Jealous 🔥🔥

196 30 29
                                    

Note,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note,

Sebelum baca boleh banget kamu tap gambar bintang di pojok kiri, dan kalau kamu belum follow, follow dulu biar ga ketinggalan part selanjutnya.
Kamu juga bisa gabung ke Chanel tele aku, untuk informasi updated ceritaku.
Gumawo...

Oiya di WP juga ada fitur buat komen, di setiap paragraf lhoooo....
Jadi kalo kamu pas baca dan ngerasa sebel marah, benci, seneng, bahagia, gemes, sama tokoh-tokoh nya, bisa ko langsung di umpat di tempat 😁😁😁

=======🦋🦋🦋=======

Namjoon memandang geli gadis yang sedari tadi menangis sesenggukan, mereka berdua sudah berada di kantin sekarang, satu persatu Namjoon menarik tisu untuk mengusap air mata Hye Na.

"Berhentilah menangis, bagaimana kalau ada orang yang melihatnya, nanti aku di kira sudah melecehkan mu" ujar Namjoon, tangannya tak berhenti mengusapkan tisu ke wajah Hye Na. "Ya walaupun aku sebenarnya juga suka melecehkan mu" sambung nya polos tanpa dosa.

Mendengan kalimat random Namjoon terakhir membuat Hye Na gemas. "Yak... Mulut mu" ujar nya kesal.

Namun lagi-lagi hal itu membuat Namjoon terkekeh.

Hye Na semakin kencang menangis.

"Mian... Mian.. " Namjoon berpindah duduk di sebelah Hye Na _kursi kantin berbentuk bangku memanjang_, ia merangkul pinggang Hye Na dan menariknya agar lebih mendekat. "Maafkan aku selalu menggoda mu, padahal kau benar-benar sedang sedih." Tangan pria itu mengusap lembut rambut Hye Na yang sekarang sedang bersandar di dadanya.

"Tapi sungguh, aku tak pernah marah atau benci padamu Kang Hye Na" Desis lembut Namjoon.

"Justru itulah yang membuatku semakin merasa jadi orang jahat, Kenapa kau tak marah, jika kau memaki ku, memarahiku, itu justru akan membuatku lega." Ujar Hye Na di sela isakan nya.

"Kalau kau merasa bersalah dan ingin mengganti semua hal buruk yang sudah kau lakukan padaku, mudah saja."

"Apa yang harus aku lakukan" Hye Na menegakkan badannya.

"Temani aku seumur hidup mu, itu hukuman atas apa yang sudah kau lakukan di masa lalu." Ujar Namjoon, sambil menatap dalam mata Hye Na.

Tak sanggup mendapat tatapan dari Namjoon, gadis itu segera menunduk kan wajahnya.

"Wae" Namjoon menangakup pipi Hye Na dan mendongakkan wajahnya. "Kau tidak mau?"

"Masih terlalu cepat memikirkan itu semua Namjoon aa"

"Kau ragu?"

"Hanya realistis dan tak mau banyak berharap, jalani saja. Biar waktu yang nanti akan memberi jawabannya." Ujar Hye Na.

"Aku tau ini sulit, tapi aku yakin, kita bisa melewatinya." Namjoon kelihatan sangat yakin dengan ucapannya.

Hye Na akhirnya tersenyum, ia tak mau terjadi perdebatan antara dirinya dan Namjoon. "Nee kita pasti bisa." Tangan nya kemudian menggenggam tangan Namjoon yang ada di pipinya.

MY LECTURER || KIM NAMJOON || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang