Bertemu denganmu adalah takdir yang tak pernah bisa ku hindari. Dan memilikimu adalah keberuntungan yang luar biasa.
.
.
○●○●○●○●○●
Siang, 13.04
Disini, sebuah cafe milik paman Salsa menjadi saksi bisu. Kenapa tuch? Salahin Fia lah ngajak orang kumpul kok gak mau jajanin.
"Oke oke, gwa yang salah. " Pasrah Fia yang dipojokan oleh Mira dan Laily.
Tak lama datanglah dua kunyuk dengan tampang belagu, sambil bawa bawa nampan yang isinya makanan.
"Salah habis ngapain emangnya? " Cia ikut nimbrung bersama Salsa.
Sebenarnya acaranya sih makan bersama, gara-gara pulang cepet. Gurunya rapat, tapi kebanyakan gak ikut, termasuk Mahesa dan Vano sekaligus.
"Yaelah, pesen makanan kok dari tadi banget. " Laily mengejek.
"Heh dugong! Pesenan lu tuh gak ngotak. Perut seukuran toples doang dipesenin makanan 7 lu doang lagi yang makan. " Omel Salsa dengan membanting nampannya.
"Diem deh lu. " Laily menyumpal mulut Salsa dengan tisu didepan nya.
"Hadoyyy! Lanjut Fi. " Suruh Mira karena muak dengan orang disekitarnya itu.
"Sebenernya gwa mau ngungkapin perasaan gwa sih sama cowok, tapi gwa gak tau caranya. " Terang Fia sambil menggaruk pipinya yang tak gatal.
"Bego! Confess lu? " Kaget Mira.
"Hmmm? Iya gak iya juga ya. " Fia mengangguk mempertimbangkan.
"Mendingan jangan deh cok! " Larang Cia.
"Lah? Kenapa bego? Orang gwa yang suka napa lu yang heboh? " Bingung Fia, aneh sekali gelagat bocah ini.
"Aneh anjir, masak lu gitu yang ngomong? " Terang Cia. Fia malah semakin bingung, Cia terlalu ribet. Tinggal ngomong to the poin napa coyyy!
"Gak gentle banget tuh cowok, masak yang Confess cewek duluan. " Jawab Salsa membenarkan maksud Cia.
"Ohhhh ngomong dong dari tadi. " Fia seketika paham, emang gitu anaknya kalo gak dijelasin dulu ya sampe tidur bisa ngigau gara-gara ini.
Cia berdecak kesal, diem salah ngomong juga salah. "Aelah gwa males jelasin kalik, lagian translator gwa juga ada. " Ucapnya sambil menyenggol Salsa.
Salsa hanya menatap Cia malas, dirinya hanya dibabukan disini. Tau gitu mendingan dia bangun tenda buat rumah rumahan bareng Vano tadi.
'Tau gitu gwa ikut Diaz beli jajan atau gak bantuin Vano bangun tenda. Ketimbang kek begini, udah kayak orang ilang. ' Batin nya ingin mengacak-acak meja sekitar.
Akhirnya Salsa hanya bisa menggerutu didalam hati, mau pulang dulu udah terlanjur. Disini malah dijadiin bahan masalah.
🌷.
Malam, 18.04
Vian side.
Habis sholat ku nonton pilem, lumayan badan seger sambil liat drama drama liar di tipi. Oke sebelum masuk intro, gwa mau kenalan dulu. Tak kenal maka tak sayang, duh kayak intro kemaren. Okee! Beneran ini cong!
Halo rek, kenalin nama gwa Viandra Segara Saputra. Anak dari manusia, babu gwa 2 dan gwa anggota Next-Zero.
Kenapa babu gwa dua? Karena Aldi dan Rafka selalu disamping gwa, ku akan selalu jadi sayap pelindung mu~~
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR OF ZERO [ Star-Zero ]
ФанфикUp tiap sabtu! ○●○ "Diyana Karina Permata, sesuai nama lu Permata, lu akan selalu menyinari hidup gwa dimanapun. " Dion menatap manik coklat Diya. "Maafin gwa, tapi Permata lu ini harus pergi. " Diya tertunduk lesu. Dion segera mendekat dan memelu...