Happy reading!
Arthur langsung bangkit untuk melihat ponselnya yang tiba-tiba menyala. Setelah membaca pesan yang baru saja masuk itu, ia menaruh kembali ponselnya ke meja lalu berjalan keluar.
Sepeninggal Arthur, Keith menjatuhkan tubuhnya ke sofa seraya memijat dahinya yang tiba-tiba berdenyut. Nafsunya mendadak hilang, tergantikan rasa pening yang luar biasa. Jika saja pemilik kabin tidak datang tiba-tiba, pasti sekarang dirinya dan Arthur sudah berbagi kehangatan sebelum melihat matahari tenggelam.
Cukup lama menenangkan diri, Keith mengintip dari sandaran sofa dan ternyata Arthur masih mengobrol dengan pemilik kabin. Terlihat dari raut wajah, sepertinya obrolan itu akan bertahan cukup lama. Keith menghela napas dan membenarkan posisi duduknya, menghadap televisi. Dia memang tidak berniat untuk keluar. Biarlah, ia bisa bertanya pada Arthur nanti alasan pemilik kabin yang muncul secara tiba-tiba.
Saat Keith ingin meraih remote TV, saat itulah ia melihat ponsel Arthur yang tergeletak di meja dengan posisi layar menyala. Keith refleks menelan ludah saat ingatan tentang Arthur yang fokus bermain ponsel kembali muncul.
Apa ini saatnya untuk Keith mengecek alasannya?
Kesempatan tidak selalu datang dua kali.
Suara imajiner tiba-tiba muncul saat Keith berpikir untuk mengurungkan niat. Kini tubuhnya seolah didorong oleh sesuatu untuk mendekat dan meraih ponsel itu.
“Benar. Aku harus memanfaatkan kesempatan ini.” Keith membatin, kemudian menoleh ke jendela yang memperlihatkan Arthur masih mengobrol dengan pemilik kabin. Setelahnya tanpa pikir panjang, ia langsung meraih ponsel Arthur dan memeriksa ruang percakapan.
Tangannya sedikit gemetar akibat rasa takut ketahuan dan takut mendapatkan sesuatu yang mungkin saja akan menyakiti hatinya.
Di percakapan teratas, terdapat kontak si pemilik kabin. Sepertinya, inilah yang membuat Arthur tadi langsung keluar untuk menemui pria bertubuh gempal itu.
Tak butuh waktu lama untuk Keith menemukan sesuatu yang mencurigakan. Karena tepat di urutan kedua terdapat kontak seseorang yang sepertinya sedang offline. Pesan terakhir di kontak itu adalah yang dikirimkan Arthur enam jam lalu. Keith berpikir sebentar dan sedetik kemudian dia ingat jika itu tepat bersamaan dengan Arthur yang tidak terlalu fokus lagi dengan ponsel. Tanpa pikir panjang, pria manis itu langsung membuka isi percakapan.
Keith mematung.
Tubuhnya tegang dan raut wajahnya pun perlahan berubah.
Pria manis itu menelan ludah dengan susah payah. Tangannya yang memegang ponsel pun semakin gemetar seiring dengan batinnya mengeja isi pesan yang sukses membuat hatinya perlahan hancur.
Arthur memiliki kekasih?
“Apa yang kau lihat?”
Keith refleks menjatuhkan ponsel itu seraya mendongak, menatap Arthur yang ternyata sudah kembali. Keith berdiri dan melirik ke jendela, ternyata si pemilik kabin beserta mobilnya sudah tidak ada di halaman.
Se-fokus itukah dirinya sampai tidak sadar dengan apa yang terjadi di sekitarnya?
Melihat ponselnya yang jatuh ke lantai, Arthur tidak terlihat marah. Dominan itu berjalan mendekat dan memungut ponsel dengan raut santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS
Fantasy[BL] [Cheating] [M-PREG] This is a wild romance story, if you're not into it, feel free to bounce out of here ASAP! Kisah berbahaya ini dimulai ketika Arthur Raymond Gauthier pulang ke New York setelah delapan tahun menetap di Jerman. Kepulangannya...