Chapter #46

5 2 0
                                    

Disepanjang perjalanan mereka selayaknya kakak adik biasa yang bertukar cerita, dan beberapa kali bercanda gurau.

Melewati beberapa menit diperjalanan akhirnya mereka sampai didepan rumah Cakra. Mobil Anna sudah ada di sana bahkan motor Kai dan Afdal juga sudah terparkir rapih.

"Udah ada ternyata mereka." Ujar Zora.

"Terus ini masuk lewat mana?" Tanya Darel yang tidak menghatahui apapun tentang rumah Cakra.

"Sini ikit" ajak Zora. Mereka berjalan mengikuti Zora dari belakang.

Tidak melewati pintu depan, tapi melewati taman di samping hingga terlihat sebuah kolam renang besar dengan lampu-lampu hias yang indah di pandang.

"Hallo.." sapa Zora yang sudah melihat Anna, Afdal, Kai yang sedang duduk sembari bercerita.

"Eh Zora" sapa balik Anna dengan penuh senyuman.

Ketiga kakak laki-laki Zora langsung duduk di samping Afdal dan Kai dan bertukar cerita. Anna menghampiri Zora yang sedang melihat kolam renang.

"Na, ka Cakra mana?" Tanya Zora yang dari tadi tidak melihat keberadaan Cakra disana.

"Ka Cakra lagi dipanggil mami nya. Mo minum obat dulu katanya" jawab Anna sembari memainkan air kolam dengan tangannya.

"GUYS GUYS. bakar bakar guys buruan" teriak Afdal penuh semangat. Anna dan Cakra sontak langsung berlari senang.

Zora sibuk membantu untuk menyiapkan bahan masakan. Dari arah belakang suara yang selalu terdengar sopan dan lembut, terdengar.

"Hai Zora yang sempurna nya sedunia." Sapa Cakra dengan penuh senyuman diwajahnya.

Zora dengan cepat menoleh dan langsung meninggalkan pekerjaannya itu. Berlari ke arah Cakra  dan langsung mendekap di peluknya.

"Huekkk.." Darel seakan hampir muntah melihat Cakra dan Zora.

"Hargain gue plis" sahut Rai yang juga ikut memperhatikan.

"3ribu?" Balas Kith pada Rai.

"Terserah" jutek Rai.

"Ini dibakar aja apa digoreng?" Tanya Afdal yang sedang sibuk mengupas jagung.

"Itu bakar aja, tapi bagusin jangan gosong" jawab Cakra.

Cakra langsung menghampiri mereka dan mulai menggulung lengan panjangnya hendak ingin membantu menyiapkan makanan.

"Heh! Ngapain?" Tegur Kai.

"Ya masak" balas Cakra serius.

"Gausah ka, biar kita aja." Sambung Zora sembari mengupas kulit buah bersama Anna.

"Bener ya? Aku mo ke dalam dulu ambil gitar di atas" sahut Cakra dengan berjalan masuk ke dalam.

Sibuk dengan urusan masing-masing. Afdal dan Kai membakar jagung sedangkan Kith, Darel, Rai menyiapkan bumbu untuk ikan. Untuk Anna dan Zora masih tetap mengupas kulit buah.

Afdal dan Kai membakar-bakar makanan jauh dari Zora. Zora berinisiatif untuk membantu mereka dengan berjalan pelan menuju mereka. Afdal dan Kai tak sadar bahwa di belakang mereka ada Zora, mereka membahas kembali tentang nama yang sudah tak asing yaitu Bianca.

"Eh, tapi Lo mikir gasih, gimana kalo sampe Zora tau tentang Bianca sama Cakra." Suara pelan Kai yang seperti hanya berbisik pada Afdal.

"Nah itu dia, gue takut Zora malah salah paham dan marah sama Cakra terus mereka malah p.." sambung Afdal.

"HEHH JANGAN LAHH!" Tegur Kai. "Semoga ga deh, kita mah bantu-bantu aja yang baik."

