30

424 56 13
                                    

Happy reading!


Ketika malam menjelang, Keith duduk di kursi dekat kolam renang, menemani Arthur yang tengah berenang. Pria manis itu bersandar nyaman seraya menikmati suasana dan pemandangan di langit yang malam ini dipenuhi bintang-bintang.

“Kau tidak ingin berenang bersamaku?”

Atensi Keith teralih, terarah pada Arthur yang berada di tengah kolam. Ia menggeleng tanpa pikir panjang. “Aku tidak bisa berenang.”

“Aku akan mengajarimu.”

“Tidak. Aku tidak bisa dan tidak suka berenang. Lebih menyenangkan duduk di sini,” sahut Keith sambil menyamankan duduknya.

“Padahal aku ingin mencoba ....”

“Mencoba apa?” tanya Keith balik saat samar-samar mendengar gumaman Arthur barusan.

Arthur berenang mendekat sampai di pinggir kolam. Tatapannya begitu intens ke arah Keith. “Aku ingin mencoba hal baru dengan melakukannya di kolam renang.”

Dahi Keith mengerut, tidak paham dengan maksud ucapan barusan. “Mencoba hal baru apa? Melakukan apa?”

“Melakukan sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang aku dan kau sukai.”

Keith berdecak. “Sesuatu yang aku ....” Tunggu. Keith mulai mengerti arah pembicaraan ini. Setelah memastikan beberapa saat, pria manis itu sontak mendengkus seraya memutar bola mata malas. Bocah delapan belas tahun itu ternyata sangat-sangat mesum. Bahkan beberapa jam lalu mereka baru saja selesai melakukan itu. “Aku heran, apa kau tidak punya rasa lelah, uh? Bagian belakangku bahkan masih sakit sampai sekarang dan bisa-bisanya kau ingin melakukannya lagi. Aku tidak mau,” tolaknya mentah-mentah.

Arthur terkekeh mendengar gerutuan itu. “Jika belakangmu masih sakit, kau bisa menggunakan mulut.”

“Arthur!” pekik Keith dengan mata melotot.

Sedetik kemudian, tawa Arthur menggelegar. Dominan itu tertawa puas dengan setengah badan berada di dalam air kolam.

Dan Keith mulai terpaku. Ini pertama kalinya dia melihat Arthur tertawa selepas ini. Biasanya, dominan itu hanya menyeringai, terkekeh, dan paling jauh tersenyum sangat tipis.

Damn, he's even hotter when he's being so carefree.

Keith terpaku cukup lama sampai tidak sadar bahwa Arthur kembali melanjutkan kegiatan renangnya. Kesadarannya kembali ketika suara petir tiba-tiba terdengar. Keith sontak melihat ke sekeliling dan langit. Perlahan, angin malam yang terasa dingin menusuk berembus konstan.

“Arthur, ayo kembali! Sepertinya, akan ada badai malam ini.” Keith beranjak dari duduknya.

Arthur melirik dan menurut. Dominan itu berenang mendekat kemudian naik ke permukaan.

Keith memberikan handuk dan juga bathrobe. “Aku akan mengeringkan rambutmu di dalam,” ujarnya sebelum masuk lebih dulu ke dalam villa.

Dan benar saja, hujan turun tak lama berselang. Suhu mendadak turun yang membuat Keith sedikit menggigil kedinginan. Ia segera menghidupkan pemanas ruangan dan beberapa saat kemudian, suhu kembali normal.

DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang