Bab 31 Maaf...

928 160 23
                                    

Setelah mendengar ucapan Nam tadi, Becky langsung berlari keluar cafe untuk mengejar Freen. Tapi sayangnya Freen sudah tidak terlihat lagi. Becky pun memutuskan untuk mengambil mobilnya dan menuju ke rumah. Ia yakin Freen pasti ada di rumah saat ini.

Becky melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia bahkan tidak peduli lagi dengan keselamatannya saat ini.

"Akhhhhhh sialan!!! Apa yang baru saja aku lakukan hiks hiks.." teriak Becky disertai tangisan. Ia mengendarai dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Penyesalan akan ucapan yang ia lontarkan ke Freen tadi membuat Becky tidak karuan. Ia bahkan tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri.

Selama di perjalanan menuju ke rumah, mobil yang Becky kendarai dipenuhi dengan suara tangis dan hentakan setir dari Becky. Bahkan perjalanan yang seharusnya memakan waktu sekitar 30 menit lebih, hanya ditempuh Becky 15 menit karena ia mengendarai dengan kecepatan sangat tinggi.

Setibanya di rumah, Becky langsung masuk dan melihat ke sekeliling. Ia tidak melihat tanda-tanda adanya Freen di sekitar ruang tamu maupun dapur. Becky pun memutuskan untuk naik ke lantai dua tempat kamar mereka berada. Saat pintu di buka..

Ceklek..

"Sayang.." ucap Becky sambil menghampiri Freen yang sudah bersiap-siap dengan koper di tangannya.

"Sayang aku mohon maafkan aku.." ucap Becky langsung menahan tangan Freen.

"Sayang aku tahu apa yang aku lakukan salah, aku tahu semua yang aku ucapkan sangat kurang ajar. Aku mohon maaf aku, aku terbakar api cemburu dan tidak mendengarkan penjelasanmu hiks hiks.." ucap Becky disertai tangisan.

"Aku salah, aku memang salah. Aku mohon maafkan aku. Aku mohon jangan pergi.." ucap Becky lagi sambil bersimpuh dihadapan Freen dan memeluk kedua kakinya.

"Kamu boleh marah dan kamu boleh melakukan apapun kepadaku, tapi aku mohon jangan meninggalkanku sayang, aku mohon.." tangis Becky.

Tapi Freen hanya diam tidak merespon apapun yang Becky ucapkan, rasa sakit di hatinya masih ada dan itu membuatnya malas untuk berinteraksi dengan Becky.

"Sayang.." ucap Becky semakin erat memeluk kedua kaki Freen.

"Lepaskan Bec.."

"Tidak, aku mohon jangan pergi.."

"Setelah apa yang kamu katakan tadi, sekarang kamu memintaku untuk tidak pergi?!" ucap Freen marah.

"Aku salah tidak mendengarkanmu terlebih dahulu, aku mohon maafkan aku. Kamu bisa melakukan apapun kepadaku, tapiku mohon jangan pergi dan meninggalkanku. Aku tidak ingin jauh darimu dan anak kita.." ucap Becky.

"Anak kita? Bukankah kamu mengatakan ini anak Mario.." ucap Freen mengingat ucapan Becky di cafe tadi.

"Sayang..."

"Kenapa? Bukankah ucapanku benar.." ucap Freen.

"Sayang aku mohon maafkan aku. Aku salah.." ucap Becky semakin terisak.

"Kamu memang salah Bec, kamu hancurkan hatiku..." ucap Freen sambil menahan tangisnya.

"Sayang...."

"Kita sudah lama menantikan seorang anak dalam rumah tangga kita, tapi kamu melakukan hal bodoh di hari pertama kedatangannya.." ucap Freen.

"Sayang hikss hiksss.. aku memang bodoh dan sangat bersalah disini. Aku mohon maafkan aku.." tangis Becky semakin tidak karuan di bawah kaki Freen.

"Aku tidak akan memaafkanmu. Aku sakit hati.. kamu menuduhku sudah berhubungan badan dengan oranglain. Apa kamu kira aku wanita murahan?!" teriak Freen.

Falling in Love With You (Beckfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang