Dua tahun kemudian..
Kehidupan rumah tangga Beckfreen masih seperti biasanya, hanya saja hingga saat ini mereka masih belum bisa memiliki seorang anak. Becky dan Freen sudah mencoba tiga kali melakukan program IVF tapi selalu tidak berhasil.
Becky pernah mencoba menawarkan diri untuk membiarkan dirinya yang mengandung, tapi Freen menolaknya karena ia merasa mengandung adalah tugasnya sebagai seorang istri. Freen merasa tidak enak jika harus Becky juga yang hamil.
Dokter juga sudah berkali-kali mengecek kesehatan Freen maupun Becky dan keduanya sama-sama sehat dan tidak ada kendala apapun. Tapi hingga detik ini, keinginan Freen untuk mengandung seorang anak tidak terpenuhi.
Dua tahun yang lalu saat Beckfreen pertama kali melakukan program IVF bersama dokter Davika, Freen sempat frustasi karena mengetahui kalau program yang ia lakukan tidak berhasil. Tapi untungnya ada Becky, keluarga dan sahabat yang memberi dukungan kepadanya. Hingga akhirnya Freen pun memutuskan untuk terus berusaha hingga sekarang.
Saat ini Freen juga sudah tidak berkerja sebagai sekretaris Becky, ia sudah berhenti satu tahun yang lalu. Hal ini karena permintaan suaminya sendiri, untuk membuat Freen lebih banyak istirahat.
Hari-hari Freen hanya diisi dengan olahraga ringan, membaca, belajar memasak beberapa menu masakan dan berusaha untuk memikirkan cara bagaimana agar program IVF yang akan ia lakukan kedepannya bisa berhasil.
Di rumah Beckfreen juga saat ini sudah menggunakan dua maid dan juga dua satpam. Tapi meski begitu, Freen hanya menyuruh maid untuk membersihkan rumah. Sedangkan tugas memasak dan menyuci pakaian, Freen masih melakukannya sendiri. Hal ini karena Freen tidak mau Becky memakan masakan oranglain dan juga Freen mau menjadi istri yang baik untuk suaminya.
.
.
.
Hari ini adalah hari senin, Freen berencana akan bertemu dengan dokter Davika lagi. Ia sudah membuat janji temu satu minggu yang lalu dengannya. Freen sekali lagi akan melakukan program IVF untuk yang keempat kali dan seperti biasanya ia sangat berharap program ini akan berhasil.Tapi kali ini berbeda, sejak melakukan janji temu dengan dokter Davika satu minggu yang lalu, Becky jarang di rumah dan sering pulang larut malam. Setiap ditanya, Becky selalu mengatakan kalau ia sedang sibuk dengan urusan bisnisnya. Bahkan kali ini Freen akan bertemu dengan dokter Davika ditemani dengan Nam.
"Kita langsung berangkat sekarang Freen?" tanya Nam saat Freen sudah masuk ke dalam mobil.
"Iya Nam.." ucap Freen sedikit kurang semangat.
"Ada apa Freen? Apa terjadi sesuatu?" tanya Nam.
"Tidak ada Nam, hanya saja aku sedikit sedih Becky tidak bisa menemaniku bertemu dengan dokter Davika. Apa Becky sudah jenuh denganku yang tidak kunjung hamil?" tanya Freen dengan mata yang berkaca-kaca.
"Jangan berkata seperti itu Freen, Becky tidak akan pernah berpikir seperti itu. Ia memang sedang sibuk di kantor karena ini awal bulan. Kamu tenang saja, untuk kali ini biar aku yang temani sampai selesai. Nanti malam kalian baru bisa melakukannya.." ucap Nam.
"Iya Nam.." ucap Freen sambil mengangguk.
"Kamu tenang aja ya.." ucap Nam langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit.
Sekitar 30 menit mengemudi, Freen dan Nam akhirnya tiba di rumah sakit xxxx dan mereka langsung menuju ke ruangan dokter Davika.
Tok Tok Tok
"Silahkan masuk.." ucap Dokter Davika dari dalam.
Freen dan Nam pun langsung masuk setelah dokter Davika mengatakan hal tersebut.
"Selamat siang nona Freen dan nona...?" ucap dokter Davika terpotong.
"Saya Nam temannya Freen Becky.." ucap Nam memperkenalkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love With You (Beckfreen)
RomansaRebecca Patricia Armstrong Freen Sarocha Chankimha . . . GxG Beckfreen 18+