Chapter #29

52 30 0
                                    

Setelah mobil Cakra menjauh Kith menarik baju Zora dari belakang..

"MASOKKK" Teriak Kith tepat ditelinga Zora.

"Anjing!.. teriakan Lo" ujar Rai yang kaget mendengar suara Kith yang begitu kuat.

Mereka kembali masuk ke dalam rumah lalu menutup pintu. Jam kala itu sudah cukup larut. 22:30.

Cakra masih dalam perjalanannya, di dalam mobil sedikit bercerita, hujan sudah lebih deras Cakra mengantarkan mereka bertiga hanya sampai di sebuah cafe. Setelah mengantarkan ketiga temannya itu Cakra kembali melajukan mobilnya hingga sampai di rumahnya.

"Lohh.. Tante? Kok ada di sini?" Tanya Cakra. Cakra kaget melihat mama Zora yang ada di rumahnya sedang asik mengobrol bersama mami nya.

"Eh Cakra.. iya Tante abis dari kantor terus karena tadi sempet mampir ke cafe akhirnya Tante mutusin buat ke sini dulu untung alamatnya udah di kasih tau sama Zora." Jawab mama Zora dengan tertawa.

"Kalo udah mo pulang panggil aku aja Tante, nanti aku yang antar aja" ucap Cakra menawarkan diri.

"Terimakasih ya Cakra, tapi gapapa Tante bawa mobil sendiri kok kamu mending istirahat aja besok kan sekolah ya" balas mama Zora.

"Iya.. kamu istirahat aja dulu ries kata kamu kan juga mo packing untuk camping nanti." Sambung mami Cakra sembari tersenyum.

"Loh camping dimana? Sendiri?" Tanya mama Zora.

"Oh ngga Tante, ini dari sekolah.. sama Zora juga katanya mau minta izin buat ikut camping juga" jawab Cakra.

"Oh sekolah ternyata.. kalo Zora Tante izinin asalkan kamu jaga Zora ya" titah mama Zora.

"Oh siap Tante" balas Cakra semangat. "Yaudah aku naik ke kamar dulu ya Tante, mi." Ucapnya.

Cakra menaiki anak tangga menuju kamarnya.. setelah bersih-bersih mami Cakra memberitahu bahwa mama Zora sudah pulang. Cakra sedikit berbicara dengan mami nya lalu kembali naik ke kamar kemudian tidur.

Di malam yang panjang sunyi terasa, tenang dengan tam ada suara bising yang menggangu.. hanya suara air alam serta hewan malam yang sering bersahut-sahutan..

Melewati malam yang panjang lalu digantikan dengan pagi yang penuh drama. Drama siap-siap untuk ke kantor, siap-siap untuk sekolah dan drama yang dirancang Cakra untuk bertemu kekasihnya di sekolah.

"Mi..mami.." panggil Cakra yang menuruni anak tangga sambil menenteng sepatunya. "Mi Cakra ga sarapan ya nanti di sekolah aja sekalian." Ucapnya.

"Iya sayang" balas mami Cakra yang sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk anggota keluarga lainnya.

"Yaudah Cakra berangkat dulu ya mi" pamit Cakra lalu mencium mami nya.

"Kamu hati-hati ya jangan ngebut-ngebut.. liat kanan kiri" titah mami Cakra di balas anggukan oleh Cakra.

Cakra segera keluar dari rumah lalu menaiki motornya. Menarik gas motor dengan santai lalu menikmati perjalanan dengan tenang. Cakra tak langsung ke arah sekolah namun bergegas untuk menjemput Zora kekasihnya untuk berangkat sekolah bersama.

"Ayo pak," ucap Zora, Zora sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah dengan diantar oleh pak supir yang biasa mengantarkannya ke manapun. Namun disaat yang sama cakra tiba didepan pagar rumah Zora.

"Pagi pak," sapa Zora pada pak supir yang sedang memanaskan mesin mobil.

"Pagi juga den, wah mo jemput non Zora ya?" Tanya pak supir sambil tersenyum ke arah Cakra.

"Oh iya pak, saya mo jemput Zora.. ajakin berangkat bareng" jawab Cakra.

"Kebetulan non Zora baru aja mo berangkat.. sebentar ya saya panggilkan dulu ke dalam, soalnya tadi masuk lagi katanya ambil handphone ketinggalan" pas supir itu masuk ke dalam rumah sedangkan Cakra hanya menunggu diluar gerbang sambil duduk di atas motornya.

"Hai.." suara yang lembut seketika terdengar diikuti oleh bau parfum bunga segar yang mengiringi.

"Hai, pagi Zora yang sempurna nya sedunia" Cakra kembali menyapa Zora sambil tersenyum.

"Kenapa ga bilang mau datang? Untung aku belum berangkat" ucap Zora yang mendekati Cakra.

"Niatnya suprise lah" jawab Cakra.

Zora kemudian naik ke motor Cakra lalu dengan erat memeluknya. Cakra hanya tersenyum sembari mengatur kaca spion motornya mengarah pada Zora.

"Udah bener sehat kan kamu? Kalo belum jangan dipaksain ya sayangg" ucap Cakra dengan mengulurkan tangannya ke belakang untuk mengusap kepala Zora dengan lembut.

"Udah kok.. aman deh" balas Zora yang memberikan jempol.

"Yaudah deh bagus kalo gitu"

Motor itu kembali melaju dengan kecepatan yang tenang.. di tengah perjalanan Cakra melihat sebuah toko bunga yang baru saja dibuka. Cakra kemudian menepikan motornya untuk membeli bunga' itu. "Kamu tunggu sini ya" titah Cakra dengan dibalas anggukan oleh Zora yang kebingungan dengan apa yang akan dilakukan kekasihnya.

Setelah beberapa menit Cakra kembali datang dengan membawa sebuah frash flower yang begitu terlihat rapih dilengkapi dengan wangi yang khas.

That I should've bought you flowers
And held your hand
Should've gave you all my hours
When I had the chance
Take you to every party
'Cause all you wanted to do was dance
Now my baby's dancing
But she's dancing with another man
— Bruno Mars, When I Was Your Man

Terlihat jelas tergambar di wajah Zora.. kebahagiaan yang terpancar. Tanpa mengatakan apapun Zorao memeluk Cakra dengan erat.

"Jangan nangis hei, aku kan sudah bilang ga suka liat kamu nangis ya" ucap Cakra yang menyadari Zora meneteskan air mata.

"Thank you very much, I am very happy today, this is the first time a man gave me flowers. I am very happy, thank you Cakra, I love you" Zora mengucapkannya dengan penuh rasa syukur.

"I love you morebalas Cakra sembari mengusap lembut kepala Zora. "Sudah ya, udah udah.. ayo berangkat lagi nanti terlambat lagi mau? Nanti di tutupin gerbang loh kayak hari pertama kita ketemu" ucap Cakra.

"Huuu jangan sampe, ayooo" sambung Zora dengan tertawa walaupun masih sedikit meneteskan air mata sangking bahagianya.

Cakra kembali menaiki motornya lalu dengan erat Zora kembali memeluknya. Jalan yang masih belum cukup ramai, masih dilanda udara pagi yang dingin.. melaju dengan kecepatan tenang, berdua di atas motor.. selalu menjadi bagian Terfavorit.

Lanjut Baca Ke Chapter Berikutnya>>

𝐌𝐚𝐬𝐚 𝟎𝟗𝐒𝐌𝐀 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang