Dinner

184 26 21
                                    

Tak..

Sebuah hentakan keras jari telunjuk Jungkook menekan tombol enter terdengar. "Yes...!!" Serunya girang, satu lagi dari sekian banyak pesanan skripsi sudah selesai.

"Sudah?" Tanya Hye Na membulatkan matanya, terlalu cepat selesai ia pikir akan sampai seminggu di bab bab terakhir, namun salah, Jungkook menyelesaikan nya dalam waktu tiga hari.

"Selesai" Jungkook memutar kursi menaikan bahu menyombong, "ini mudah untuk ku."

"Ish..." Hye Na sebal dengan kesombongan bocah itu, walau ia mengakui kejeniusan Jungkook. Sementara ia juga sedang sibuk membuat bab awal dari skripsi lainnya yang juga sudah mendekati deadline.

"Sudah kita istirahat dulu, dari siang aku belum melihat kau berhenti." Ujar Jungkook sambil berdiri menuju dapur menampung air dalam panci untuk dipanaskan. Namun ucapannya tak dihiraukan oleh Hye Na, ia tetap saja fokus ke laptop di hadapannya. "Oiya bagaimana tadi siang, dapat?"

"Apa?"

"Apa lagi, apartemen?" Ucap Jungkook gemas. Namun yang diajak bicara hanya menaikkan bahu, kemudian kembali membaca buku yang di jadikan refrensi.

"Belum" jawabnya singkat. Setelah merasa mendapat plototan dari Jungkook

"Nah kebetulan, temanku memiliki apartemen yang masih sisa waktu sewanya, dia sudah lulus niatnya mau mencari kerja di Seoul, tapi Eomma nya sakit jadi dia mau menjaga Eomma nya dulu. Karena itu dia mencari seseorang yang mau mengambil alih sewanya, Bagaimana?"

Tangan Hye Na yang sedang mengetik berhenti. Gadis itu sepertinya sudah mulai tertarik dengan pembicaraan ini.

"Sewanya murah tidak jauh berbeda dengan tempat ku ini, fasilitas juga hampir-hampir sama." Ucap Jungkook kembali menjelaskan. "Bagaimana kau berminat?"

"Mmm, aku pikir-pikir dulu." Ucap Hye Na.

"Kau sudah nyaman tinggal di rumah Prof Kim, akh tentu saja itu apartemen kelas atas, siapa yang tidak nyaman." Ledek Jungkook sambil membuka cup ramen dan menyobek bumbu-bumbunya dan menaburkan diatas mie kering yang siap disiram air panas.

"Tidak bukan seperti itu." Kilah Hye Na, walau sepertinya memang seperti itu, ditambah lagi ada Namjoon. "Aku lihat apartemen nya dulu, karena itu aku bilang aku pikir-pikir dulu" ujar Hye Na sambil kembali mengalihkan pandangannya ke layar laptop, saat itu ingatannya kembali ke siang tadi saat ia membuka mata dan hal yang dilihatnya pertama kali adalah wajah polos Namjoon yang sedang tertidur pulas tepat di depan wajahnya, kening dengan buliran keringat, dan rambut berwarna coklat gelap. Untuk beberapa saat wajah itu seperti menyihir Hye Na, pandangannya tak mampu iya alihkan, hingga tanpa sadar tangannya mengusap bulir keringat yang mengalir, bahkan harum wangi rambut Namjoon pun masih sangat Hye Na ingat menyeruak di rungunya. Karena geliatan Namjoon lah yang akhirnya menyadarkannya, segera ia menegakkan badannya dan sadar kalau iya dan Namjoon tidur bersama bertumpu di satu meja, dadanya seketika berdebar kencang.

Aku tertidur saat kelas masih berlangsung, kenapa dia tidak membangunkan ku dan malah ikut-ikutan tidur. Batin Hye Na saat itu.

Yang akhirnya memutuskan untuk keluar ruangan dan juga pergi meninggalkan apartemen karena jantung nya yang terus-menerus berdetak kencang.

"Kau mau ramyeon, Hye Na kau mau ramyeon?" Tanya Jungkook yang membuyarkan lamunan Hye Na.

"Aa tidak" jawab Hye Na gagap.

"Apa yang kau pikirkan?" Kembali Jungkook bertanya sambil menuangkan air panas kedalam cup. "Kau tidak makan malam, ini sudah jam tujuh malam, bahkan dari siang kau belum makan."

"Astaga aku lupa" tiba-tiba Hye Na berdiri dan meriah tasnya, "aku harus pulang"

"Wae..? Tinggal di rumah Prof Kim ada jam malam kah?" Jungkook melebarkan matanya.

MY LECTURER || KIM NAMJOON || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang