30- Dikira Hantu

24 4 0
                                    

Sebenarnya aku yang terlalu berharap atau kamu yang tidak peka?

.

.

●○●○●○●○●○●

Mansion, 06.10

Diaz turun dengan perasaan senang, entah karena mimpinya atau apa tapi tumben banget.

Sampai dilantai bawah, Diaz langsung mendudukkan dirinya disalah satu kursi ruang makan. Tak lama Diya pun datang, Diaz menyapa nya karena yang lainnya belum terlihat.

"Kak, kenapa tangan kakak? " Diaz bertanya setelah melihat telapak tangan Diya yang tergores.

"Gapapa cuma luka kecil. " Diya menjawab sambil menyindir orang yang ada didalam dapur.

Sadar kalau disindir, mereka langsung tertegun melihat ekspresi Diya yang tak biasa.

"Awas lu berdua. " Diya melirik keduanya sinis.

"Ampun deh gak lagi. " Jawab Mahesa dan Fara barengan.

"Sebenernya ada apa kak? " Diaz bertanya karena gelagat aneh Mahesa dan Fara.

Diya akhirnya memilih menjelaskan kejadian pagi tadi. "Jadi tadi pagi itu... "

**

Flashback On.

Pagi, 05.19

Fara sedang berjalan menuruni tangga sendirian sambil berdendang sebuah lagu random yang muncul dikepala nya. Namun suara keras mengejutkan nya, suara itu berasal dari dapur tapi parahnya dia juga ingin kedapur.

Brakk

Suara pertama itu membuat Fara berhenti.

Brukk

Suara keduanya berhasil membuat Fara berlari ngacir gara-gara takut.

Sambil berlari dia berteriak mengumpat. "Anjir itu apaan cok?! Masak setan pagi-pagi ikut gwa masak? " Parnoan Fara.

Dia berlari kembali kekamar- lebih tepatnya samping kamarnya, kamar Mahesa. Udah tau Mahesa kayak babi sendiri malah ngajak tuh orang.

"Hesa! Hes! Cong! Bangun Bangsat! " Fara mengetuk pintu kamar Mahesa tak santai.

Cklek

Pintu kamar Mahesa terbuka dan memperlihatkan wajah kusut Mahesa, nyawa nya belum kekumpul seluruhnya.

"Apaan dah? Pagi-pagi udah ribut aja. " Ketus Mahesa sambil menggaruk kepalanya linglung.

"Itu loh, ada hantu didapur. " Jawab Fara panik.

"Ohhhh, hantu. " Mahesa hanya mengangguk lemas.

Selang 3 detik berlalu Mahesa masih diam sambil mencerna apa yang Fara katakan.

"Hah?! Hantu! " Mahesa memekik setelah berpikir kembali.

"Anjirrr gwa takut kak. " Nah kan, makanya jangan salah milih orang, udah tau Mahesa sesat.

"Salah gwa ngambil beban. Ayo dah ikut gwa doang, nemenin. " Ajaknya sambil menarik tangan Mahesa.

Mahesa menggeleng kuat menolak. "Gamauuuuuu kakkkkkk! Ntar kalo gwa dibunuh sama tuh hantu gimana? Ntar kalo gwa gak ketemu Mira lagi gimana? Ntar gwa ketemu mbak Nara gimana? Kak Diya pasti kangen gwa. " Tanya nya bertubi-tubi, tujuannya yaitu memperlambat Fara yang kini menariknya pergi.

"Gak bakal anjir, setan tuh pilih-pilih korban. Orang modelan nya kayak lu mah dikira jenisnya anjay. " Jawab Fara sambil mengejek.

"Ya elah, bisa disensor dikit gak sih pas ngomong. " Datar Mahesa.

STAR OF ZERO [ Star-Zero ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang