======🦋🦋🦋======Hye Na berdiri kembali di depan pintu apartemen Jungkook, berbeda dengan tempo hari yang langsung saja membuka pintu, kali ini ia memilih menekan bel terlebih dahulu. Sampai tak begitu lama daun pintu terbuka.
"Kau..! kebetulan kau kesini" ucap Jungkook sambil melebarkan daun pintu.
Hye Na mendengus, dan langsung masuk ke dalam berjalan ke salah satu sofa panjang satu-satunya yang berada di ruangan itu. Dengan keras ia menjatuhkan tubuhnya seperti tubuh itu sudah sangat lelah.
"Brengsek" gumamnya lirih.
"Mwo?" Jungkook tak mendengar kata-kata yang diucapkan Hye Na. "Haissss... Ada apa dengan mu, beberapa anak yang mengerjakan skripsi padamu tadi menghubungiku dan tiba-tiba memintaku untuk membantu mereka mengerjakan. Kau ada masalah dengan mereka, karena dua dari lima orang berasal dari kelas mu?" Ucap Jungkook panjang.
"Sudah kerjakan saja" jawab Hye Na yang sekarang sudah dalam posisi berbaring di sofa lengannya menutupi wajah, air mata yang ia tahan sedari tadi akhirnya tumpah juga.
"Aigoooo ada apa ini, tak biasanya kau seperti ini. Sebenarnya sama saja mereka meminta kau atau aku yang mengerjakan skripsi mereka, toh pada akhirnya kita kerjakan bersama-sama, mereka saja yang tidak tau kalau sebenarnya kita sudah berkolaborasi." Jungkook hanya bisa memandang Hye Na yang seperti tumpukan baju kotor disudut ruangan.
" kau kerjakan saja" suara Hye Na terdengar parau.
"Kau menangis..? ada apa? Yakkk seorang Kang Hye Na menangis?" Jungkook yang awalnya cuek akhirnya mendekat ke Hye Na. berdiri tak jauh dari sofa tempat Hye Na berbaring.
"Dia.." suara Hye Na sesenggukan.
"Sapa?!" jungkook semakin tak sabar.
"Namjoon, orang yang membuat hidupku sial datang kembali." Hyena berteriak histeris masih dengan menutupi wajahnya.
"Namjoon? aku tak asing dengan nama itu." Jungkook menggaruk dagunya sambil berfikir.
"Dosen baru, yang masih muda." sebenarnya malas sekali bagi Hye Na untuk membahan orang itu.
"Oww.. Prof Kim Namjoon, ada apa dengannya. dia terlihat baik-baik saja, dan orang yang cukup asik"
Mendengar ucapan Jungkook, Hye Na segera membuka lengannya, dan menatap Jungkook tajam, seperti hendak menelannya bulat-bulat. "Kau" Hye bangun dari posisinya dan melemparkan bantal sofa keras ke Jungkook.
"Haiss... aku tak paham apa yang sudah dia lakukan padamu, yang aku bilang tadi hanya menurut sudut pandangku saja." Ucapnya sambil duduk di bagian sofa yang kosong.
Hye Na menghirup ingusnya dan mengelap wajahnya yang basah dengan air mata. " Dia teman SMP ku, dan semenjak bertemu dengannya aku merasa hidupku selalu sial. "Hye Na menyandar malas di sofa. "Sejak dia masuk ke kelasku saat itu aku merassa hidupku sial sampai sekarang, semua menjadi terasa sulit, tiba-tiba saja adikku sakit, usaha Appa bangkrut dan kemudian meninggal, pendidikan ku terbengkalai, hanya menyelesaikan SMA saja rasanya berat sekali, aku harus bekerja dulu untuk masuk kuliah, mengambil cuti semester karena tak mampu membayar semua SKS nya. sampai aku memutuskan untuk berkeja di bar, rumah karaoke dan club. semuanya sangat berat Jungkook aa." ucap Hye Na penuh emosi. "Dan sekarang dia muncul lagi sebagai dosenku, kembali menyulitkan hidupku yang belum terlalu tenang ini. aku lelah." Hye Na kembali menutup wajahnya, sekarang malah terdengar suara raungan tangisnya.
Tak ada yang bisa jungkook lakukan, walau belum terlalu lama sekali mengena Hye Na namun sedikit banyak ia sudah mengenal keluarga Hye Na dari cerita-cerita gadis itu. "Kau bersabarlah.. tak akan sesulit dulu, sekarang kau sudah dewasa, kau bukan anak-anak lagi seperti beberapa tahun yang lalu." Tutur Jungkook berusaha menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LECTURER || KIM NAMJOON || [END]
RomansaBertemu kembali dengan seorang yang pernah di buli nya saat SMP di titik terendah hidupnya adalah hal yang tidak pernah Hye Na bayangkan. Saat ia sedang bersusah payah menyelesaikan kuliahnya di sela-sela ia yang harus bekerja paruh waktu untuk biay...