Seseorang yang terlihat baik-baik saja belum tentu sempurna, yang paling banyak menebar tawa justru yang paling menderita.
.
.
○●○●○●○●○
Malam, 20.02
Setelah berjam-jam berlalu akhirnya Kaizo sadar dari tidur panjang nya. Dengan kondisi masih terbaring lemah, Kaizo menatap langit langit rumah sakit.
"Ra, gwa bangun kenapa lu masih gak pergi dari sana? " Kaizo bergumam lirih.
"Bang Kai? Akhirnya udah sadar. " Pekik Salsa mengalihkan perhatian Diya dan Laila disana.
"Lu bangun juga akhirnya, kasihan tau Nara udah kesini bolak balik nungguin lu. " Bohong Laila.
"Jangan bohong La, Nara tadi disamping gwa. " Kaizo menatap sampingnya.
"Tapi kenapa Nara gak bangun juga. " Lirih Kaizo.
"Kak Nara ada disini bang? " Tanya Diaz sambil membawa nampan ditangan nya.
Kaizo mengangguk pelan tak bertenaga. "Dia yang nyuruh gwa bangun Di. "
"Kalo gitu makan dulu, ntar ketemu Nara lagi. " Diya mengambil alih piring ditangan Diaz.
"Bener bang, makan dulu ntar ketemu kak Nara lagi. " Setuju Salsa.
Diya hendak menyuapkan bubur pada Kaizo namun ketukan dari pintu membuatnya berhenti.
Laila pamit untuk membukakan pintu tersebut, dilihatnya ada Nara berdiri diantara pintu tersebut sambil membawa segenggam bunga untuk Kaizo.
Setelah Laila mempersilahkan Nara masuk, semuanya segera menepi untuk memberi ruang pada saudara itu.
"Kaizo, adek gwa yang paling keren. Kenapa sakit? " Nara bertanya pelan.
"Ra, rasa sakit gwa gak seberapa ketimbang lu Ra. " Kaizo menjawab menunduk.
Sambil menggeleng pelan, Nara menyerahkan bunga mawar tersebut kepada Kaizo.
"Bunga titipan lu. " Jelasnya saat melihat raut muka bingung dari Kaizo.
"Gwa gak nitip apa-apa Ra. " Jawab Kaizo.
"Ada, Kesetiaan dan kepercayaan, itu yang lu minta kan? " Tanya Nara dan dibalas anggukan.
"Tapi bukan dideskripsikan dengan bunga Ra. " Kaizo mengayunkan bunga tersebut.
"Ketika gwa gak ada disamping lu, bunga ini akan selalu bersama lu. " Bisik Nara.
"Gwa pulang dulu Kai, ketemu lagi nanti. " Pamit Nara.
"Kemana aja lu kemaren? " Kaizo bertanya hingga membuat Nara berhenti.
"Pulang. " Jawab Nara tanpa menoleh lalu melanjutkan perjalanannya.
"Kak Nara berubah. " Tunduk Salsa.
"Bukan berubah Sa, Kak Nara capek. " Tungkas Laila.
"Capek kenapa kak? " Salsa bertanya polos.
"Nanti juga tau. " Imbuh Diya.
Salsa hanya mengerjab kan matanya polos, dirinya masih terlalu kecil untuk mengetahui segalanya.
🌷🌷🌷🌷
Pagi, 08.02
Pagi ini tugas Mahesa dan Cia yang menjaga Kaizo sedangkan yang lain masuk sekolah seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR OF ZERO [ Star-Zero ]
FanfictionUp tiap sabtu! ○●○ "Diyana Karina Permata, sesuai nama lu Permata, lu akan selalu menyinari hidup gwa dimanapun. " Dion menatap manik coklat Diya. "Maafin gwa, tapi Permata lu ini harus pergi. " Diya tertunduk lesu. Dion segera mendekat dan memelu...