Evil

144 21 15
                                    

Note,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note,

Sebelum baca boleh banget kamu tap gambar bintang di pojok kiri, dan kalau kamu belum follow, follow dulu biar ga ketinggalan part selanjutnya.
Kamu juga bisa gabung ke Chanel tele aku, untuk informasi updated ceritaku.
Gumawo...

Oiya di WP juga ada fitur buat komen, di setiap paragraf lhoooo....
Jadi kalo kamu pas baca dan ngerasa sebel marah, benci, seneng, bahagia, gemes, sama tokoh-tokoh nya, bisa ko langsung di umpat di tempat 😁😁😁

=======🦋🦋🦋=======

💜💜💜

Pintu ruang rawat Eomma Namjoon terbuka, terlihat seorang dokter dan dua perawat keluar di temani oleh Namjoon.

"Eomma mu sudah semakin membaik kondisinya, namun tetap kita arus menjaganya agar tetap stabil, jangan biarkan dia setres, kejadian beberapa hari yang lalu seperti sudah membuatnya cukup shock, jadi jangan sampai terulang kembali." Ujar dokter Shin yang merupakan dokter keluarga Namjoon, dokter itu juga merupakan sepupu dari Eommanya.

"Baiklah paman, aku akan benar-benar menjaga Eomma." Jawab Namjoon.

"Jangan sampai dia setres lagi Namjoon aa." Sambung dokter Shin kembali, sambil menepuk pundak Namjoon, dan kemudian beranjak pergi meninggalkan pria itu sendiri.

Namjoon hanya berdiri tertegun memandang dokter Shin sampai menghilang di balik pintu ruang rawat pasien lainnya. Pria itu menyugar rambutnya frustrasi, ia benar-benar bingung dengan apa yang terjadi sekarang, sampai ia mengingat kalau dari kemarin ia belum menghubungi Hye Na, Namjoon merogoh saku celananya, mengambil ponselnya dan melakukan panggilan ke Hye Na.

Tiga kali dengungan nada tunggu terdengar, sampai terdengar suara Hye Na di ujung telfon.

"Yobseo." Ujar Hye Na.

"Yobseo, Hye Na... Maafkan aku baru bisa menelfon mu sekarang." Jawab Namjoon, pria itu kemudian bersandar di tembok lorong rumah sakit.

"Gwencana... Bagaimana keadaan Eomma mu?" Tanya Hye Na.

"Sudah stabil" jawab Namjoon.

"Syukurlah..." Terdengar helaan nafas lega gadis itu. "Kau fokus saja dengan Eomma mu sampai kondisinya benar-benar sehat." Ujar gadis itu berpesan.

"Nee." Jawab Namjoon singkat.

Keheningan kemudian terjadi, keduanya benar-benar tidak tau harus berucap apa lagi, sampai beberapa detik lamanya.

"Umm Hye Na, aku tutup telfonnya." Ucap Namjoon kemudian.

"Nee, semoga Eomma mu segera pulih."

"Gumawo" lirih Namjoon, yang kemudian menutup telfonnya, dan masuk kembali ke ruang rawat Eomma nya, tanpa ia ketahui kalau sebenarnya Hye Na sedang berada tak jauh darinya.

MY LECTURER || KIM NAMJOON || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang