Bagaimana aku tak iri dengan dia? Bahkan disetiap pembicaraan kita, namanya pun masih terdengar hangat ditelingamu.
.
.
●○●○●○●○●○
Sekolah, 08.02
Karena kendala guru persiapan untuk ekstra kulikuler, banyak murid bepergian dari kelasnya entah sekedar bermain atau beli makanan.
Termasuk Fia dan Laily, setelah memasuki pergantian pelajaran mereka memustuskan untuk mengganti pakaiannya.
Fia berjalan keluar dengan menenteng kunci lokernya sambil berdendang lagu bersama Laily.
Sedangkan disisi yang lain.
Vian sedang sibuk dengan bunga yang dia bawa dari rumahnya, dengan tergesa-gesa Vian meletakkan bunga itu dengan hati-hati.
'Buat kali ini tolong notice gwa, gwa harap lu terima bunga dari gwa Fi. ' Batin Vian memohon dengan menatap bunga itu berharap.
Vian kembali menutup pintu loker Fia dan berlanjut untuk bersembunyi dari sana untuk menghindari Fia.
Fia semakin dekat dengan lorong nya, dan yang dilakukan Laily juga sama bedanya hanya pada lokasinya.
Cklek
Fia memutar kunci lokernya untuk mengambil baju ganti. Alangkah terkejut nya, dirinya bukan hanya mendapati bajunya, melainkan rangkaian beberapa bunga mawar dengan tulisan ditangkainya.
Laily yang melihat itu pun jadi penasaran lalu ikut mendekat. "Siapa? Fans lu lagi? " Tanya Laily setelah melihat Fia mengeluarkan bunga tersebut.
Fia menggedikkan bahu tak mengerti. "Gatau, mungkin aja. " Opini Fia.
Fia lalu meletakkan bunga itu kembali kedalam lokernya seolah olah tak menemukan apapun dari sana. Vian kecewa karena Fia tak melirik kertas yang berisi pesannya sama sekali.
Setelah puas memantau Fia dengan bersembunyi didekat lorong sekolah, Vian berjalan gontai sambil menyeret kakinya untuk pergi menjauh dari sana.
Vian menghentikan langkahnya setelah duduk disalah satu bangku taman disana. Vian pun menghembuskan nafas lirih, gagal sudah rencananya.
Dengan tangan bertumpu pada dagu, Vian kemudian berpikir lagi, entah dimana letak kesalahannya? Atau Fia saja yang tidak peka?
Vian lalu mengeluarkan sepucuk kertas yang berisikan gambar seseorang yang dia kenal. Menatap foto itu lama dengan menampilkan senyuman kecil yang tercetak dilengkungan bibirnya.
"Fia, lu tau? Selama ini gwa selalu nunggu respon lu. " Vian menatap foto Fia ditangan nya.
"Sebenarnya gwa yang selalu naro hadiah kecil diloker lu, tapi kenapa lu gak ngerasa kalo itu dari gwa. " Vian terus berbicara sendiri.
"Gwa tau, tapi gwa pengen denger dari orangnya langsung. " Fia tiba-tiba menyahuti.
Nyatanya Fia tau ada seseorang yang mengintipnya sedari tadi. Mengetahui seseorang menghilang, Fia jadi berinisiatif untuk mengikutinya.
**
Flashback On.
Fia menghentikan Laily dengan menarik baju belakangnya, Laily hanya melirik Fia sekilas dengan ogah ogahan.
"Apaan anjing? " Ketus Laily.
"Nih bawain. " Suruh nya pada Laily sambil melemparkan bajunya pada Laily sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR OF ZERO [ Star-Zero ]
FanfictionUp tiap sabtu! ○●○ "Diyana Karina Permata, sesuai nama lu Permata, lu akan selalu menyinari hidup gwa dimanapun. " Dion menatap manik coklat Diya. "Maafin gwa, tapi Permata lu ini harus pergi. " Diya tertunduk lesu. Dion segera mendekat dan memelu...