Holaa!
Untuk menghargai penulis, tekan bintang dulu sebelum membaca terimakasih!
Typo tandai!
.
.
.
.Belric tersenyum remeh, pria itu memandang Alaric dengan tatapan penuh kebencian. "Kenapa kau mengharapkan aku mati?"
Melihat tatapan mengintimidasi yang di layangkan Belric kepada pimpinannya membuat Felix mengacungkan pedang ke arah Belric. Felix menatap Belric dengan tatapan waspada orang yang terlihat seperti kembaran kaisar ini muncul mendadak bukankah terlalu mencurigakan.
Alaric memandang Belric dengan tatapan rumit."Aku pikir kau telah mati, rumor yang beredar mengatakan bahwa kau telah mati karena lamanya kau menghilang."
"Untuk apa aku tetap berada di sini jika aku tak mendapat kedudukan sekalipun." Belric tersenyum kecut.
Alaric menghela nafas, apakah beginikah pertemuan dua sepupu yang telah lama tak bertemu kedudukan adalah hal yang pertamakali di bahas?
"Belric, bukankah aku sudah mengatakan padamu sebelumnya bahwa kau bisa menjadi pemimpin di kerajaan yang berada dalam naungan kekaisaran damaskus."
"Aku tidak tertarik lagi pula yang aku inginkan adalah berada di kursi yang sama denganmu. Apa kau mau memberikannya Alaric?"
Trang!
Sring!
Pedang dan sihir itu bertabrakan Felix tidak bisa menahan pedangnya lebih lama lagi, pria yang mirip dengan kaisarnya ini begitu lancang. Menantang dan ingin merebut kursi kaisar berarti sama saja dengan melakukan pemberontakan.
Belric tersenyum remeh, ia menatap sepupunya Alaric yang masih santai terduduk di kursinya. "Pengawalmu tempramental sekali," komentarnya.
"Dia hanya sedang menjalankan tugas. Belric kenapa kau menghilang apa karena kau tak bisa melawanku waktu itu?" tanya Alaric.
Belric tersenyum sinis."Dunia ini tak adil Alaric benarkan?"
Alaric mengernyit,"maksudmu?"
Belric memandang langit-langit ruangan pria itu tiba-tiba berkata, "aku tidak bisa menaiki tahta karena ayahku kedudukannya lebih rendah dari ayahmu dan kakakmu lalu aku lebih lemah darimu, cih. Seandainya ayahku yang menduduki tahta sebelumnya dan bukan ayahmu atau kakakmu mungkin aku bisa menjadi kaisar."
"BELRIC!" nada Alaric meninggi.
Belric di depan sana menyeringai, pria itu memandang Alaric dengan senyum getir. "Itu memang facta Alaric, hanya karena kau yang terlahir dengan sendok emas di mulutmu menyebabkan dirimu menaiki kursi tahta dengan mudah."
Alaric meremat buku-buku jarinya hingga memutih, yang di katakan sepupunya sepenuhnya hanya asumsi pribadinya saja, berapa banyak nyawa yang Alaric hilangkan di medan perang hanya karena ingin melindungi dinasti damaskus supaya tetap berdiri dengan kokoh.
Sendok emas apanya? ia bahkan berlatih sangat keras dan menempa otot-ototnya dengan ganasnya medan peperangan. Sebelum menjadi seorang kaisar. Ia pernah tidak makan berhari-hari karena persediaan peperangan menipis, tubuhnya sering merasakan kerasnya batu sabetan pedang dan sebagainya. Untuk sampai di titik ini Alaric laksana sebuah pedang tumpul yang di asah setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Titan
SonstigesJust brothership not bl! vote dulu sebelum membaca! Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-benar terjadi! Milo benar-benar masuk ke dalam buku cerita yang ibunya bacakan untuknya terakhir kali! ...