Kini Becky sudah dipindahkan ke ruang rawat setelah beberapa jam mengalami perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tapi hingga detik ini tidak ada tanda-tanda Becky sadar.
"Baby..." panggil Freen untuk pertama kalinya setelah 1 bulan lebih ia tidak memanggil Becky dengan panggilan itu.
"Segeralah sadar, aku dan anak kita menunggumu disini.." ucap Freen.
Saat ini Freen hanya sendiri menunggu Becky. Papa dan Mama Armstrong sedang pulang ke rumah untuk mengambil makanan, susu hamil dan juga beberapa pakaian buat Becky dan Freen, karena mereka akan menginap disini beberapa hari. Sedangkan Nam dan juga Irin mereka sudah kembali ke kantor Becky karena ada rapat penting yang harus mereka hadiri.
Freen memandang wajah suaminya yang memiliki beberapa luka goresan, kepala yang diperban dan juga tangan kiri yang di beri gips. Dokter memprediksi kalau tangan kiri Becky kemungkinan besar mengalami patah tulang, tapi hal itu tidak bersifat permanen.
Beberapa menit memandang wajah suaminya, Freen tersadar kalau Becky saat ini mengalami penurunan berat badan, mungkin karena ia tidak mengatur pola makannya dengan baik semenjak Freen mengabaikannya. Mata panda Becky juga terlihat sangat jelas di sekitaran matanya.
"Maafkan aku baby.." ucap Freen sambil mengelus punggung tangan Becky.
Apa yang dilakukan Becky saat itu memang sungguh menyakiti hati Freen, tapi meski begitu ia masih mencintai suaminya ini. Ia bahkan tidak berpikir kalau suaminya bisa sampai mengalami kecelakaan seperti ini, karena yang Freen tahu, Becky selalu mengendarai mobilnya dengan hati-hati.
"Apa semuanya karenaku?" gumam Freen lalu meletakkan kepalanya disamping Becky tidur.
.
.
.
Beberapa saat kemudian...Freen masih di posisi yang sama seperti sebelumnya, tapi tanpa ia sadari Becky sudah membuka matanya secara perlahan dan melihat ke sekeliling ruang tempat ia di rawat.
Lalu pandangan Becky beralih ke arah Freen yang masih meletakkan kepalanya di samping Becky tidur, dengan perlahan Becky mengangkat salah satu tangannya yang tidak di gips dan mengusap rambut Freen dengan penuh kasih sayang.
"Sayang..." panggil Becky.
Freen pun terkejut mendengar suara Becky, ia langsung mengangkat kepalanya dan melihat suaminya sudah sadar.
"Baby.. aaa..aku akan panggil dokter sebentar.." ucap Freen langsung bangkit dari duduknya.
"Tidak perlu.." ucap Becky sambil menahan tangan Freen.
"Kamu disini aja sayang, aku baik-baik aja.." ucap Becky dengan suara yang masih terdengar lemah.
"Gak baby, aku akan memanggil dokter. Kamu tunggu disini.." ucap Freen tidak menyetujui ucapan Becky. Lalu ia langsung keluar ruangan dan pergi menemui dokter.
"Dok..." panggil Freen.
"Iya nona, ada apa?" tanya dokter yang merawat Becky.
"Suami saya sudah sadar.." ucap Freen.
"Baiklah saja kesana.." ucap dokter lalu berjalan menuju ke ruang rawat Becky, disusul oleh Freen di belakangnya.
Ceklek..
Pintu ruangan dibuka..
Dokter langsung menghampiri Becky dan memeriksa keadaannya.
"Suhu tubuh pasien sudah normal dan juga bagian lainnya juga baik. Tapi sesuai dugaan saya, tangan kiri pasien mengalami patah tulang tidak permanen.." jelas dokter.
"Tangan saya?" ucap Becky kaget.
"Iya, tapi kamu tenang saja. Ini akan normal kembali setelah 4-7 bulan, paling lama satu tahun, dan saya sarankan kamu tetap menggunakan gips ini dalam waktu 4 minggu. Setelah itu kamu bisa melepaskannya dan mulai melakukan terapi sedikit demi sedikit untuk penyembuhan tanganmu.." ucap dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love With You (Beckfreen)
RomanceRebecca Patricia Armstrong Freen Sarocha Chankimha . . . GxG Beckfreen 18+