Dari kejadian itu Cakra merasa bahwa ada seseorang yang sengaja melakukan hal tersebut pada Zora.
"Ayo ka masuk, Anna pasti udah nungguin" ajak Zora. Zora langsung menarik tangan Cakra untuk mengajaknya masuk. Akhirnya Cakra berdiri lalu masuk ke dalam restoran.
"Anna.." Sapa Zora. Zora saat itu memancarkan senyum yang indah di wajahnya. Cakra menatapnya sangat dalam, namun dia tidak akan lupa dengan kejadian yang baru saja menimpa kekasihnya itu.
Saat itu birthday party Anna berjalan dengan lancar. Bahkan mereka juga mendekati Anna dan Kai. Kai datang membawa sebuah kado ulang tahun untuk Anna Kodo itu berupa sebuah boneka dan buket bunga.
"Anna. Aku ada hadiah buat kamu" ucap Kai. Kai menunjukan tas kado yang ia bawa.
"Waa terimakasih yaa" balas Anna.
Serontak dengan secara bersamaan mereka bertepuk tangan saat melihatnya.
"Ga di rumah, ga di sekolah, ga di mana mana gue perasaan jadi nyamuk Mulu" nyeletuk Afdal dengan nada bicara kesal.
"Nanti gue aja yang jadi obat nyamuk nya, daripada menganggu kan ya nyamuk tuh mending hilangin semprotin Baygon" kai membalas ucapan Afdal dengan bercanda saat itu juga semua orang tertawa mendengar ucapan Kai.
Jam berlalu dengan cepat, rasa lelah dan juga mengantuk sudah menjadi satu di situ. Malam juga sudah semakin larut, Cakra menyadari bahwa Zora terlihat lelah. Kepekaannya itu langsung membuat Zora tersenyum.
"Ehh.. Anna, Kai, Fdal. Gua duluan ya udah larut juga" cakra berniat pamitan pada mereka di sana.
"Yaelah baru juga jam segini" balas Kai.
"Iya tapi pacar gua keliatan udah ngantuk banget lagian juga ini udah larut" cakra menjawabnya dengan sedikit nada kesal.
"Yaudah iya gapapa, Zora makasih ya udah mo datang, ka Cakra juga terimakasih ya" terimakasih Anna pada mereka.
Saat Zora ingin mengikuti Cakra yang sudah berjalan lebih dulu tiba-tiba terhenti. Cakra menoleh ke arah Zora lalu bilang..
"Kamu tunggu sini aja dulu, mobilnya jauh" titah Cakra. Zora menganggukkan kepalanya lalu kembali pada Anna.
Cakra berlari menghampiri mobilnya yang terparkir cukup jauh dari restoran. Setelah sampai di sana Cakra langsung menyalakan mobilnya itu, namun setelah dia menginjak gas mobilnya dia merasa ada yang aneh. Ban mobil itu seakan kempes Cakra kemudian turun untuk memeriksanya. Dan benar saja setelah Cakra melihat ke arah ban mobil itu memang kempes padahal tadi awal mereka datang tidak terjadi apa-apa.
Cakra sibuk melihat ban mobilnya itu.Zora di dalam restoran sedang asik mengobrol dengan Anna mengenai pesta nya hari ini. Namun tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri dengan nafas yang tergesa-gesa laki-laki itu bilang..
"Zora kan?" Tanya laki-laki itu sambil ngos-ngosan.
"Iya betul, kenapa ya?" Tanya Zora balik dengan kebingungan.
"Pacar Lo! Dia di pukulin orang di depan!" Laki-laki itu memberi tau Zora sambil ngos-ngosan dan terlihat sangat panik.
Deg!
Jantung Zora seakan berhenti mendengar ucapan laki-laki itu. Tanpa berpikir apapun Zora berlari sekencang mungkin keluar dari dalam restoran.
"ZORAAA!" Anna berteriak memanggil Zora. Dengan gaun panjang yang dikenakan Anna, Anna berlari menyusuli Zora.
"CAKRA.. KA..KAMU DI MANA?!!!" Teriak Zora. Dengan nada bicara yang bergetar mata yang terus mengeluarkan air mata bibir yang bergetar serta jantung yang terus berdetak kencang.
Dengan sekuat tenaga Zora berlari kencang menuju arah mobil Cakra. Disana Cakra memang tak ada sama sekali. Dengan tangisan yang lirih Zora terus berlari menghampiri mobil Cakra. Namun ternyata dari arah kirinya ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan yang tinggi!!
Anna yang melihat itu seketika histeris berteriak!!
"ZORAA AWASSS!" Teriak Anna. Anna kemudian menutup matanya dengan jantung yang berdebar kencang.
Zora tidak menanggapi teriakan Anna itu Zora masih saja berdiri di sana sambil menangis lirih memanggil Cakra. Mobil itu perlahan lebih dekat.. saat mobil itu sudah sangat dekat dengan Zora tubuh Zora seakan ditarik hingga terhempas.
"ZORA! hei, sayang ini aku, sayang hei..!!" Cakra memegangi Zora sambil menyadarkan bahwa dia ada di sana dan tidak terjadi apa-apa.
Serentak wajah Zora berubah pucat. Tanpa berbicara apapun dengan kondisi matanya yang masih meneteskan air mata seketika Zora lemas terjatuh. Cakra menarik Zora, Zora terjatuh tepat dipelukan Cakra. Cakra merasakan detak jantung Zora yang berdetak sangat kencang.
"Zora! Sayang bangun zora!" Cakra seketika panik melihat Zora yang tak sadarkan diri.
Langit malam yang gelap hanya disinari bulan yang terang. Cakra memeluk erat tubuh Zora. Mata Cakra memerah menahan tangis seolah sakit hati melihat kekasihnya yang tak sadarkan diri diperlukan nya.
Cakra tak tau apa yang sebenarnya terjadi itu namun dengan rasa sakit hati bercampur dengan rasa penyesalan yang cukup dalam, Cakra menggendong Zora masuk ke dalam mobil. Anna berlari menghampiri Cakra dan Zora yang terbaring tak sadarkan diri.
"ZORA! Zora bangun Zora" Dengan tangisan yang lirih Anna memanggil membangunkan Zora.
"Anna masuk Anna!" Cakra mengajak Anna naik ke dalam mobil untuk ikut membawa Zora ke rumah sakit. Dengan rasa sakit hati serta rasa penyesalan yang dalam bercampur dengan emosi yang berapi-api di dalam diri Cakra.
Cakra mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi. Dengan rasa penyesalan yang besar tangan yang bergetar tremor Cakra terus mengendalikan mobilnya. Di tambah dengan suara tangisan Anna yang terus saja memanggil dan mencoba membangunkan Zora!!..
Lama kelamaan wajah Zora terlihat semakin pucat.. Anna yang melihatnya lebih panik dengan tangisan..
"Ka.. tolong ka cepetan! Wajah Zora lebih pucat ka.." Ucap Anna dengan suara bergetar diiringi tangisan lirih..
Mendengarnya sontak hati Cakra seakan ditusuk pisau yang tajam.. namun Cakra tetap mengendarai mobil itu dengan tenang..
Ngingg!... Suara dentuman di dalam kepala Cakra.
Kepala Cakra seakan dihantam keras. Pandangannya perlahan kabur namun dengan sisa energi yang ada Cakra tetap diam dan fokus mengendalikan gas mobilnya yang melaju..
Langsung lanjut chapter sebelah!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐬𝐚 𝟎𝟗𝐒𝐌𝐀 𝐒𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 (𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠)
Teen Fiction⊹ ࣪ ﹏𓊝﹏𓂁﹏⊹ ࣪ ˖ Di tepi laut, seperti di sapa debur ombak juga dilengkapi air hujan yang meneteskan rintik nya perlahan, hari yang Sempurna serta Berharga. Kata Cakra perasaan yang tidak pernah di ungkapkan tidak akan pernah menjadi apa-apa. Dan k...