Dua minggu setelah melakukan program IVF yang keempat kalinya, hari ini Freen merasakan tubuhnya seperti ada yang berbeda. Ia lebih sering merasakan kelelahan, mual dan juga pusing menyerang tubuhnya secara bersamaan.
"Ada apa denganku?" ucap Freen setelah mengantarkan Becky ke depan rumah untuk pergi berkerja.
Baru saja ia mengatakan itu, Freen langsung merasakan mual yang teramat sangat tidak enak diperutnya. Ia pun langsung berlari ke kamar mandi yang berada di dapur dan memuntahkan isi perutnya.
Maid yang sedang berada di dapur mendengar dan melihat kejadian yang menimpa Freen barusan. Kedua maid tersebut dengan sabar menunggu Freen untuk keluar dari kamar mandi dan setelah Freen keluar, mereka langsung menghampiri majikannya.
"Nyonya baik-baik saja? Apa perlu sesuatu?" tanya salah satu maid.
"Aku hanya sedikit pusing dan mual. Mungkin masuk angin.." ucap Freen.
Namun salah satu maid seperti sedang berpikir sesuatu setelah mendengar ucapan Freen barusan.
"Apa nyonya sudah datang bulan?" tanya maid tersebut.
Freen pun berpikir sejenak setelah mendengar ucapan maid itu dan mengingat-ingat apakah ia sudah datang bulan atau tidak.
"Sepertinya belum.." ucap Freen.
"Kalau begitu, lebih baik nyonya periksa apakah nyonya hamil atau tidak. Soalnya gejala nyonya seperti orang hamil.." saran maid.
Mendengar hal itu entah kenapa perasaan bahagia muncul didalam diri Freen meski ia belum tahu apakah benar ia hamil atau tidak.
"Apa kami perlu membelikan nyonya tespek?" tanya maid.
"Tidak apa-apa, biar saya dan Nam yang akan membelinya nanti.." ucap Freen.
"Baik nyonya, kalau begitu kami akan membuatkan air hangat untuk nyonya dulu.." ucap maid lalu pergi meninggalkan Freen.
Setelah itu, Freen pun memutuskan ke kamar untuk mengambil ponselnya guna menelpon Nam. Tapi belum sempat ia memencet nomor Nam, tiba-tiba Mama Armstrong sudah menelponnya terlebih dahulu.
"Hallo Ma.." ucap Freen setelah mengangkat panggilan Mama Armstrong.
"Hallo nak, bagaimana kabarmu? Apa kamu sehat?" tanya Mama Armstrong disana.
"Freen baik Ma, kalau Mama bagaimana?" tanya Freen.
"Syukurlah, Mama juga baik nak. Apa Becky sudah pergi berkerja?" tanya Mama Armstrong.
"Iya Ma, Becky sudah pergi sejak jam 8 tadi.." ucap Freen.
"Apa dia masih sibuk dan pulang larut malam?" tanya Mama Armstrong.
"Sekarang tidak lagi Ma, hanya saja Becky masih sedikit sibuk dengan perkerjaan kantornya. Tapi dia sudah menjelaskan ke Freen kalau itu hanya tinggal beberapa hari lagi.." jelas Freen.
"Baguslah, Mama khawatir kamu kesepian karena tidak ada Becky. Apalagi dia sekarang sedang sibuk-sibuknya.." ucap Mama Armstrong.
"Tidak apa-apa Ma, Freen baik-baik saja.." ucap Freen.
"Oke nak, apa kamu dirumah aja seharian ini?" tanya Mama Armstrong.
"Rencananya Freen akan keluar sebentar dengan Nam.." ucap Freen.
"Owh apa Nam tidak ke kantor Becky?" tanya Mama Armstrong.
"Nam sudah tidak berkerja di kantor Becky sejak dua bulan yang lalu, karena dia mau fokus mengurus cafenya.." jelas Freen.
"Irin juga gitu?" tanya Mama Armstrong.
"Tidak Ma, Irin masih berkerja bersama Becky di kantor. Irin yang menggantikan posisi sebagai sekretaris Becky sekarang setelah sekretaris yang baru resign..." ucap Freen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love With You (Beckfreen)
RomanceRebecca Patricia Armstrong Freen Sarocha Chankimha . . . GxG Beckfreen 18+