Dua cup ramyeon, kimbab, dan beberapa butir telur rebus tersaji di hadapan Hye Na, pandangan Hye Na silih berganti memandang antara makanan dan Namjoon.
"Kenapa kau memandangku seperti itu." Namjoon terkekeh melihat ekspresi Hye Na.
"Kenapa kau tiba-tiba disini dan makanan ini.?"
"Rasanya lama sekali aku tidak ke tempat seperti ini, kalau dipikir-pikir hanya sekitar tiga kali aku ke Jjimjilbang dalam hidupku. Dua kali saat aku kecil bersama Appa, Eomma dan saudara perempuanku, dan sekali ya ini, bersamamu." Tutur Namjoon tiba-tiba saja bercerita. sambil mengambi Cup Ramyeon dan di berikan pada Hye Na.
Tangan Hye Na Mengulur menerima Cup yang mie nya sudah terendam selama lima menit dengan air panas. "Saat SMA dan kuliah kau tak pernah ke Jjimjilbang?" Tanya Hye Na kemudian.
"Di LA tidak ada Jjimjilbang" Namjoon tersenyum, sebelum akhirnya ia menyeruput Ramyenonya.
"Kau tidak di Korea?" Telisik Hye Na, merasa penasaran juga, karena keberadaan Namjoon seperti bak di telan bumi setelah keluar dari sekolahnya.
"Nee.. setelah aku mengikuti ujian akselerasi untuk SMA enam bulannya aku mencoba mengikuti ujian kembali untuk masuk universitas, dan ajaibnya aku lolos kembali." Tutur Namjoon bercerita.
"Wahh daebak, aku tau kau jenius, tapi aku tak tau sampai setinggi itu tingkat kejeniusanmu." Hye Na membulatkan matanya. "Kau beruntung"
Namjoon menggeleng " Tidak aku kesepian, aku tak punya teman" Tangannya mengulur ke kimbab menyumpitnya satu dan meletakan di dalam Cup milik Hyena.
Mendengar ucapan Namjoon Hye Na melirik, merasa tidak enak atas apa yang sudah ia lakukan semasa SMP dulu. "Maaf" Lirih Hye Na.
Namjoon lagi-lagi menunjukan lesung pipinya. "Tidak apa-apa, aku juga sadar dulu aku selalu merepotkanmu, tapi sungguh aku tak bermaksud demikian, aku orang yang sangat ceroboh, aku sendiripun benci dengan diriku sendiri yang ceroboh dan merepotkan. Maaf sudah mengotori seragam mu dengan Jus Stroberi waktu itu" Tatap Namjoon, terlihat sebuah ketulusan disana. ucapan maaf tulus yang setelah bertahun-tahun baru bisa tersampaikan secara baik.
"Tidak apa-apa, aku sudah melupakannya" Kilah Hye Na yang sebenarnya tak akan bisa melupakan momen apa saja yang terjadi di hari itu, hari dimana ia juga mengetahui tentang penyakit adiknya. "Lalu bagaima kuliahmu di LA, apa seru?" Hye Na membuka obrolan baru, tidak mau terlalu jauh membahas tentang Jus stroberi.
"Tidak ada yang special. Awalnya aku masuk kuliah dengan pandangan aneh dari teman-teman sekelasku, seorang anak lima belas tahun jadi salah satu mahasiswa. aku hanya belajar, mengerjakan tugas, pulang ke apartement setelahnya, disaat teman-teman yang lain pergi ke club setelah mereka kuliah, usiaku belum cukup untuk pergi ke Club". Namjoon terkekeh menceritakan pengalamannya saat di LA. "Dan saat usiaku sudah legal masuk Club aku malah pergi ke berbagai seminar dengan para profesor, entahlah aku harus bersyukur atau sedih dengan jalan hidupku."
Hye Na mengangguk, tangannya mengulur mengambil sebutir telur rebus, dengan santai kemudian ia membentur kan telur itu di keningnya. melihat hal itu namjoon tertawa.
"Aa benar aku melihat di drama, kalau orang makan telur rebus di Jjimjilbang, mereka memecahkannya dengan membenturkannya ke kening mereka" gelak tawanya terlihat polos.
Namjoon kemudian mengambil satu telur lainnya kemudian mengikuti Hye Na membenturkan telur itu ke keningnya.
"Akh.." Namjoon memekik kesakitan. "Ini sakit" Ucapnya namun gelak tawanya tak berhenti sambil terus menggosok-gosok keningnya.
Tanpa sadar Hye Na memandang dalam pria di hadapannya, dan tersenyum melihat tingkah polosnya. berbeda sekali dengan Prof Kim Namjoon yang dia kenal di Kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LECTURER || KIM NAMJOON || [END]
Roman d'amourBertemu kembali dengan seorang yang pernah di buli nya saat SMP di titik terendah hidupnya adalah hal yang tidak pernah Hye Na bayangkan. Saat ia sedang bersusah payah menyelesaikan kuliahnya di sela-sela ia yang harus bekerja paruh waktu untuk biay...