Halooo!
Untuk menghargai penulis tekan bintang dulu sebelum membaca.
Terimakasih !❤⚘
TYPO TANDAI!
.
.
.
.Kuda yang di tumpangi Alaric dan pasukannya berhenti. Suara burung gagak dan geraman rendah di antara tebing curam itu menghentikan langkah kaki kuda mereka. Tepat di tengah-tengah lembah berdiri Alan Smith dan juga Belric, hanya ada sedikit orang di belakang mereka, di bandingkan Alaric yang membawa banyak pasukan hingga mencapai beribu-ribu orang. Belric dan Smith jelas kalah jumlah.
Alaric mengacungkan pedang ke arah musuhnya. Kaisar itu meremat gagang pedang sihirnya dengan penuh amarah.
"Orang hina seperti kalian berani menantangku, setelah dengan tidak tau dirinya hidup di tanahku kalian berani mengajakku berperang. Bertahun-tahun kalian bernafas dengan tenang, ku rasa saat ini adalah waktunya kalian mati, kalian terlalu banyak melakukan dosa. Menfitnah yang tak bersalah bahkan membunuh banyak nyawa untuk melancarkan aksi kalian, demi keluargaku yang kalian bunuh aku bersumpah akan menghabisi kalian semua."
Belric memandang Alaric remeh, kedua sepupu berwajah mirip itu saling memandang.
Erico meremat tali kudanya dengan kencang ketika melihat wajah sombong Belric."Paman aku tidak tau apa yang ada di pikiran paman hingga berani menghianati keluarga paman sendiri."
"Semua tak akan terjadi jika dari awal kalian membiarkan aku yang memimpin."
"Manusia serakah!" komentar Vanderson.
"Sayangnya manusia serakah itu adalah paman kita," Adelio menanggapi.
Krak
Krak
krak
Tak lama setelah pembicaraan itu muncul retakan di bawah tanah, retakan itu terbuka lebar. Dari retakan di bawah tanah tersebut muncul kepermukaan mahluk-mahluk mengerikan.
Mahluk-mahluk itu memiliki tanduk, ada yang berkepala ular dan berkaki empat juga, lalu diantaranya memiliki mata banyak serta taring yang tajam.
Melihat hal mengerikan itu semua menjadi waspada, tak di sangka Belric dan juga Smith memakai cara licik memanggil banyak moster yang mana itu adalah mahluk terkutuk dari dunia bawah.
Alaric mengangkat pedangnya. "SERANG!" dirinya memberi aba-aba.
***
Di hutan belantara yang sunyi nan gelap, terdapat seorang anak kecil yang memakai sebuah Kuali besar di kepalanya sebagai topi. Ia sedang berjalan melewati tengah hutan dengan seekor babi gendut yang cukup gemuk.
"Foci hewan ni makan caja, kita kapan campaina liat ni pelbekalan Milo cudah abic kalena dia makan teluc!" Emilo menunjukan karung berisi makanan yang sempat ia bawa, isinya telah habis karena di makan oleh hewan yang ia naiki.
Alopex menghela nafas, " Siapa suruh anda membawanya, dia bukan seekor kuda dan dia tidak makan rumput namun perbekalan kita!" Alopex jadi geram sendiri ia lantas menuju belakang si babi kemudian menendang bokongnya agar hewan itu lari lebih cepat.
Ngikk ngokk! Babi yang di tunggangi Emilo lantas terkejut lalu dengan terburu-buru lari tak tentu arah.
"FOCII!" Emilo menjerit karena tak bisa mengendalikan hewan yang sedikit meliar itu. Topi kualinya agak miring sedikit karena terpaan angin, untung saja tidak jatuh. Jika jatuh Emilo bingung ingin menutupi kepalanya dengan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Titan
RandomJust brothership not bl! vote dulu sebelum membaca! Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-benar terjadi! Milo benar-benar masuk ke dalam buku cerita yang ibunya bacakan untuknya terakhir kali! ...