Happy reading!
Keesokan harinya ternyata Seth menyusul pulang ke Boston. Kepulangan Seth yang tiba-tiba membuat Keith sedikit terkejut mengingat suaminya itu tidak memberi kabar akan kembali cepat.
“Aku merindukanmu, Sweet,” ucap Seth seraya menatap Keith intens.
Keith tersenyum kecil sambil melepas simpul dasi sang suami.
“Kenapa kau hanya diam? Apa kau tidak merindukanku?”
“Iya, aku juga merindukanmu.” Keith yang malas berdebat hal tidak penting memilih mengalah.
“Sepertinya memang hanya aku yang merindukanmu.”
Mendengar itu tak ayal membuat emosi Keith mulai terpancing. Ia menarik dasi dari leher Seth dalam sekali tarikan. “Aish sudahlah! Jangan karena masalah yang sangat sepele, kita akan bertengkar lagi.”
Seth yang awalnya berniat ingin bercanda dengan sang istri langsung terdiam. Dominan itu tidak menyangka Keith akan merespons dengan nada suara seperti barusan. “Sweet ....”
“Cepat bersihkan dirimu, aku akan menyiapkan makanan.” Keith memotong ucapan Seth seraya berbalik pergi.
Seth menghela napas sepeninggal sang istri. Ada apa dengan Keith-nya? Seingatnya, istri-nya tidak se-sensitif ini.
Di luar kamar, Keith langsung mengepalkan kedua tangan. Kenapa ia seperti tidak senang dengan kepulangan Seth. Pria manis itu juga seolah cepat tersinggung dengan semua hal yang dilakukan ataupun diucapkan oleh suaminya.
Setelah cukup lama berdiam diri, Keith melangkah menuju dapur yang terletak di lantai satu. Saat kakinya menapak satu persatu anak tangga, matanya tertuju pada jam dinding dan baru menyadari jika sekarang sudah lewat jam makan siang.
Di lantai satu, Keith menoleh ke pintu rumah yang tertutup rapat. Akibat kedatangan Seth, Keith lupa akan ucapan Arthur yang katanya akan pulang saat jam makan siang. Entah di mana lelaki delapan belas tahun itu berada sekarang.
Keith yang memang sudah menyiapkan makan siang, hanya menatanya ke meja makan seraya menunggu Seth selesai membersihkan diri. Selesai dengan itu ia beralih memotong buah sebagai menu pencuci mulut.
“Nyaman sekali.”
Keith terlonjak saat tubuhnya dipeluk cukup erat dari belakang seiring dengan ucapan barusan. Ketika indera penciumannya menangkap aroma parfum, Keith langsung bisa menebak sang pelaku.
Jika biasanya Keith akan diam, kini tentu berbeda mengingat situasinya pun sudah berbeda. Ia berusaha melepaskan diri seraya celingukan ke arah anak tangga; memastikan Seth belum turun.
“Lepas, Arthur! Seth sudah kembali,” ujar Keith lumayan panik.
Namun bukan Arthur namanya jika menurut begitu saja. Dominan itu malah semakin mempererat pelukannya. Tidak berhenti sampai di sana, Arthur juga perlahan mulai menelusupkan wajahnya ke leher Keith untuk memberikan tanda.
Keith yang tidak memiliki pilihan lain langsung menginjak kaki Arthur dan saat pelukannya sedikit merenggang, ia langsung menarik diri dan menjaga jarak. “Apa kau gila?! Bagaimana jika Seth melihatnya?!” Napas Keith berderu kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS
Fantasy[BL] [Cheating] [M-PREG] This is a wild romance story, if you're not into it, feel free to bounce out of here ASAP! Kisah berbahaya ini dimulai ketika Arthur Raymond Gauthier pulang ke New York setelah delapan tahun menetap di Jerman. Kepulangannya...