Mereka tak sadar bahwa apa yang sedang mereka bahas itu didengar jelas oleh Zora.

"Afdal, Kai." Panggil Zora pada mereka.

Afdal sontak menoleh dengan wajah yang panik diikuti Kai yang langsung mengalihkan pembicaraan.

"Eh zor, udah dari tadi?" Tanya Kai yang panik namun berusaha tenang.

"Aku denger kok apa yang kalian bahas dari tadi tentang Bianca. Jangan takut, aku udah tau tentang dia, aku ngerti kok tenang Bianca dan ka Cakra. Aku ga ngerasa apapun yang aneh tentang itu pas aku tau, tapi aku cuma pengen cari tau sepenuhnya tentang dia tapi bukan untuk apa-apa, hanya ingin supaya aku kenal dengan dia." Suara lembut Zora yang terdengar seketika membuat Afdal dan Kai kaget.

"Zora maaf ya, tapi Lo harus tau kalo Cakra itu ga pernah bagi cintanya. Tentang Bianca itu udah selesai dan sekarang cuma buat Lo." Ucap Kai.

"Dan Lo juga harus tau, semenjak Cakra sama Lo, dia ga pernah bahas sedikitpun tentang Bianca ke kita lagi. Dan dia pernah bilang kalo Lo itu adalah cinta yang harus dia jaga sampe mati. Tentang Bianca itu masanya udah habis katanya." Sambung Afdal yang berusaha meyakinkan Zora.

"Kalian tenang aja, aku ngerti." Ucap Zora dengan senyuman. Afdal dan Kai seakan lega mendengarnya.

Setelahnya Cakra keluar membawa gitar dan duduk di kursi dekat kolamnya. "Zora, sini." Cakra memanggil Zora untuk duduk di dekatnya.

Zora terlihat senang menghampiri Cakra. Mereka duduk bersebelahan sambil sesekali bertukar cerita.

"Capek ga?" Cakra mengusap kepala Zora dan merapihkan rambut Zora dengan lembut.

"NAH LO BERUDA SITU AJA KALO INI UDAH NTAR GUE PANGGIL" teriak Afdal yang melihat Cakra dan Zora duduk berdua.

"Itu anak dua perasaan masih belum pulih, tapi kalo ketemu berasa adu fisik. Sehat banget liatnya" ujar Darel yang memperhatikan adik perempuannya itu bersama Cakra.

"Tapi gue juga bersyukur sih Zora bisa dapet cowok yang bisa dipercaya dan penuh tanggung jawab kayak Cakra. Kalo aja dia dapet cowok brengseknya minta ampun gatau lagi deh" sambung Rai yang juga memperhatikan.

"Pertanyaan gue cuma satu sih" sahut Kith yang juga ternyata memperhatikan Zora dan Cakra.

"Apaan?" Tanya Darel penasaran.

"Hm?" Rai singkat.

"Zora itu adik kita loh dia lebih muda daripada kita, kita sebagai abang-abangnya harus jagain dia. Apalagi sekarang dia udah punya cowok, masalahnya dia udah punya terus Lo berdua kapan? Ini beneran di duluan sama Zora?" Kith mulai memancing tawa dan emosi.

"Sok-sokan Lo, kek punya aja" kesal Rai yang emosinya tipis.

Tiga manusia itu hanya asik mengobrol sembari sibuk untuk menyelesaikan masakan yang mereka olah. Sedangkan Afdal dan Kai yang juga sibuk membakar-bakar jagung dan beberapa makanan.

"Mami mana?" Tanya Zora pada Cakra.

"Ada, di dalam. Lagi sibuk" jawab Cakra.

Waktu memang berlalu cepat. Cakra mengingat tentang hari spesial Zora, haru ulang tahunnya yang sudah dekat. Banyak ide yang mulai muncul dalam kepalanya. Namun saat itu ia hanya mementingkan malam yang sedang mereka tepati itu.

Lanjut chapter berikutnya>>

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 10 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐌𝐚𝐬𝐚 𝟎𝟗𝐒𝐌𝐀 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang