31- Dion Baper

30 6 1
                                    

Meskipun kita gak pernah ketemu tapi aku yakin kmu tetep bahagia, don't give up mimpi mu selalu menunggumu.

.

.

●○●○●○●○●○

Sekolah, 08.58

Diyana Karina Permata, sedang memikirkan cara untuk menyerahkan cake yang dia buat tadi pagi.

Ya, benar Diya membuatnya untuk Dion, emang bener-bener tuh orang kalo sampe ga diterima bakal Diya hujat mati-matian.

Diya melirik jam dinding disamping papan tulis, waktu hampir menunjukkan istirahat.

"Ayo lah cepet, gwa ada janji sama ekskul ini. " Gumam Diya sambil menatap jam.

"Kenapa lu? " Tanya Fara melirik Diya yang gelisah.

"Gapapa, gwa masih marah ya sama lu. " Terang Diya membuat Fara syok.

"Anjirrr udah dari tadi pagi loh cok! " Pekik Fara tak terima.

Teriakan Fara membuat Cantika menoleh kaget, kenapa makhluk dibelakangnya ini sangat ribut.

"Kenapa sih? Kok ribut banget? " Cantika bertanya.

"Fara suka gangguin gwa Can, tolong dong. " Diya menjelaskan sambil memegangi tangan Cantika, mengadu ceritanya.

"Beneran Di? Jangan macem macem ya sama temen aku. " Peringat Cantika setelah mendengar aduan Diya.

Kringg

Bel istirahat berbunyi, tentu saja orang-orang kembali bersemangat setelah mendengar suara keramat itu.

"Kalo gitu ikut aku aja istirahat, jangan sama Fara dia jahat. " Ajaknya sambil menggandeng tangan Diya.

"Nanti deh, lu duluan aja ntar gwa nyusul. " Tolak Diya secara halus.

"Ohh, oke deh. Ayo Far, biar Diya nyusul. " Shit, Cantika bermuka dua!

Fara melotot kaget, tadi saja Cantika sok sokan jahat. "Anjirrr, pake ngajakin gwa segala. Btw ya gwa udah dijemput cowok gwa. " Bohong nya, ya kalik.

"Boongnya ngetara banget ya. " Celetuk Melvin yang sedari tadi diam.

"Hahahah, tau banget lu cuy! " Kekeh Fara, tangannya sambil bergerak memukul Melvin.

"Masyaallah, kasar banget ya. " Diya menghentikan aksi Fara.

"Dia bukan Mahesa atau Vano, jangan gitu. " Ucap Diya membuat Fara berhenti.

"Ehh iya, Sorry banget Mel. " Fara meminta maaf.

"Gapapa going easy aja. " Melvin berucap santai.

"Kalo gitu kita duluan ya, nanti nyusul ya. " Cantika berpamitan sambil melambai, diikuti Fara dan Melvin dibelakangnya.

Satu persatu murid di sana berjalan meninggalkan kelas dan pergi, entah ada yang kekantin atau sekedar berkeliling.

Didalam sana hanya menyisakan 3 orang, bisa dijelaskan. Pertama, Dion dia sedang tidur dengan menyesuaikan posisi yang senyaman mungkin.

Lalu, Diya sendiri dia sedang sibuk memikirkan cara untuk memberikan cake yang dia buat tadi. Terakhir, Aksara dia sedang mengerjakan sesuatu entah tugas atau apa tapi wajahnya menampilkan raut serius.

Setelah menimang-nimang, Diya memutuskan untuk memberikan sesuatu yang tadi dia buat sampe dikira hantu.

Tuk

STAR OF ZERO [ Star-Zero ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang