Happy reading
Nichol
Schatzi, maaf atas ucapanku kemarin.
...
Bisakah aku meneleponmu sekarang?
...
Aku ingin minta maaf dan mendengar suaramu.
...
Aku merindukanmu, Schatzi.Arthur hanya membaca sekilas pesan itu sebelum kembali fokus menatap layar laptop. Beberapa hari ini, ia disibukkan dengan pendaftaran kuliah. Setelah diterima di Northeastern, Arthur segera submit berkas-berkas yang diperlukan ke portal online universitas. Karena terlalu sibuk, dominan itu bahkan sampai mengabaikan Nichol yang sejak semalam terus mengiriminya pesan.
Sedangkan di sisi lain, Seth baru pulang untuk makan siang bersama Keith. Menyadari jika di meja makan hanya ada mereka berdua membuat Seth langsung mengerutkan dahi. "Di mana Arthur?"
Keith menatap sang suami lalu mengangkat bahu dengan raut acuh tak acuh. "Tidak tahu."
"Bagaimana bisa kau tidak tahu, Sweet?"
"Maksudmu?" Keith mengernyitkan kening. "Aku bukan orang tua Arthur yang harus tahu ke mana dan di mana laki-laki itu berada."
Seth hanya bisa menghela napas ketika mendengar nada suara pasangannya yang mulai naik. "Sebenarnya, apa yang terjadi di antara kalian? Kau selalu marah tentang semua hal yang berkaitan dengan Arthur." Dominan itu menatap Keith dengan sorot penuh tanya.
Keith tidak langsung menjawab. Lebih tepatnya pria manis itu sedang menyiapkan jawaban yang tepat. Apa ini saat yang tepat untuk dia menceritakan semuanya, termasuk tentang sikap Arthur yang kurang ajar padanya?
"Apa kau percaya padaku?" Keith balik bertanya.
Seth mengangguk tanpa ragu. "Kita sudah bersama selama bertahun-tahun dan sampai sekarang aku tidak pernah tidak mempercayaimu."
Keith menggigit bibir bawahnya sebelum membuka suara. Namun, baru saja dia akan membuka mulut, kedatangan seseorang berhasil merebut atensi Seth darinya.
"Kau sudah kembali?" Arthur yang baru saja muncul, dengan santainya langsung menarik kursi dan duduk di hadapan Seth.
Seth mengangguk seraya tersenyum tipis. "Aku sengaja kembali lebih cepat untuk makan siang bersama istriku."
Arthur menatap Seth beberapa detik sebelum mengalihkan pandangan ke makanan di hadapannya seraya tertawa kecil. Namun, Keith mengartikan lain tawa itu. Karena dari ekor matanya, Keith menangkap bahwa Arthur seolah sedang mengejek jawaban yang diberikan Seth barusan.
Anehnya, Seth tidak menyadari itu.
"Bagaimana pendaftaran kuliahmu? Apa kau kesulitan?" Seth bertanya lagi seraya berusaha lebih mendekatkan diri dengan adik tirinya. "Jika kau mengalami masalah terkait berkas pendaftaran, kau bisa minta tolong padaku atau pada Keith."
Mendengar namanya disebut, Keith langsung menatap sang suami. Keith berdecak pelan seraya mengetuk garpu ke piring. "Kau bisa melanjutkan obrolan nanti setelah makan! Aku sudah sangat lapar sekarang," ucap Keith dengan raut datar ketika beradu pandang dengan Seth.
Seth mengangguk dan tak lupa mempersilakan Arthur untuk mengambil makanan. Mereka bertiga makan dalam diam dengan Keith yang menahan diri untuk tidak menatap ke arah Arthur.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS
Fantasy[BL] [Cheating] [M-PREG] This is a wild romance story, if you're not into it, feel free to bounce out of here ASAP! Kisah berbahaya ini dimulai ketika Arthur Raymond Gauthier pulang ke New York setelah delapan tahun menetap di Jerman. Kepulangannya...