31. Rencana gembul (I)

5.7K 889 154
                                    

Halooo!

Untuk menghargai penulis tekang bintang dulu sebelum membaca terimakasih!❤⚘

Typo tandai!
.
.
.

Semilir angin yang menerbangkan dedaunan kering, bunyi jangkrik dan tonggeret di siang hari itu membuat suasana siang tampak lebih cerah dan berwarna.

Emilo si pangeran gendut satu-satunya di damaskus berjalan dengan berlari dan setengah melompat-lompat di area taman. Emilo sedang menuju area gazebo. Salah satu tangan berlemaknya juga terlihat membawa sebuah buku tulis.

Mata ungu permata layaknya batu kecubung itu berbinar saat melihat salah satu kakaknya tertidur di gazebo tamannya.

Kak Adelio si pangeran ke tiga!

Emilo mempercepat lajunya kemudian segera naik ke gazebo tempat kakaknya tertidur. Tanpa membangunkan Adelio Emilo lalu membuka buku berisi tulisan ceker ayam balitanya dan segera memulai diskusi dengan Alopex yang sedari tadi mengikuti si gembul.

Emilo membuka lembaran bukunya,"peltama-tama kita akan talik uncle lambut putih tu kecini dan ayah haluc tau cepupuna macih hidup!" Emilo berkata dengan berapi-api jika sang ayah tau pamanya Belric masih hidup akan mudah bagi mereka untuk membongkar siapa ayah sebenarnya dari Jonathan.

Alopex dan Emilo memang berganti strategi dengan mempercepat pertemukan Alaric dengan Ayah kandung Jonathan. Entah kenapa pembahasan tentang putra mahkota yang tertunda beberapa hari yang lalu membuat Emilo sedikit khawatir.

Alopex mengangguk dia melirik Adelio yang tertidur di samping mereka. "Apa tidak apa-apa kakak ketiga anda mendengarkan percakapan kita?"

Emilo menggelengkan kepala, "kakak teltidul cepelti olang mati. Jadi bialkan caja."

Alopex mengangguk kemudian mulai melanjutkan pembahasan, "Jadi rencananya anda menyusup ke kuil keluarga Alan dan berpura-pura tersesat seperti terakhir kali. Lalu anda akan menarik perhatian paman anda dan mengarahkannya ke lingkaran sihir teleport yang saya buat kemudian kita akan membawa paman anda langsung menuju ke istana utama kekaisaran."

Emilo menjentikan jemari gendutnya."Benal cekali!"

"Lalu anda tidak lupa dialognya kan?"

"Tidak cama cekali. Foci cudah ajalin Milo jadi tidak akan lupa. Milo telcecat pelgi ke kamal mandi lagi kan?"

Alopex mengangguk."Baiklah bagus kita akan segera menyusup ke kediaman Alan!"

"Um!" Balita empat tahun itu menjadi bersemangat tidak sabar dengan rencana yang akan mereka lakukan.

***

Bunyi tapak kaki kecil menghampiri Jack yang sedang membereskan mainan Emilo yang bertebaran di seluruh ruangan.

"Uncle Jack!" Emilo memeluk kedua kaki pengasuhya menghentikan Jack yang sedang membereskan mainan.

"Ada apa pangeran, apa anda butuh sesuatu?"

Emilo menggeleng dia mendongakkan kepala bulatnya untuk melihat paman pengasuhnya dari bawah. "Uncle Milo mau tidul ciang," kata Emilo mencari alasan agar paman Jack tak pergi ke kamarnya.

"Um apakah perlu saya temani pangeran? apa anda ingin di bacakan buku cerita?"

Emilo menggeleng, "Milo hanna ingin tidul ciang tidak ucah bacakan buku celita, tapi ntal uncle jangan macuk ke kamal Milo yah ntal Milo telbangun."

Jack tersenyum,"baiklah sesuai perintah anda pangeran saya tidak akan mengganggu anda."

"Telimakacih uncle." Emilo lantas berlari ke kamarnya, walaupun Alopex bisa membuat tiruannya si gembul berpipi mochi itu ingin jaga-jaga saja dengan beralasan bahwa ia ingin tidur siang seperti pertama kali saat ia keluar dari istana. Semoga rencananya tidak ketahuan oleh siapa pun termasuk sang ayah Alaric.

Baby TitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang