32

394 60 16
                                    

Happy reading!


“Arthur, apa Keith ada di dalam?”

Keith langsung mendorong Arthur menjauh. Tak berselang lama, suara ketukan kembali terdengar yang membuat Keith langsung beranjak untuk membuka pintu setelah menyiapkan alasan yang dirasa cukup akal.

“Iya, aku di sini,” ujar Keith setelah pintu terbuka. Pria manis itu tersenyum kecil agar Seth tidak curiga. “Maaf, aku tadi membantu Arthur mencari bajunya yang entah dia letakkan di mana.”

Seth diam. Melihat Arthur yang bertelanjang dada, hanya handuk yang menutupi bagian bawahnya, membuat Seth agak tidak nyaman. Namun ia segera mengenyahkan pikiran gila itu. Mustahil.

“Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu. Ikut denganku!” Seth mengabaikan penjelasan Keith barusan lalu berjalan pergi.

Sepeninggal sang suami, Keith buru-buru mengekori tanpa melihat ke belakang. Di satu sisi, ia merasa aneh dengan perubahan sikap Seth yang tiba-tiba.

Di meja makan, Keith duduk di hadapan Seth. “Ada apa?” tanyanya memecah keheningan.

Seth terlihat menarik napas sebelum berbicara. “Maaf.”

Keith mengerutkan dahi. “Maaf untuk?”

“Karena aku harus meninggalkanmu lagi.”

Keith langsung menegapkan duduknya.

“Aku tidak menyangka jika pembukaan cabang baru akan sesulit ini. Masalah baru terjadi dan sebagai pimpinan, aku harus mengatasinya secara langsung.” Seth menjelaskan. Raut lelah tercetak jelas di wajahnya. “Aku harus terbang ke Qatar hari ini.”

Keith sontak meremas kedua tangannya bergantian. “Berapa lama?”

Seth berpikir sebentar. “Maksimal satu minggu, tapi aku akan mengusahakan kembali lebih cepat.”

Dan tidak sesuai dugaan Seth saat melihat istrinya malah tersenyum. Dominan itu pikir Keith akan marah dan berakhir mendiamkannya karena untuk yang kesekian kalinya ditinggal pergi jauh.

“Jangan terburu-buru. Kembali pulang jika pekerjaanmu seratus persen selesai. Itu lebih baik daripada kau harus bolak-balik.” Keith menyahut dengan raut penuh pengertian.

Seth merasa sangat lega. Melihat respons sang istri ini, tentu dia akan bekerja dengan tenang. Seth berdiri, berjalan ke arah Keith kemudian memeluk seraya mencium pucuk kepala istrinya. “Terima kasih untuk pengertiannya, Sweet.”

Keith tersenyum sambil mengusap lengan sang suami. Namun sedetik kemudian, ekspresinya berubah. Decihan samar keluar seiring dengan matanya memutar malas.

Aku bahkan tidak tahu kau memang benar-benar bekerja atau bersenang-senang dengan selingkuhanmu.” Keith membatin dalam hati. Sejak semalam, ia sudah percaya bahwa wanita asing bernama Freya adalah selingkuhan Seth.

Alasan Freya menanyakan dirinya sudah kembali adalah jika ia belum kembali, keduanya akan menghabiskan waktu di sini, di rumah ini. Tapi karena dia sudah pulang, mau tak mau mereka harus bertemu di luar agar tidak ketahuan.

Itulah yang ada di pikiran Keith sekarang.

Keith langsung mengubah raut wajahnya saat pelukan Seth terlepas. Lagi, dia memasang wajah manis seolah dirinya adalah istri paling pengertian di dunia. “Ayo, aku akan membantumu berkemas.” Keith berdiri yang diangguki oleh Seth. 

DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang