12!

101 55 8
                                    

Cinta dalam pandangan pertama ternyata memang ada, dan itu nyata.

Hari itu hari yang sangat spesial. Berharga!
Mengungkapkan beribu macam perasaan yang tertanam di dalam hati yang sebenarnya tidak bisa hanya diungkapkan lewat sebuah kata, sebab perasaan yang sempurna tak akan pernah di ucapan hanya lewat ucapan.

"Kenapa ka?" Tanya Zora. Zora masih memeluk erat Cakra.

"Apa?"

"Kenapa bisa cinta sama aku?" Zora menanyakan itu pada Cakra dengan tangan yang masih memeluk erat Cakra.

"Aku cinta kamu karena itu kamu." Jawab Cakra, Cakra mengencangkan pelukan itu.

"Entah kenapa saat aku mengenalmu aku langsung jatuh cinta padamu, tidak ada alasan apapun aku cinta kamu mungkin karena hatiku memang di takdirkan untukmu." Ucap Cakra.

Saat itu adalah hari yang paling bahagia rasanya!
Hujan itu masih saja turun dengan tenang, ombak laut itu bergulung-gulung dan mengeluarkan suara yang tenang.

"Ayo pulang" cakra mengajak Zora untuk pulang. Hari juga memang sudah lebih sore.

"Iya ka, aku juga takut mama nyariin, soalnya aku ga bilang" balas Zora.

"Ayo cantik" ucap Cakra.

"Ih apasih ka" Zora hanya bisa tersipu malu mendengar pujian dari laki-laki yang sekarang sudah menjadi kekasihnya.

Saat itu pun mereka segera menaiki motornya dan langsung bergegas untuk pulang.

"Zora" panggil Cakra.

"Ya ka" jawab Zora.

"Salah salah, Nerissa!" Panggil Cakra. Cakra memanggil Zora dengan nama itu.

Zora hanya tertawa, ia terlihat begitu bahagia di atas motor berdua dengan Cakra.

"AKU CINTA ARIES" zora teriak dengan menyebut itu, sontak Cakra kaget mendengarnya. Cakra terlihat kaget dan sangat keheranan dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Kamu tau dari mana nama itu" tanya Cakra bingung.

Cakra sangat tidak menyangka ada orang yang bisa tau nama itu. Bagaimana tidak, nama itu tidak pernah dibocorkan ke siapapun bahkan pihak sekolah sekalipun.

"Cakra Aries Buana!" Zora kembali menyebut itu namun lebih lengkap. Cakra benar-benar kaget dengan apa yang di ucapkan Zora.

"Heiii.. kamu tau dari mana" tanya Cakra. Cakra hanya tersenyum sembari mengendarai motor.

"Darimana ya.. Hayo Tebakk Hayoo" zora hanya terus membuat Cakra lebih penasaran.

"Tau dari mana sayanggg!" Tanya Cakra. Rasa penasaran itu sudah bercampur dengan rasa kaget dan juga bingung.

"Jadi sebenarnya di surat yang aku baca, yang dari Kaka itu lohh.. belakangnya ada nama lengkap Kaka yang di tulis pake spidol permanen gitu" jawab Zora.

"Kayaknya itu kertas yang memang udh di tulis tulis gitu ka, soalnya tulisannya juga kayak udh acak acak gitu, di situ juga tertera nomor ponsel Kaka tau" ucapnya.

"Tidak lain tidak bukan, itu kerjaan si Afdal sama Kai" cakra menjawabnya dengan nada kesal. Namun Cakra tertawa!

"Lucu dehh" mata Zora.

"Apanya?" Sanggah Cakra.

"Kaka!" Zora menjawabnya dengan ekspresi yang sangat terlihat bahagia.

"Kaka siapa?" Tanya Cakra balik. Cakra sesekali memandangi kaca spion motonya itu untuk melihat Zora.

"Cakra"

"Cakra siapa" tanya Cakra sengaja.

"Pacar aku" jawab Zora. Zora tertawa dengan malu-malu.

Cakra hanya tersenyum mendengarnya. "Pernah liat pelangi?" Tanya Cakra.

"Pernah lah, cantik banget, sempurna." Jawab Zora.

"Sama" Balas Cakra sambil memandangi kaca spion motonya.

"Hah sama apa?" Tanya Zora balik.

"Sama kayak kamu, cantik, Sempurna." Balas Cakra!

Dua manusia itu sama seperti bunga mekar. Terlihat sangat indah. Semesta seakan menjadi saksi bisu. Kata orang seperti Tuhan sedang tersenyum kala mereka bersama.

Lanjut chapter berikutnya>>
thank u yang masih mau baca!!

Ini chapter singkat terakhir tentang ringkasan pertemuan Cakra Zora. Maaf kata di beberapa chapter utama cuma sedikit karena itu hanya ringkasan aw pertemuan. Lanjut baca karena di Chapter Berikutnya sudah mulai full.

𝐌𝐚𝐬𝐚 𝟎𝟗𝐒𝐌𝐀 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang