Beberapa hari kemudian...
Saat waktu menunjukkan pukul 06:00 pagi, Freen terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia langsung bergegas mencuci muka lalu menuju ke dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Hal ini karena Becky tidak menginap di rumahnya kemarin, maka dari itu ia hanya membuat seporsi nasi goreng untuk dirinya sendiri.
Sekitar 10 menit sibuk membuat sarapan, tiba-tiba suara ketukan pintu membuat fokus Freen teralihkan.
"Siapa itu? Pagi-pagi sekali.." gumam Freen.
Ia pun bergegas mematikan kompor dan langsung menuju ke pintu masuk untuk melihat siapa yang datang. Tapi saat pintu di buka..
Ceklek
"Baby?" heran Freen, karena seingatnya Becky mengetahui kode masuk rumahnya, tapi kenapa sekarang Becky harus mengetuk pintu terlebih dahulu tidak seperti biasanya.
"Hmm.." ucap Becky lalu masuk begitu saja.
"Kenapa harus mengetuk pintu dulu baby? Apa kamu lupa kodenya?" tanya Freen.
"Tidak.."
"Jadi?"
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin mengetuk pintu.." ucap Becky dingin.
"Apa ada masalah baby? Aku merasa ada yang berbeda denganmu hari ini? Apa aku ada buat salah? Kemarin kita baik-baik saja.." heran Freen karena melihat perubahan sifat Becky yang dingin kepadanya.
"Tidak ada, kamu sudah masak?"
"Iya, aku baru selesai membuat sarapan, tapi hanya satu porsi nasi goreng.."
"Kenapa hanya satu porsi?!" tanya Becky dengan suara yang sedikit tinggi tidak seperti biasanya.
"Aku kira kamu sarapan di rumah baby, soalnya kemarin kamu tidak menginap disini.."
"Banyak alasan!!" ucap Becky lalu berjalan keluar rumah lagi.
"Mau kemana?"
"Mau sarapan di luar.." ketus Becky dan ingin melangkahkan kakinya kembali.
"Tunggu baby.." tahan Freen.
"Apa ada masalah? Kenapa kamu tiba-tiba berubah begini.." lanjut Freen sambil menahan tangan Becky.
"Tidak ada.." ucap Becky lalu melepaskan tangan Freen yang menahannya. Setelah itu ia pergi begitu saja mengendarai mobilnya.
"Apa yang terjadi? Kenapa Becky berbeda?" gumam Freen.
Setelah itu Freen pun kembali ke dapur dan melanjutkan sesi memasaknya yang sempat tertunda tadi. Lalu setelah masak, ia baru sarapan.
"Apa Becky marah karena aku hanya membuat seporsi sarapan? Tapi itu tidak mungkin, masa hanya karena hal ini ia marah kepadaku.."
"Apa karena hal lain? Tapi apa? Tidak pernah Becky seperti ini sebelumnya.." gumam Freen lagi. Lalu melanjutkan sarapannya dan kemudian bersih-bersih untuk berangkat ke sekolah.
.
.
.
Kini Freen sudah siap untuk berangkat ke sekolah, tapi ia masih berdiri di depan rumah menunggu seseorang."Apa Becky gak kembali lagi kesini?" gumam Freen, karena setelah Becky pergi tadi, sampai detik ini tak ada tanda-tanda Becky akan menjemputnya untuk berangkat ke sekolah bareng seperti biasa. Bahkan Becky sama sekali tidak menelponnya.
"Lebih baik aku hubungi Becky dulu.." ucap Freen lalu mengambil ponselnya dan langsung menelpon kekasihnya itu.
"Nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi"
"Gak diangkat, hmm lebih baik aku menggunakan bus saja.." ucap Freen lalu berjalan beberapa meter menuju ke halte bus.
Beberapa menit ia menunggu, akhirnya bus pun datang. Lalu Freen pun langsung naik dan duduk disalah satu bangku yang kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love With You (Beckfreen)
RomanceRebecca Patricia Armstrong Freen Sarocha Chankimha . . . GxG Beckfreen 18+