Hati ke Hati

190 26 9
                                    

Namjoon memarkirkan mobil di basement gedung apartemen nya, setelah mengikuti pertemuan dengan pejabat pemerintah, terpaksa ia memindahkan jam pelajarannya ke sore dan malam hari, ia memang selalu bersemangat dalam mengajar, alih-alih memberi tugas pada mahasiswa nya ia lebih memilih untuk menggeser jam pelajarannya.

20:13 KST

Namjoon memeriksa jam tangannya, sudah cukup malam dan ini sudah waktunya makan malam, niatnya ia akan memesan makanan dilevery saja dan menanyakan pada Hye Na apa yang dia mau makan. Namun di depan pintu apartemen, ia malah melihat Hye Na yang sedang duduk di lantai dekat pintu.

"Astaga" gumam Namjoon. "Kau menunggu lama?"

Hye Na tersenyum, " Satu jam mungkin"

"Maafkan aku, seharusnya aku memberitahu mu kode pintu nya." Namjoon kelihatan sangat tidak enak.

"Tidak apa-apa"

"120994, itu password nya" ucap Namjoon sambil menekan deretan tombol yang ada di handle pintu."

"Nee aku akan mengingatnya" Hye Na kemudian mengambil bungkusan plastik besar berisi belanjaannya -ia menyempatkan diri mampir ke supermarket untuk membeli bahan makanan dulu- mengikuti Namjoon masuk ke dalam rumah. Uang dari Jungkook ia gunakan untuk membeli bahan makanannya, tak mungkin ia bergantung sepenuhnya pada Namjoon.

"Apa yang kau bawa?" Tanya Namjoon.

"Bahan makanan, aku pandai memasak" ujar Hye Na.

"Wah kau pasti melihat isi kulkasku yang hanya ada air mineral dan buah stroberi kan, aku memintamu menggunakan apa pun milikku tapi isi kulkas saja tidak ada." Wajah Namjoon memerah karena sangat malu.

"Tidak apa-apa, aku juga tidak mungkin sepenuhnya merepotkan mu. Aku sudah menumpang tempat tinggal." ujar Hye Na yang sudah berada di dapur dan meletakan kantong plastik di meja dapur, mengeluarkan isinya dan menatanya di dalam kulkas sebagian dan sisanya akan dia masak untuk makan malam mereka.

Sementara Namjoon segera melepaskan jas nya dan bergabung dengan Hye Na di dapur. "Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Namjoon menawarkan bantuan.

"Tidak usah, kau tidak usah membantuku." Hye Na mulai mencuci wortel dan Lobak kemudian menaruhnya di peniris.

Merasa tak enak Namjoon mengambil wortel dan kemudian mengupasnya, sementara Hye Na melanjutkan dengan mencuci ayam. Sejenak Hye Na melirik dan menahan tawanya saat melihat pria cerdas itu sangat kaku dalam memegang pisau. Sebenarnya ia cukup khawatir takut kalau-kalau jari Namjoon akan terluka, namun Hye Na mencoba membiarkannya dulu.

"Tadi aku berniat akan memesan makanan, aku ingin menanyakan dulu kau mau makan apa, tapi ternyata kau sudah belanja." Ucap Namjoon sambil tangannya bekerja berusaha memotong wortel yang akhirnya tidak membuahkan hasil, pisaunya selalu meleset, dan terlihat seperti sedang memotong angin.

Hye Na menahan tawanya melihat tingkah Namjoon sampai selesai dia mencuci ayam baru menghasilkan satu potong wortel saja.

"Aku baru ingat kita belum bertukar nomer ponsel" ucap Namjoon sambil melirik ke arah Hye Na.

Hye Na segera memasang wajah datarnya setelah menyadari Namjoon melirik ke arahnya. " Apa itu perlu?" Tanya Hye Na.

"Aku rasa perlu" Namjoon merogoh saku celananya, mengeluarkan ponselnya dan membuka Screen lock kemudian menyerahkannya pada Hye Na

Gadis itu tersenyum meletakan mangkuk besar berisi ayam dan mengelap tangannya dengan tisu sebelum ia menerima ponsel Namjoon. beberpa angka ia ketik dilayar kemudian di serahkan kembali ke Pria di hadapannya. " "Sudah" Ujarnya kembali mengembalikan ponsel Namjoon.

MY LECTURER || KIM NAMJOON || [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang