Chapter #27

48 26 0
                                    

Walaupun dia menyadari kaca itu namun tak sekalipun Darel bertanya mengenai itu.

Zora berjalan sambil digenggam Cakra. Diikuti oleh ketiga Kaka laki-laki nya dari belakang.

Sesampainya di parkiran Afdal, Kai, Anna juga tiba di sana. Cakra sudah mengabari mereka bertiga sebelumnya untuk menunggu saja di parkiran.

"Ka ini teman-teman aku ada Anna, Afdal, Kai" Zora mengenalkan teman-temannya pada ketiga Kaka laki-laki nya. Mereka juga menyambut dan menyapa hangat pada Afdal, Kai, dan Anna.

"Zora, kamu bareng kakak-kakak kamu ya, biar nanti Afdal, Kai, Anna bareng aku" ucap Cakra.

"Iya ka, tapi kalian ikut ke rumah ya.." jawab Anna.

"Aku nganter aja ya, aku mo pulang ke rumah dulu buat ngerjain beberapa tugas yang harus di kumpulin secepatnya." Balas Cakra.

"Iya zor, kita nanti malem ke rumah kamu ya seru-seruan. Gimana setuju ga?" Anna membalasnya dengan mengajak mereka untuk datang ke rumah Zora nanti malam.

"Boleh" balas Kai.

"Eh boleh tuh,.. bakar-bakar lah minimal" sambung Afdal.

"Boleh.. nanti malam aku ke rumah kamu ya" ucap Cakra.

"Ohiya. Datang aja kebetulan tadi kita bawa beberapa makanan yang bisa di panggang atau di masak dengan cara lainnya" sambung salah satu Kaka Zora.

"Yey.. aku senang dehh" ujar Zora.

Setelah itu mereka segera naik ke mobil lalu menuju rumah Zora, diperjalanan itu ditemani oleh matahari pagi yang bersinar indah. Udara pagi yang menambah sejuk nya suasana.

Tak lama mereka tiba di depan rumah Zora, Zora turun dari mobilnya lalu tersenyum pada Cakra.

"Aku pulang dulu ya.. nanti malam balik ya" ucap Cakra yang turun dari mobilnya. Sementara Afdal, Kai, Anna hanya menyapa Zora dari dalam mobil.

"Iya ka, hati-hati ya" jawab Zora.

Dengan gerakan cepat Cakra mencium kening Zora dengan penuh cinta.

"Duluan ya" pamit Cakra yang mulai berjalan mendekati mobil.

Zora hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Cakra.

Sebelum kembali ke rumah Cakra mengantarkan teman-temannya untuk balik ke rumah masing-masing. Sedangkan Zora langsung masuk ke dalam rumah dan dengan santai meminta Kaka laki-lakinya (Kith) untuk mengajarinya bahasa diksi seperti yang dia ingin.

"KA KITH!" Teriak Zora.

"Apa?" Tanya Kith yang baru turun dari tangga.

"Ajarin aku bahasa diksi dong atau sansekerta deh" ucap Zora.

"Males" balas Kith.

"Ayo dong ajarin dong.. pelit amat jadi Kaka.." ucap Zora dengan ekspresi wajah yang membuat Kith merasa kasian lalu mengiyakan nya.

"Dehh yaudah cepetan. Ambilin buku nya sana" Kith menunjuk salah satu buku diksi yang sering dia baca. Zora mengambilnya lalu bergegas duduk di sebelah Kith.

"Aku sama ka Cakra Aksu ya..." Ucap Zora dengan ekspresi wajah sedih.

"Hah? Apa? Aksu?" Tanya Kith bingung.

"Iya Aksu. Jauh kan, bener aku sama ka Cakra jauh" balas Zora dengan percaya diri yang tinggi.

"A BUKAN U!!" Teriak Kith emosi." BUKAN AKSU TAPI AKSA ZORAAA" Kesal Kith. "Lo belajar bahasa diksi dari ujung planet apaan?" Emosi Kith.

"Apasih, Aksu bukan Aksa. U BUKAN A" keras Zora. Masih saja mempertahankan apa yang ia tau.

Dengan emosi yang setipis tisu di bagi dua Kith kembali menekan bahwa yang benar itu Aksa bukan Aksu.

"A BUKAN U.. A ZORA A..!!" Tekan Kith emosi.

Akibat kesal dengan sang Kaka yang tidak membenarkan ucapannya Zora memukul Kith dengan buku yang ia pegang.

"Aksa bukan Aksu zoraaaa!! Lo tau dari mana itu Aksu Aksu itu." Emosi Kith.

Zora masih saja menentang perkataan Kith dengan yakin bahwa itu salah yang dibilang dia lah yang benar. Zora menengok ke atas tangga untuk memanggil mama nya agar supaya Kaka nya itu kena marah oleh sang mama.

Dengan cepat Kith berdiri di hadapan Zora dengan emosi yang meledak-ledak.

"MAMAAAA... AAAA" Teriak Kith emosi. "Apa mo lapor? GUE DULUANNN!!" Teriak Kith kesal.

Zora hanya memukulnya dengan buku lalu berjalan ke arah sofa sambil menangis merengek.. Zora menjatuhkan badannya di sofa lalu menutup wajahnya menggunakan bantal sofa sambil terus merengek.

"Huhh.. sabar sabar.." ujar Kith sambil mengusap dadanya.

Banyak kejadian random yang terjadi di rumah hari itu sampai tak terasa malam mengganti. Matahari sudah digantikan oleh bulan yang terang dilengkapi bintang-bintang yang berkilau. Udara angin dingin yang berhembus juga menambah ketenangan suasana.

Zora dan kedua Kaka laki-laki nya sedang duduk di ruang keluarga sambil menikmati tontonan tv. Namun suara mobil dari luar terdengar. Pagar yang dibuka juga terdengar jelas..dengan penuh semangat Zora berjalan menuju pintu luar.

Bener saja yang datang adalah Cakra dan ketiga temannya. Afdal, Kai, Anna. Dengan gembira Zora menyambut kedatangan mereka.

"Ka Cakra!!" Teriak Anna dari depan pintu.

Dengan cepat Zora berlari ke arah Cakra lalu memeluknya erat.

"Yaelah baru juga sampe" ujar Afdal.

"Masuk dulu lah minimal" sambung Kai.

"Iya ayo masuk dulu" balas Zora.

Mereka berlajan ke taman rumah Zora yang juga terdapat kolam renang, di sana tempat untuk bakar-bakar sudah disediakan. Bahkan makanan nya pun tinggal di bakar tanpa melakukan tahapan apa-apa lagi.

Saat tiba ketiga Kaka laki-laki Zora juga datang ikut untuk seru-seruan di taman rumahnya. Afdal sibuk membakar beberapa sosis sedangkan Anna dan Kai sibuk bercanda sambil mencelupkan kaki ke dalam kolam.

Cakra mengambil sebuah gitar yang ada di sampingnya dengan petikan pelan Cakra memainkan sebuah lagu diiringi nyanyian nya.

"You don't know you're beautiful" Suara Cakra yang memulai nyanyian itu.

Tanpa di duga-duga ketiga Kaka laki-laki Zora juga tiba-tiba menyambung nyanyian itu..

"Baby, you light up my world like nobody else the way that you flip your hair gets me overwhelmed" sambung ketiga Kaka Zora sembari menepuk tangan.

"But when you smile at the ground it ain't hard to tell You don't know oh oh" kini juga diikuti oleh Afdal dan Kai sambil ikut menepuk tangan menghayati lagu yang dinyanyikan dengan petikan gitar yang asik.

"You don't know you're beautiful" suara Cakra yang menyanyikan nya dengan tenang menatap Zora yang sedang tersenyum melihatnya.

Cakra mengakhiri petikan gitar itu. Serentak semua berseru-seru, bertepuk tangan diiringi tawa lepas..

"Ga salah pilih adek ipar kalo gini, petikan gitarnya mantep uyy" ujar Rai sembari mengunyah makanan.

"Ya dong, pokonya kalau yang main gitar nya ka Cakra pasti petikan gitarnya bakalan sama sempurna nya dengan ka Cakra." Sambung Zora sambil tersenyum ke arah Cakra.

"Huek huek.." ejek Kith.

"Mars gratis mars gratis.. beli satu tiket dapat bonus jomblo abadai" ucap Darel.

Sambil terus diiringi tawa mereka masih tetap bertukar cerita, memainkan gitar, makan-makan bahkan sampe ada yang masuk ke kolam untuk berenang malam-malam.

Udara yang dingin terus ada, melihat Zora yang kedinginan Cakra membuka jaket yang dipakainya lalu memakainya pada Zora agar badannya terasa hangat.

Lanjut chapter berikutnya>>

𝐌𝐚𝐬𝐚 𝟎𝟗𝐒𝐌𝐀 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang