21

709 84 13
                                    

Happy reading!

“ ... Beliau wanita yang sehat dan kuat. Kau tahu, nenekku tidak pernah diam di rumah. Ada saja pekerjaan yang beliau lakukan.”

“Itu artinya nenekmu adalah wanita pekerja keras dan penuh ambisi.”

“Ya, tentu saja. Jika nenekku pemalas, tidak mungkin 'kerajaan' Gauthier akan tumbuh sebesar sekarang.” Arthur keluar, berjalan memutari mobil lalu membuka pintu mobil sebelah sopir; yang ditempati oleh Keith. “Silakan!”

Keith mendengkus kecil, menanggapi tingkah Arthur yang berlebihan; menurutnya.

“Ingin bergandengan tangan?” tanya Arthur seraya menaik-turunkan alis.

Keith sontak menepis uluran tangan itu seraya tertawa kecil. “Sudahlah, Arthur! Aku lelah.” Pria itu berjalan lebih dulu memasuki rumah.

Arthur mengekor di belakang. “Jika kau lelah aku bisa menidurkanmu.”

“Ayolah Arthur jangan bercanda!”

Arthur tertawa lalu menyamai langkah Keith dan merangkul pundak pria manis itu. Ia menarik wajah Keith kemudian mengecup bibirnya sekilas.

Keith berdecak sambil berusaha melepaskan diri. Setelah terlepas, dia berbelok ke dapur untuk mengambil minum. Tenggorokannya tiba-tiba terasa kering tanpa sebab. “Kau tidak ingin minum?” tanya Keith basa-basi pada Arthur yang berdiri di sebelahnya. Ngomong-ngomong dominan itu masih mengekorinya sampai dapur.

Si lawan bicara tidak memberikan respons apapun selain tatapan yang sangat intens.

Keith tidak memusingkan hal itu dan meneguk segelas air putih hingga tandas. Namun, fokusnya tiba-tiba teralih saat wajahnya ditarik paksa dan ketika berhadapan dengan Arthur, dominan itu mendekat; mengecup bibirnya sebelum menggigit kecil lalu melumatnya cukup ganas.

Keith kelabakan bukan main. Bahkan, ia menjatuhkan gelas tanpa sengaja hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring. Keith berusaha melepaskan diri namun bukannya terlepas, Arthur malah semakin memperdalam ciumannya.

Tangan Arthur mulai turun, membelai punggung Keith dan terus turun hingga sampai di bongkahan kenyal. Dominan itu sengaja meremasnya hingga membuat Keith melenguh tanpa sadar.

Not missing me, huh?” Arthur bertanya dengan suara berat setelah melepas ciumannya.

Keith refleks menggigit bibir bawah seraya menatap balik lawan bicaranya tanpa mengeluarkan suara.

Arthur semakin mendekat lalu mengecup daun telinga Keith hingga membuat si empunya merinding.

Keith berusaha menghalau sebelum tangannya dicengkeram erat oleh Arthur. Tubuhnya didorong hingga menabrak kitchen set. Secara perlahan tangan Arthur merangsak masuk dan membelai kulit Keith yang terasa begitu halus.

“Keith ....” Arthur berdesis dengan tangan yang terus bergerak; menjelajahi tubuh si submissive yang terasa begitu halus dan menggairahkan.

Napas Keith tersengal, wajahnya kian memerah padam, keringat mulai keluar padahal malam ini tidak terasa gerah. Keith mulai terpancing.

Your face is all red and you're all sweaty, babe. It's making me want you even more,” bisik Arthur seraya menurunkan tangannya; menyentuh bongkahan kenyal milik Keith secara langsung. Namun, pergerakannya harus terhenti saat Keith mencengkeram lengannya secara tiba-tiba.

DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang