06- Gwa Keluar Dari Sini

60 11 0
                                    

Gwa pergi, jaga diri lu baik-baik dan selamat tinggal.
Cara termudah melupakan adalah egois, dan cara terbaik merelakan adalah tau bahwa dirimu tak memedulikan ku.

.

.

○●○●○●○●○●

Lanjut episode sebelumnya, berlokasi masih dikantin.

Karena ucapan tak senonoh Fara, Nara terpaksa menghentikan makannya. Menatap Fara tajam, itu yang Nara lakukan untuk mengancam Fara, dimanapun dan kapanpun.

Tentu saja Fara takut dengan tatapan Nara itu, tapi yang namanya Fara itu tak mengenal kata kapok.

"Jangan nyebar fitnah. " Tungkas Nara tak setuju.

"Tapi bener apa nggak? " Diya menatap Fara dan Nara bergantian.

"Bukan, lagian bukan cuma dia sahabat gwa. " Jelas Nara.

"Sahabat apa sahabat? " Fara menggoda Nara.

"Terserah, gwa pergi duluan. " Pamit Nara.

Nara bangkit dari kursi nya hendak meninggalkan makanannya yang tersisa setengah.

"Mau kemana lu Ra? " Kaizo menahan lengan Nara.

"Gwa punya urusan sama Narendra. " Setelahnya Nara pergi.

"Narendra? Dia sekelas sama Rendra? " Fara kebingungan sendiri.

"Mungkin, emang kenapa? " Laila bingung.

"Narendra itu cowok dingin, susah buat ngajak kenalan. " Jelas Fara.

"Mungkin aja gak sih kalo Narendra 'tertarik' sama kakak gwa? " Kaizo menambahkan tanda petik diantara kalimatnya.

"Gatau juga. " Fara menggedikkan bahu.

"Kak, mereka kok jalan kesini? " Cia membelah pembicaraan.

"Hah? Siapa? " Laila kebingungan.

"Itu mereka. " Mira menunjuk disebrang mereka.

Semakin mendekat, mereka memisah kerumunan demi bisa bertatap muka dengan anggota Star-Glow. Hingga sampai lah mereka didepan meja makan Star-Glow, tepatnya diantara meja Diya dan Laily.

Mereka menoleh menatap sebrang, dan benar saja ke-12 orang itu menatap mereka.

"Mereka? " Laila menerka-nerka sambil menatap Fara.

Fara mengangguk membenarkan. "Bener, Next-Zero. "

Saling bertatapan layaknya musuh bebuyutan, gemercik rasa tak suka berada diantara mereka. Hening melanda sesaat sampai salah satu suara memecahkan nya.

"Halo semua, boleh kenalan gak? " Juan melambaikan tangan menyapa mereka dengan ramahnya.

Dion hanya melirik anak buahnya itu dengan malas, kalau begini hilang sudah image cool mereka.

"Kebanyakan dari orang-orang sini manggil kita Next-Zero, kita anak motor. " Rafka menjelaskan posisi mereka sekarang.

"Oh? Okee, lalu? " Salsa bertanya ragu.

"Kesimpulan nya, kita mau ngajak kalian gabung anggota kita. " Aldi bersuara.

Mereka kemudian saling menatap, tapi hasil tetap berakhir pada keputusan Diya. Hampir saja Diya bersuara, namun seseorang menyela.

"Apa keuntungan kami dari gabung anggota kalian? " Tanya nya.

"Mbak Nara? " Lirih Mahesa tersenyum.

STAR OF ZERO [ Star-Zero ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang