31

397 55 16
                                    

Happy reading!


Beberapa hari kemudian, Keith dan Arthur memutuskan untuk kembali. Keith pun sengaja tidak memberi tahu kepulangannya pada Seth. Sesampainya di rumah, Keith langsung membersihkan diri dan mengecek satu persatu barang bawaannya agar suaminya tidak curiga. Sesuatu yang menurutnya bisa memancing kecurigaan Seth, langsung ia buang tanpa pikir panjang.

Selesai dengan itu semua, Keith beralih memeriksa stok makanan di dapur dan sesuai prediksi, bahan makanan sudah hampir habis. Meski lelah, Keith memilih keluar untuk berbelanja.

Keith berbelanja cukup lama dan baru kembali saat hari mulai menggelap. Saat ia tiba di rumah ternyata mobil Seth sudah terparkir di garasi. Keith mempercepat langkah saat tahu suaminya sudah pulang.

“Seth?” Keith memanggil suaminya yang entah berada di mana. Dia menaruh semua belanjaannya di meja makan dan tak berselang lama suara langkah kaki terdengar mendekat.

Sweet, kau sudah kembali?” Seth langsung memeluk sang istri cukup erat, meluapkan rasa rindunya.

Keith membalas pelukan itu dengan sebelah tangan.

“Kapan kau tiba?” tanya Seth setelah melepas pelukannya.

“Beberapa jam yang lalu,” sahut Keith singkat.

“Kenapa tidak memberitahuku jika kau pulang hari ini?” tanya Seth lagi.

“Sengaja ingin memberimu kejutan.” Keith membalas tanpa pikir panjang.

Seth terkekeh mendengarnya. Dominan itu lantas mencuri kecupan dari bibir sang istri.

Keith mendorong Seth agar menjauh. “Aku akan menyiapkan makan malam.”

Dan Seth melepaskan sang istri dengan perasaan tidak rela. Padahal ia masih ingin meluapkan kerinduannya. “Baiklah, aku akan menunggumu di sini.” Seth menarik salah satu kursi makan lalu mendudukinya.

Keith membiarkan dan membawa semua belanjaannya ke dapur. Ia menyiapkan menu simple untuk makan malam dan kurang dari satu jam, makanan untuk porsi tiga orang sudah terhidang di meja.

“Aku akan meman ....”

“Aku saja yang memanggil Arthur.” Keith keburu memotong ucapan Seth. Ia mencuci tangan sebentar di wastafel sebelum berlalu ke kamar Arthur. Ya, dominan itu pasti tengah berada di kamar.

Keith tidak repot-repot mengetuk pintu kamar dan langsung masuk begitu saja. Terlihat Arthur tengah bersandar di headboard ranjang dan seperti sedang melakukan panggilan video. Arthur tampak terkejut dengan kedatangan Keith yang tiba-tiba. Dominan itu langsung melepas AirPods-nya.

“Makan malam sudah siap,” ujar Keith seraya berjalan mendekat.

Arthur mematikan panggilan secara sepihak. Dia menghela napas membayangkan reaksi orang di seberang telepon sekarang. Dominan itu melempar ponsel serta AirPods ke ranjang dengan kasar seraya bangkit berdiri. “Bisakah kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke kamarku?!” Nada suara Arthur naik.

Langkah kaki Keith langsung terhenti. Terlihat jelas jika pria manis itu terkejut dengan sikap Arthur barusan. “Maaf,” sahutnya pelan setelah menyadari kesalahannya.

DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang