Langit mendung, angin yang berhembus kesana kemari jalan yang mulai sunyi sudah menyatu. Tak lama kemudian tetesan air hujan mulai turun membasahi jalanan.
"Ka, Ka, Ka Cakra.. hujan ka" gumam Zora. Zora mengambil tasnya lalu meletakkan di atas kepala Cakra seakan tidak ingin Cakra basah karena hujan.
"Nerissa, Turunin itu" titah Cakra yang lebih mengkhawatirkan Zora dari pada dirinya sendiri.
"Hah? Kok dia tau nama aku yang itu?" Batin Zora.
"Aku gamau Kaka sakit" balasnya. Zora mengencangkan suaranya karena hujan juga semakin deras.
"Kamu suka hujan kan? Sama." Ujar Cakra, Cakra seakan tau semua tentang Zora.
"Mau hujan-hujanan aja?" Cakra memberikan tawaran dalam bermaksud mendapatkan kisah bersama Zora yang bisa selalu dikenang saat hujan.
"Mau mau" zora terlihat sangat senang untuk bermain hujan, di atas motor berdua rasanya bahagia sekali.
Zora said that:
"Aku merasa jadi milea.. hujan-hujanan bersama Dilan di atas motor berdua, tapi yang ini Dilan ku. Cakra Aries Buana."Motor itu melaju dengan mulus, sesekali mereka bergumam-gumam sembari tertawa bersama. Hujan yang deras, angin yang berhembus, suara motor, dilengkapi dengan sunyi nya jalan berasa dunia milik berdua.
"Zora, mau liat laut ga?" Tanya Cakra. Cakra menwarkan itu karena ia sudah tau bahwa Zora sangat menyukai laut.
"Mau ka." Balas Zora, dengan penuh kebahagiaan senyum itu terpancar di wajahnya.
Cakra menarik gas motornya lebih cepat, mereka menuju Laut, tidak jauh dari sana.. Sesampainya di sana sangat sunyi sekali. Tidak ada orang lain, tidak ada motor mobil, hanya mereka.
"Laut nya tetap cantik ya walaupun hujan gini" ucap Zora. Zora menatap laut sambil tersenyum
"Ya, cantik, persis Aozora Nerissa." Sahut Cakra. Cakra mengucapkan itu sembari memandangi wajah Zora. Ia melihat mata Zora yang coklat dan bersinar.
"Makasih ka" terimakasih Zora sembari tersenyum.
"Sama-sama Zora yang sempurna nya sedunia." Balasnya. "Kalo pengen ingat aku, datang aja ke laut." Ujar Cakra.
Hujan tak kunjung henti, ombak laut seakan bersuara. Hujan yang turun dan mengalir itu sama seperti aliran darah mereka yang seperti mengalir mulus saat itu. Arghh! Sulit dijelaskan...
Tanpa di duga Cakra menyatakan perasaannya pada Zora saat itu.."Zora, Aku mencintaimu. Kamu sederhana namun Sempurna." Ucap Cakra. Ia tiba-tiba saja mengucapkannya tanpa aba-aba.
Zora sontak menoleh ke arah Cakra, namun kali ini tidak gugup malah Zora menanggapi ucapan Cakra dengan santai.
"Kalo aku, aku menyukaimu, kalo mencintaimu sepertinya itu tugas hatiku" balas Zora dengan tersenyum menatap Cakra.
"Bermakna, Atas izin Tuhan, dan juga alam raya yang memandangi kita sekarang, aku ingin mencoba untuk memilikimu Zora, mau menjadi sebagian dari dalam hatiku?" Dengan suara yang terdengar lembut dan sopan Cakra mengucapkannya dengan harapan jawaban yang setara.
Tidak menyangka Cakra menyatakan nya sekarang.
"Terimakasih banyak untuk kamu, aku juga mencintaimu, dan aku ingin menjadi bagian di dalam hatimu, berikan yang terbaik untuk aku dan hatiku..." Jawab Zora, dengan tatapan yang hangat seakan menjadi tatapan yang berharga serta penuh makna.
"Bagaimana jika di kehidupan selanjutnya kita juga bisa bertemu seperti ini lalu bersama, bahkan sampai menikah dan menua bersama?" Zora tiba-tiba bertanya tentang pertanyaan yang tak pernah dipikirkan Cakra.
"Mungkin akan lebih bahagia, bahagia jika itu kamu." Balas Cakra diiringi tawa kecil.
Pesona Cakra dan Zora seakan terpancar.. dengan langkah tenang laki-laki dengan tubuh tinggi dan suaranya yang sopan terdengar mendekati perempuan itu dan menciuminya, ia memeluk erat perempuan yang tepat berada di depan matanya itu.
Perempuan dengan kulit putih bersih itu menyandarkan kepalanya di dada laki-laki itu, ia membalas pelukan itu dengan erat.
"Di tangan yang menghargai mu, kamu adalah bunga yang istimewa."
Langit, laut, angin, ombak, seperti menjadi saksi bahwa dua manusia ini begitu bersyukur saling memiliki.
"Andai kamu tau Zora, yang bersamamu sekarang ini adalah aku di versi terbaik, yang belum pernah aku berikan selama aku mencintai seseorang." Batin Cakra.
Zora tersenyum manis, namun senyum ini senyum yang lebih indah dipandang.
♪as long as i'm with you..
i've gota smile on my face..♪
- d4vd, Here With MeCinta yang setara memanglah yang tepat. Kata orang jika jatuh cinta pada pandangan bukan cinta tapi hanya tertarik saja, tapi Cakra bilang bahwa bahkan sebelum aku tau nama perempuan itu, aku sudah lebih dulu mencintainya.
•
•
•Ini adalah chapter terakhir di chapter awal perkenalan. Ayo lanjut ke chapter berikutnya. >>>
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐬𝐚 𝟎𝟗𝐒𝐌𝐀 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)
Teen Fiction⊹ ࣪ ﹏𓊝﹏𓂁﹏⊹ ࣪ ˖ Di tepi laut, seperti di sapa debur ombak juga dilengkapi air hujan yang meneteskan rintik nya perlahan, hari yang Sempurna serta Berharga. Kata Cakra perasaan yang tidak pernah di ungkapkan tidak akan pernah menjadi apa-apa. Dan k...