapa? hm." Alaric setia mengelus rambut lebat Emilo dengan penuh kasih sayang menunggu apa yang akan di katakan sang putra selanjutnya.
"Apa ayah punna kakak atau adik?"
"Ayah punya saudara, pamanmu kaisar terdahulu adalah kakak ayah."
"Apa mukana kalian milip?"
"Tidak hanya mata permatanya yang mirip, pamanmu lebih mirip dengan kakak pertamamu Eriko. Mereka sama-sama berambut pirang seperti nenekmu."
"Kenapa kak Elico milip paman?"
"Tentu saja Erico mirip pamanmu dia kan memang anaknya kakak ayah,"
"Milo tidak mengelti?" Emilo makin pusing dengan apa yang di maksud oleh Alaric.
"Sudahlah ayo tidur, malam semakin larut tak baik balita sepertimu tidur terlalu malam nanti matamu akan seperti seekor panda."
"Tapi ayah Milo macih ingin beltana."
"Tidur." Alaric mulai berkata tegas, akhirnya mau tidak mau Emilo menyudahi sesi bertanyanya, sepertinya ia harus bertanya pada orang lain.
'Ini gala-gala plia yang menilu wajah ayah Milo jadi pucing. Humph.'
(Flasback)
Emilo mengamati gerak-gerik pria yang sedang sibuk mencari sesuatu di rak buku itu, mata ungu permatanya meneliti pria itu dari atas hingga bawah. Jika di perhatikan lagi baju yang di kenakannya juga berbeda dengan sang ayah yang memakai pakaian khusus kaisar. Orang itu hanya memgenakan baju bangsawan biasa tanpa banyak pernak-pernik seorang kaisar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Titan
RandomJust brothership not bl! vote dulu sebelum membaca! Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-benar terjadi! Milo benar-benar masuk ke dalam buku cerita yang ibunya bacakan untuknya terakhir kali! ...