Lu orang pertama yang bikin hidup gwa lebih berwarna, tapi lu juga orang pertama yang ngasih gwa luka.
.
.
●○●○●○●○●○
Mansion, 19.20
Malam dingin melanda kota, membuat mereka lebih memilih duduk diam dirumah menghangatkan diri masing-masing.
Namun berbeda halnya dengan Cia yang sedang berlarian dari kamarnya demi mengejar Mahesa yang sedang duduk didekat kabel colokan sambil memainkan hpnya yang dicash.
"Bang Mahes! " Pekik Cia terdengar nyaring.
"Apaan? " Mahesa mendekat penasaran.
"Yang lain dimana bang? " Lirik Cia mencari kakaknya yang lain.
Mahesa menunjuk ruang keluarga yang ramai diisi oleh Vano dan Diaz yang asik menonton film. "Diruang tengah, kenapa? "
Bukannya menjawab Cia malah lanjut berlari setelah melihat Salsa datang, Mahesa yang gampang penasaran pun ikut join liat kejadian seru apa yang akan terjadi disana.
"Cia! " Pekik Salsa sambil menutupi wajahnya sambil mengejar Cia yang semakin menghilang.
"Anjir tuh anak larinya kayak tuyul, cepet banget. " Salsa menghela nafas pelan.
Namun pintarnya Cia, dia lari dari kejaran Salsa dengan berlindung dibalik kakak kakak nya.
"Kak! Bang! Salsa nangis gara-gara gamon. " Suara Cia memenuhi ruangan, masih dengan posisi dikejar.
Vano yang sedang memakan roti sampai menghentikan makannya untuk menatap wajah sembab Salsa. "Sa? Lu gamon sama siapa?! " Vano dengan wajah terkejut nya.
Vano mengampit kedua pipi Salsa dan mengecek keadaannya, menurut penglihatan Vano wajah Salsa hampir mirip kena rampok ketimbang lagi gamon.
"Muka lu malah mirip habis kena begal anjirrr. " Ejek Vano.
Karena kesal diolok olok Vano, Salsa memukul Vano. "Vano! Hwaaa! " Tangisan Salsa semakin pecah.
"Sini yok, adek abang kasian banget. " Mahesa merangkul Salsa dan mengelus pundaknya memberikan ketenangan.
"Vano jahat banget bang. " Adunya pada Mahesa.
"Kebangetan lu No. " Mahesa melotot menatap Vano.
Terkekeh kecil, Vano menghela nafas panjang. "Lagian komuknya gitu banget bang. " Vano tak merasa bersalah.
"Anak kecil lu kasih ngomong kek gitu. " Fara menyenggol lengan Vano.
"Ya gwa juga gak tau kalo nangisnya beneran. " Senyum Vano tipis.
"Harusnya parah lagi kalik. " Nah kan, sesat si Fara.
Vano merenung sejenak lalu mengangguk, benar juga pendapat Fara. "Ya juga ya kak, btw lu mau kemana? " Vano bertanya saat melihat penampilan Fara yang rapi.
"Kepo ya? Gwa mau jalan-jalan, healing sumpek tauk dirumah mulu. " Fara berkata gaul.
"Dih, ikut anjir. " Rengek Vano menggoyangkan tangan Fara.
Fara menepis tangan Vano yang bergelayut memegangi nya. "Ogah, ntar gwa harus keluar duit buat lu. Mendingan lu liat drama liar ini deh, gwa pergi dulu. " Fara berlalu pergi dengan sombongnya.
"Gwa sumpahin ban mobil lu kempes! " Teriak Vano karena Fara sudah cukup jauh.
"Gwa naik mobil kalo gitu! " Balas Fara tak kalah kuat, sontak Diya tertawa mendengar perdebatan Fara dan Vano.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAR OF ZERO [ Star-Zero ]
FanficUp gak nentu! Kehidupan ke-7 anggota Star-Glow yang harus menjalankan misi untuk menyelamatkan Jiandra, adik salah satu dari mereka. Namun mereka terjebak didalam lingkungan yang salah, Star-Glow yang terpaksa bertemu dengan musuh lamanya, Next-Ze...