17

645 80 13
                                    

Happy reading

Keith keluar dari kamar mandi seraya mengikat tali bathrobe-nya. Pria manis itu sontak mematung sepersekian detik ketika melihat Seth berdiri di dekat ranjang, menghadapnya.

"Kau baru mandi?" tanya Seth dengan raut tak percaya.

Keith panik. Keringat dingin perlahan mulai keluar dari tubuhnya. Kedua tangannya mendadak dingin tanpa sebab. Keith berharap semoga aroma itu tidak tercium lagi.

"Sweet, ada apa?" Seth berjalan mendekat ketika melihat keanehan pada diri sang istri. Dominan itu mendekap lengan Keith kemudian mengusapnya pelan.

Dari jarak sedekat ini, aroma wewangian menyebar ke indera penciuman Seth. Belum lagi wajah bareface sang istri yang tampak polos, seperti mengundangnya untuk mendominasi.

Perlahan, tangan Seth turun dan mengusap pinggul Keith yang masih terbalut bathrobe.

Keith semakin merasa panik ketika tahu arti dari pergerakan sang suami. Pria manis itu mengepalkan kedua tangan tanpa sadar. Ia benar-benar tidak sanggup jika harus melakukan hal itu untuk kedua kalinya. Tubuhnya sangat-sangat lelah dan sakit.

Dan dengan berat hati, Keith menolak ajakan sang suami.

"A-aku ingin memakai baju." Keith menghalau tangan Seth dari pinggulnya lalu ia berjalan untuk mengambil piyama.

Seth memutar tubuh, mengawasi pergerakan sang istri. Tersirat raut tak percaya di wajah dominan itu saat tahu bahwa Keith menolaknya.

"Keith ...." Seth memanggil sang istri dengan nada selembut mungkin. Ia benar-benar menginginkan istri-nya.

Keith yang paham segera melepas bathrobe dan mengenakan piyamanya. Tentu, pergerakan itu tak lepas dari pandangan Seth yang mulai berkabut nafsu. "Besok saja ya, Sayang," tolak pria manis itu.

Entah kenapa, Seth merasa tidak senang ketika mendengar penolakan itu. Dahi Seth mengerut dalam. "Aku menginginkanmu malam ini."

Keith yang belum sadar situasi kembali merespons, "Seth, ini sudah hampir pagi dan kau juga baru kembali. Lebih baik kau segera istirahat. Urusan itu bisa kita lakukan lain hari." Keith berucap seraya naik ke ranjang dan bersiap untuk tidur, sebelum sadar akan sesuatu.

Pria itu lantas menatap sang suami yang juga balik menatapnya namun dengan sorot berbeda. Seth tidak menunjukkan ekspresi apapun namun aura intimidasi mulai terasa. Keith meneguk ludah tanpa sadar.

"S-seth, jangan tersinggung. Aku tidak ...."

"Ibuku kembali bertanya tentang cucu. Apa yang harus kukatakan pada beliau?" Seth memotong ucapan Keith.

Keith terdiam. Ia tidak tahu dan tidak mampu untuk merespons. Juga, ia tidak menyangka Seth akan kembali membahas topik itu di saat seperti ini.

"Apa aku harus menjawab jika istri-ku tidak ingin disentuh?" Seth menambahkan yang sukses membuat Keith tertohok.

Keith lantas menegapkan duduknya. "Bukan aku tidak ingin disentuh, tapi sekarang aku memang sedang tak ingin melakukannya, Seth. Tolong mengertilah."

DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang